Hari ini ku lalui dengan tidak semangat, alasannya karena pikiranku tidak henti-hentinya memikirkan perkataan Angie kemarin. Dia menyuruhku untuk menyelidiki hantu di perpustakaan itu bersama Sean. Entah kenapa aku merasa gelisah memikirkan akan menyelidiki hantu itu berdua dengan Sean, itu artinya seharian ini aku akan berduaan dengannya. Ini benar-benar menyebalkan sekaligus membuatku sangat gugup.
Tidak dapat ku pungkiri aku merasa jantungku berdetak dengan sangat kencang dan hatiku merasa sangat senang ketika mendengar perkataan Angie kemarin. Angie mengatakan bahwa Sean menyukaiku. Entah kenapa aku merasa senang mendengar hal itu, di saat yang bersamaan aku pun merasa sangat gugup, mungkinkah aku jatuh cinta padanya? Aku segera menggeleng-gelengkan kepalaku, untuk menghilangkan pemikiran itu. Tidak mungkin dia menyukaiku, lagipula aku tidak boleh jatuh cinta pada pria yang menganggapku orang aneh.
"Leslie ... kau kenapa? Sepertinya hari ini tidak bersemangat?"
"Iya begitulah ..."
"Ada apa ceritakan padaku ..."
Aku merasa di saat seperti ini memang lebih baik aku membagi kekesalanku ini dengan orang lain. Karena itu, aku menceritakan semua yang ku alami kemarin pada Celia. Mungkin setelah menceritakan semua kekesalanku kemarin pada Celia, aku bisa merasa lebih tenang.
"Hmmmm ... jadi begitu ... kau benar-benar tidak mau menyelidiki hantu itu berduaan saja dengan pria itu kan?"
"Iya ... aku tidak mau. Pasti rasanya sangat tidak nyaman."
"Kalau begitu ... bolehkah aku ikut menemanimu Leslie?"
Aku terkejut mendengar ucapan Celia itu, sebenarnya aku pasti akan merasa lebih baik jika Celia ikut bersama kami, tapi aku juga tidak ingin melibatkan Celia dalam bahaya. Entah hantu macam apa yang berada di perpustakaan itu? Tidak menutup kemungkinan dia hantu yang berbahaya.
"Bagaimana Leslie? Boleh kan? Aku akan senang sekali jika kau mengizinkan aku ikut menyelidiki hantu itu bersamamu."
"Tapi apa kau yakin tidak akan merasa takut? Kau akan datang ke tempat yang berhantu."
"Iya tidak masalah ... aku ingin sekali menamanimu."
Terlihat keseriusan di wajah Celia, membuatku tidak tega untuk menolaknya. Akhirnya dengan terpaksa aku pun mengizinkan Celia untuk ikut bersama dengan kami.
Begitu terdengar suara lonceng yang menandakan pelajaran telah berakhir, aku dan Celia pergi menuju perpustakaan berhantu itu. Aku sama sekali tidak membuat janji bertemu dengan Sean karena aku sama sekali tidak memiliki nomor handphonenya, aku juga sama sekali tidak berniat menemuinya di kelasnya, aku tidak ingin timbul gosip yang tidak benar nantinya.
Begitu tiba di perpustakaan, aku cukup tercengang ketika melihat seorang pria sedang berdiri sambil bersender di tembok. Pria itu tidak lain adalah Sean, aku berlari menghampirinya, begitu pun Celia ikut berlari di belakangku.
"K ... kau sudah menunggu lama?"
"Tidak aku juga baru sampai ..."
"Aku pikir kau tidak akan datang."
"Mana mungkin aku tidak datang, Angie semalam meneleponku dan menyuruhku untuk menemanimu menyelidiki hantu itu. Ayo kita masuk ke dalam!"
Pada awalnya aku ingin memperkenalkan Celia pada Sean. Tapi melihat sikap Sean yang cuek itu membuatku mengurungkan niatku.
Aku dan Celia mengikuti Sean yang berjalan di depan kami. Begitu memasuki perpustakaan itu, ternyata memang benar yang diceritakan Angie kemarin, tempat ini sangat sepi. Aku tidak melihat seorang siswa pun di perpustakaan ini kecuali seorang wanita yang sedang duduk di kursi, sepertinya dialah siswa penjaga perpustakaan ini yang kemarin diceritakan oleh Angie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
HorrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...