"Krieeeet ....Krieeet ... "
Terdengar suara pintu yang mulai terbuka. Dengan cepat aku memegangi tangan Angie. Aku tidak ingin berjauhan dengan Angie. Aku terlalu takut untuk memasuki ruangan ini.
Begitu pintu itu terbuka ... tercium bau yang sangat menyengat dari dalam ruangan. Selain itu, aku juga merasakan dingin yang amat sangat hingga membuat tubuhku menggigil dengan hebat. Bukan hanya itu, aku juga merasakan seluruh tubuhku merinding dan kepalaku terasa semakin sakit hingga bagaikan ditusuk-tusuk oleh banyak jarum. Amat sangat sakit aku rasakan hingga aku hampir tidak mampu untuk menahannya. Ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya agar rasa sakit pada kepalaku ini bisa hilang.
"Kau bisa merasakannya Leslie ... hawa yang penuh kebencian di tempat ini?"
Aku menganggukkan kepalaku menanggapi perkataan Angie. Aku menatap sekelilingku.
"Deg ... Deg ... Deg ..."
Di ruangan ini sangat sunyi sehingga aku bisa mendengar suara detak jantungku yang bertalu-talu seakan-akan ingin melompat dari dalam tubuhku. Mataku terus berkeliling menatap seisi ruangan ini dan betapa tercengangnya aku ketika aku melihat sesosok makhluk mengerikan sedang berdiri di samping kananku, tidak jauh dari tempatku dan Angie berdiri. Makhluk itu memang sangat mengerikan, bagaimana tidak mengerikan? Makhluk itu sangat berbeda dengan hantu yang beberapa kali aku lihat. Makhluk ... hmmm ... sebenarnya aku tahu makhluk itu hantu ... namun penampilannya memang tidak seperti hantu Susan dan hantu Joan. Hantu yang saat ini sedang berdiri di hadapanku, berbentuk manusia yang hanya menyisakan rangka dan sedikit jaringan otot berwarna merah tua kehitaman yang masih melekat pada tulang. Yang membuat hantu itu terlihat semakin menyeramkan, bagian kepala hantu itu masih dipenuhi rambut, rambutnya sangat panjang, matanya berwarna merah menyala dan pada bagian kepala hantu itu ... terlihat sebuah lubang dan retak di sekelilingnya. Dari lubang itu, ... terus mengeluarkan darah kental dan berwarna merah kehitaman.
"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ..."
Aku berteriak sekencang-kencangnya. Hantu yang aku temui saat ini benar-benar sangat menyeramkan.
"Ada apa Leslie? Apa kau melihat hantunya ...?"
"Di sana ... hantunya di sebelah sana ... dia sangat menyeramkan ..."
Aku sangat ketakutan hingga aku mencoba untuk berlari meninggalkan ruangan itu.
"Leslie tenanglah ... ingatlah tujuan kita datang ke ruangan ini ..."
"Tapi aku takut sekali ..."
"Tenanglah ... kau tidak sendirian di sini. Masih ada aku di sampingmu."
Perkataan Angie membuatku mengurungkan niatku untuk meninggalkan ruangan ini.
Aku semakin merasa ketakutan ketika aku melihat hantu tengkorak itu melayang di udara, lalu dia perlahan mendekatiku. Aku yang ketakutan ini mencoba untuk menahan rasa takutku, namun aku tidak sanggup menghentikan tubuhku yang gemetaran hingga tanpa ku sadari tubuhku terjatuh ke lantai dengan sendirinya, aku merasakan lemas pada sekujur tubuhku.
Hantu itu terbang dan mendarat tepat di atas tubuhku.
"Tidak ... jangan dekati aku ... tidak ... TIDAAAAK!"
Aku berteriak-teriak dengan histeris. Akan tetapi bagaikan tidak menghiraukan teriakanku hantu itu membungkuk dan mendekatkan kepalanya padaku hingga matanya yang merah menyala itu tepat berada di depan mataku. Rambutnya yang panjang itu pun tergerai dan menutupi pandangan di sekelilingku. Kami tengah saling menatap dengan posisi yang begitu dekat bahkan nyaris menempel saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
TerrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...