Hari itu ... aku dan teman-teman sekelasku sedang mengikuti pelajaran biologi ... kami sedang melanjutkan penelitian kami beberapa hari yang lalu yang belum kami selesaikan. Seperti biasa aku melakukan penelitian berdua dengan Celia ...
Pelajaran biologi ini memang pelajaran terakhir kami hari ini, sehingga begitu lonceng tanda pelajaran berakhir berbunyi, kami pun bersiap-siap untuk pulang.
"Kalian semua selesaikan tugas ini di rumah masing-masing ya ... Lusa nanti kumpulkan tugas kalian ini ...!"
"BAIK PAK!!"
Kami semua serempak menyahuti perkataan guru biologi kami.
"Leslie ... bagaimana kalau kita mengerjakan tugas kita di rumahmu ...?"
Celia mengatakan itu sambil memberikan sebuah senyuman padaku. Sebenarnya aku memang sudah berencana mengajak Celia untuk mengerjakan tugas kami di Apartemenku, aku lega karena Celia sendiri yang mengajakku.
"Tentu saja ... ayo kita berangkat sekarang."
Celia menganggukkan kepalanya, lalu kami berangkat bersama-sama menuju rumahku.
Ketika dalam perjalanan menuju gerbang sekolah, aku melihat Angie sedang menungguku, aku pun bergegas menghampirinya.
"Angie maaf ... hari ini aku tidak bisa pergi bersamamu."
"Memangnya kau ada acara?"
"Begitulah ... aku akan mengerjakan tugas kelompok bersama temanku."
"Ooh begitu ... baiklah ... kalau begitu aku minta nomor handphonemu supaya aku tidak perlu menunggumu setiap hari seperti ini."
Aku pun menuruti keinginan Angie, dan memberitahukan nomor teleponku padanya.
"Sudah ya Angie ... aku pergi dulu ... temanku sudah menungguku."
"Memangnya mana temanmu?"
"Itu di sebelah sana!"
Aku menunjuk dengan jari telunjukku ke arah di mana Celia sedang berdiri. Angie tampak menatap sekelilingnya mencari keberadaan Celia.
"Sudah ya ... sampai jumpa Angie ..."
"Tu ... tunggu Leslie ..."
Aku merasa tidak enak pada Celia karena telah membuatnya menunggu, hingga aku terus berlari ke arah Celia tanpa menghiraukan panggilan Angie.
Aku dan Celia pergi ke Apartemenku dengan menaiki bus umum. Untuk pertama kalinya aku memiliki teman mengobrol ketika berada dalam bus, membuatku merasa sangat senang. Andai setiap hari seperti ini? Pasti perjalanan menuju sekolah tidak akan terasa membosankan. Aku dan Celia tertawa bersama membicarakan banyak hal, mungkin karena suara kami cukup kencang sehingga semua penumpang bus ini menatap ke arah kami.
"Stttttt ... jangan berisik ... sepertinya suara kita mengganggu penumpang yang lain ..."
"Iya kau benar Leslie ..."
Aku dan Celia hanya bisa tersenyum mengingat perbuatan kami telah mengganggu penumpang lain bus ini.
Meskipun aku dan Celia sudah memelankan suara kami, tapi aku cukup heran ketika melihat penumpang-penumpang itu masih menatap ke arah kami, bahkan ada beberapa dari mereka yang saling berbisik, sepertinya mereka sedang membicarakan kami, membuatku merasa risih melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
HorrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...