CHAPTER 25 FREDY (PART 4)

27.7K 2.1K 21
                                    

Setelah menceritakan semua yang aku lihat di dunia kenangan hantu Fredy, aku dan Sean mulai mencaritahu keberadaan Truk yang ditabrak oleh Fredy. Kami percaya hantu Fredy belum bisa tenang karena dia ingin kepalanya ditemukan. Jika melihat proses pencarian para polisi di dunia kenangan Fredy, aku sangat yakin mereka tidak mencari kepala Fredy di bawah Truk itu. Entah kenapa aku merasa yakin kepala Fredy masih berada di Truk itu?

Berkat bantuan ayah Sean yang ternyata seorang polisi, akhirnya kami pun menemukan Truk itu. Berkat informasi dari ayah Sean juga kami mengetahui tragedi mengerikan itu terjadi sekitar 3 tahun yang lalu. Sejak tragedi mengerikan itu, Truk itu tidak pernah digunakan lagi, Truk itu selalu di simpan di gudang oleh pemiliknya.

Aku mengetahui hal itu karena kini aku dan Sean sedang berada di rumah pemilik Truk itu. Berdasarkan pengakuan dari pemilik Truk itu, alasan mereka tidak pernah menjalankan Truk itu karena mereka sering mendengar suara-suara aneh yang berasal dari Truk itu. Sebuah Suara yang menyerupai suara tangisan seseorang. Mendengar hal itu membuatku semakin yakin bahwa kepala Fredy memang masih berada di bawah Truk.

Aku dan Sean pun memulai mencari kepala Fredy di bawah Truk itu. Sean masuk ke dalam kolong Truk itu. Dia terus mencari kepala Fredy. Cukup lama Sean mencari namun dia tidak juga menemukan kepala itu.

"Sean ... kau tidak menemukan kepalanya ya? Sudah cepat keluar, mungkin kepalanya tidak ada di sana."

"Leslie menurutmu apa yang akan terjadi pada kepala Fredy saat ini? Mengkinkah kepalanya masih utuh seperti ketika dia mengalami tragedi itu?"

"Tentu saja tidak mungkin, kejadian itu terjadi sekitar 3 tahun yang lalu. Jadi tidak mungkin kepalanya masih berbentuk seperti dulu."

"Lalu menurutmu kepalanya akan berbentuk seperti apa sekarang?"

"Tentu saja sudah jadi tengkorak ... kau ini bagaimana, masa hal begitu saja tidak tahu ..."

Sean keluar dari kolong Truk itu dan memberikan sebuah cengiran padaku.

"Maksudmu jadi tengkorak seperti ini ya?"

Sean mengatakan hal itu sambil memperlihatkan suatu benda yang sedang dia genggam saat ini.

"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ..."

Aku berteriak sekencang-kencangnya ketika menyadari benda yang digenggam Sean tidak lain merupakan sebuah tengkorak kepala.

"Kenapa berteriak begitu? Kau kan sudah biasa melihat hantu, masih saja takut."

"Tentu saja aku takut, lagipula kau mengagetkanku. Jadi kau menemukan kepala Fredy?"

"Ya seperti yang kau lihat, sepertinya tengkorak ini memang kepala Fredy."

"Di mana kau menemukannya? Polisi saja tidak berhasil menemukannya."

"Kepala ini terselip di sela-sela roda Truk ini, pantas saja polisi tidak menemukannya. Kepala ini terhalang oleh roda yang berukuran sangat besar itu."

"Hmmmm ... begitu ..."

"Leslie ayo kita pergi dan serahkan kepala Fredy ini kepada keluarganya."

Aku menganggukan kepalaku memberi tanda pada Sean bahwa aku menyetujui ajakannya.

Dengan menaiki motor Sean, kami pergi menuju rumah keluarga Fredy. Kami mengetahui lokasi rumah keluarga Fredy karena kami menemukan alamatnya di buku biodata siswa. Buku biodata siswa yang diberikan pak kepala sekolah kepada Angie itu memang sangat membantu dan berguna.

Sean mengendarai motornya dengan kencang sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama hingga kami tiba di rumah keluarga Fredy. Keluarga Fredy terlihat senang mengetahui kami telah menemukan kepala Fredy. Aku dan Sean pun ikut ketika makam Fredy digali kembali dan kepala Fredy ikut dimakamkan di makam itu.

Sekarang aku sudah merasa lega, aku yakin hantu Fredy sudah merasa tenang sekarang karena sudah mendapatkan kembali kepalanya yang hilang. Namun ... tampaknya aku harus tetap memastikannya. Memastikan hantu Fredy sudah pergi ke dunianya.

Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang