Aku dan Angie sudah tiba di ruangan yang merupakan gudang itu. Aku tersentak ketika melihat hantu Marina sedang duduk di sebuah kursi yang berada di ruangan itu. Hantu Marina sedang duduk sambil mengelus-elus bayi berlumuran darah yang dia gendong. Selain itu, aku mendengar dia sedang bersenandung, sepertinya dia sedang menyanyikan sebuah lagu untuk bayinya itu.
Meskipun takut, aku berjalan mendekati hantu Marina yang sedang duduk itu.
"Marina aku mohon perlihatkan kenanganmu padaku. Biarkan aku membantumu, agar orang yang telah menyakitimu itu bisa kita ketahui dan bisa dihukum seberat-beratnya. Aku mohon Marina."
Hantu Marina bangun dari posisi duduknya, lalu dia melayang mendekati aku. Tubuhku gemetaran karena terlalu takut, tapi aku menahan tubuhku agar tidak melangkahkan kakiku meninggalkan ruangan ini. Hantu Marina mengulurkan bayinya yang berlumuran darah itu padaku, seakan-akan dia menyuruhku untuk menggendongnya. Bayi itu sama sekali tidak bergerak dan tubuhnya dipenuhi darah. Sebenarnya aku tidak ingin memegang bayi itu, tapi keinginanku untuk mengetahui masa lalu Marina membuatku memberanikan diri menggendong bayi itu.
Ketika bayi itu berada di dalam pelukanku, tiba-tiba mata bayi itu yang sejak tadi terpejam kini terbuka dan menatap tajam ke arahku. Bersamaan dengan itu sebuah cahaya terlihat oleh mataku, cahaya itu begitu menyilaukan sehingga aku segera memejamkan mataku serapat mungkin.
Ketika aku membuka mataku kembali, aku melihat sebuah pemandangan yang cukup asing bagiku. Aku yakin aku sedang berada di sebuah taman hiburan saat ini. Di sini sangat ramai oleh orang-orang yang sedang bermain di tempat ini.
"Bram ... apa kau benar-benar mencintaiku?"
Aku tercengang ketika mendengar sebuah suara yang aku yakin berasal dari belakangku. Aku pun segera membalik tubuhku, tampak Marina sedang berjalan bersama dengan seorang pria. Jadi aku sedang berada di dunia kenangan Marina sebelum dia meninggal saat ini.
Aku mengikuti mereka berdua ke mana pun mereka pergi.
"Kenapa kau menanyakan itu?"
"Aku hanya ingin mengetahui perasaanmu padaku."
"Tentu saja aku sangat mencintaimu Marina ... kaulah satu-satunya wanita yang aku cintai di dunia ini. Setelah kita lulus sekolah, aku berencana untuk menikahimu."
Marina membuka matanya dengan lebar, sepertinya dia sangat terkejut mendengar ucapan Bram.
"Jika aku menyakitimu, apa kau tetap akan bersamaku Bram?"
"Menyakitiku ... maksudmu?"
"Jika seandainya aku telah mengkhianatimu dengan pria lain, apa kau akan tetap menerimaku?"
Kali ini Bramlah yang membuka matanya dengan sangat lebar, dia pasti begitu terkejut mendengar pertanyaan Marina.
"Jika kau meminta maaf dengan tulus dan jika kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi, aku pasti akan memaafkanmu dan akan menerimamu kembali."
"Kau terlalu baik Bram, aku merasa tidak pantas untukmu."
"Kenapa kau bicara seperti itu Marina?"
"Aku hanya merasa beruntung memiliki seorang kekasih sepertimu."
Marina meletakkan kepalanya di pundak Bram dan Bram membalasnya dengan mengelus-elus kepala Marina dengan lembut. Melihat kemesraan mereka membuatku sangat iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grandes High School (Leslie) (Proses Penerbitan)
TerrorLeslie Felicia ... remaja 17 tahun yang terpaksa pindah sekolah karena mengikuti orangtuanya. Grandes High School ... sebuah sekolah SMA yang berjarak cukup dekat dari tempat tinggal Leslie yang baru, yang dipilih Leslie untuk menjadi sekolah baruny...