BAG XVI

13.4K 645 0
                                    

...... Camelll?" sahut seorang pemuda memanggil teman wanitanya.

Si gadis yang merasa namanya di panggil-pun terlihat kaget karena sedang tidak fokus.

"Ehhhh... iya .. apaa ??" Jawab si gadis gelagapan.

"meelamunkan apa?" Tanya si pemuda.

"Eh .. nggak nih .. cuma... lagi.. melamunkan kakak.. habis kakak lama sihh," ucap si gadis mengalihkan pembicaraan.

Meskipun mereka berdua sebaya, akan tetapi gadis itu sellalu memanggil si pemuda dengan sebutan kakak. Entah apa tujuannya.

"Maaf ya.. habisnya kamu di telefon nggak di angkat," Jelas si pemuda sambil menunjukan layar handphone nya.

"Hah? Iya gitu?" Jawab si gadis dengan wajah kagetnya.

"Hmmmm...." sahut sang pemuda dengan anggukan dan cengiran khasnya.

"Maaf ya kak...." sahut gadis yang di sebut Camel itu. Sambil men-chachandphone nya.

"Ayo mana tugasnya.." tanya si pemuda langsung to the point.

"Yang ini nih kak.. aku bingung menentukan tema dan alur cerita nya.." jelas sang gadis.

"Emang di suruh bikin apa?" Tanya si pemuda.

"Bikin hubungan rumah tangga sama kak Rafka agar syakinah mawaddah warahmah.."

Sang pemuda tercengang mendengar penjelasan dari sang gadis.

"Ya bikin cerpen lah .." sahut si gadis.

Si pemuda tetap diam memasang wajah terkejut nya.

"Gausah pasang muka kaya gitu. Udah jelek nambah jelek lagi.." celetuk si gadis.

"Saya pulang ah,"

"Dih ya si kakak mah gitu.. pundungan.." ucap sang gadis dengan sedikit bahasa sundanya.

"Ya sudah .. gausah bercanda.. saya sibuk,"

"Iya deh iyaaa..." sahut si gadis sambil mengeluarkan laptop.

"Jadi saya harus melakukan apa?" Tanya si pemuda sambil memerhatikan layar laptop yang kosong.

"Buatkan tema dan alurnya kak.. sama penokohan dan latarnya juga.. hehehe.." sahut si gadis dengan cengiran khasnya.

"Kalau gitu mah saya aja yang kerja.." jawab si pemuda memasang muka jutek.

"Ayo dong kak .. kerjakan Hehehe.." rengek sang gadis.

Akhirnya sang pemuda mengerjakan tugas si gadis hingga selesai.

"Udah selsai nih. Apa lagi?"

"Hmmmm kak?" Sahut si gadis mengalihkan pandangan ke jalanan kota Jakarta yang macet dan basah setelah di guyur hujan.

Dia seperti sedang mengingat sesuatu. Moodnya seperti tiba tiba berubah menjadi buruk setiap melihat suasana hujan dan macet seperti sekarang ini.

Demi Rafka  (SELESAI. PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang