Celia telah memperlihatkan semua penderitaannya padaku dan kini aku sudah kembali ke dunia nyata. Hantu Celia yang berpenampilan sangat mengerikan itu masih berdiri di depanku. Meskipun wujud Celia sangat mengerikan, tapi entah kenapa aku sama sekali tidak merasa takut sedikit pun? Aku berjalan mendekati Celia ...
"Celia ... aku mengerti penderitaanmu di masa lalu. Tapi kau tidak seharusnya membalas dendam pada orang yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kejadian itu. Orang-orang itu sama sekali tidak bersalah, seharusnya kau tidak melakukan ini ..."
"DIAAAAM KAU!"
Celia mengangkat tangannya dan aku merasakan angin berhembus sangat kencang dari telapak tangan Celia, sehingga membuat tubuhku terpental. Aku pun terjatuh dan cukup keras menghantam tanah.
"Aku tidak akan pernah berhenti sebelum semua orang merasakan penderitaan yang aku rasakan. Aku akan membuat kalian semua menderita. Perlu kau ketahui ... akulah yang telah mempengaruhi semua manusia di Grandes High School ini. Karena keberadaanku menimbulkan efek yang negatif untuk mereka semua. Karena keberadaanku, mereka saling berselisih dan saling membuli, hingga hantu-hantu bergentayangan di gedung ini, itu semua karena pengaruh negatif dari keberadaanku. Aku senang melihat manusia menderita. Dan kau pun harus merasakan penderitaan yang sama denganku ..."
"Kenapa Celia ... padahal aku menganggapmu sahabat baikku ...?"
"Kau pengganggu ... kaulah yang merusak semua kesenanganku. Karena kau ... hantu-hantu yang gentayangan di sekolah ini bisa kembali ke dunia mereka. Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Kau sudah merasakan penderitaan karena dibuli oleh teman-teman sekelasmu. Sekarang rasakanlah penderitaan karena kehilangan orang yang kau cintai ..."
Setelah mengatakan itu, Celia tiba-tiba lenyap dari pandanganku.
Aku memikirkan maksud perkataan Celia dan aku mengerti apa yang hendak Celia lakukan. Dia pasti ingin menyakiti Sean.
Aku berlari menuju kelas 2A untuk menemui Sean, akan tetapi aku sama sekali tidak menemukan Sean di kelas itu. Lalu sebuah tempat pun terlintas di pikiranku. Hanya tempat itu yang terpikirkan olehku yang memungkinkan Sean berada di sana. Tanpa menunggu lagi aku berlari menuju tempat itu.
Ketika tiba di tempat itu ... yang tidak lain merupakan lapangan tertutup yang biasanya digunakan tempat latihan para pemain basket dari club basket. Aku merasa sangat lega ketika melihat Sean sedang berdiri di lapangan itu. Aku pun segera berlari menghampirinya.
"Sean ... syukurlah kau baik-baik saja. Maafkan aku Sean ... aku menyesal telah mengatakan perkataan yang menyakiti perasaanmu waktu itu. Maukah kau memaafkanku? Sean ... ada sesuatu yang ingin aku akui ... aku ... a ... aku ... aku mencintaimu Sean. Aku berbohong katika aku mengatakan tidak ingin bertemu lagi denganmu. Aku ingin bersamamu. Ajakanmu waktu itu ... ajakan untuk berpacaran ... aku bersedia ... aku bersedia menjadi pacarmu Sean ..."
Akan tetapi Sean tetap diam, dia tidak mengatakan ataupun menanggapi perkataanku.
"Sean ..."
"Kau bilang ... kau lebih memilihku. Sudah ku duga persahabatan itu memang tidak bisa dipercaya ..."
Dari balik tubuh Sean ... aku melihat Celia menampakkan dirinya. Tentu saja hal itu membuatku sangat terkejut.
"Celia sedang apa kau di sini? Apa yang kau lakukan pada Sean?"
"Bukankah sudah ku katakan ... kau akan kehilangan orang yang kau cintai ..."
Celia membalik tubuh Sean yang awalnya tengah membelakangiku sehingga tubuh kami saling berhadap-hadapan saat ini. Pandangan Sean terlihat sangat kosong. Mungkinkah Celia sedang mempengaruhinya?
Celia yang melayang di belakang Sean, merentangkan kedua tangannya dan perlahan memeluk Sean. Aku terbelalak melihat apa yang dilakukan oleh Celia.
"Apa yang akan kau lakukan pada Sean? Lepaskan dia! Jangan sentuh dia!"
Celia memperlihatkan senyuman yang sangat mengerikan padaku.
"Sudah ku katakan kau akan kehilangan pria yang kau cintai ini ... karena dia ... akan menjadi milikku."
Celia semakin memeluk Sean dengan erat. Aku berlari mendekati mereka, namun ... sebelum aku sempat menyentuh mereka ... Celia dan Sean menghilang dalam sekejap dari pandanganku.
Tidak mungkin ... Celia telah membawa Sean? Apa yang ingin dia lakukan pada Sean? Dan pertanyaan terbesarku ... ke mana Celia membawa Sean pergi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
TerrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...