Rencana yang telah mereka susun untuk dua hari terakhir rupanya meleset. Pekerjaan Rafli yang di prediksikan akan selesai dalan satu hari, ternyata malah sangat banyak di dua hari terakhir. Malah Rafli sering pulang telat.
Seperti hari ini. Jam sudah menunjukkan pukul 10:00 malam. Ini sudah larut malam dan Rafli belum pulang juga.
Sedangkan yang di lakukan Karina hanya mundar mandir di depan pintu menunggu suaminya pulang dengan perasaan harap harap cemas nya.
Karina memang seperti ini, selalu panik jika ada sesuatu yang tidak sesuai jadwal.
Meskipun tiga hari Rafli juga pulang telat, tapi Karina masih saja khawatir. Tentu saja khawatir, Raflikan suaminya.
Semua jadwal yang mereka rencanakan meleset. Mulai dari pekerjaan Rafli, jalan jalan, hingga jadwal pulang mereka juga tertunda.
Bahkan sudah dua hari terakhir Rafli tidak tidur karena pekerjaannya yang masih menumpuk. Setidaknya itu alasan yang di berikan Rafli pada istrinya itu.
Sebenarnya Karina sangat ingin menyusul Rafli ke tempat Rafli bekerja. Tapi ia tidak tahu jalan dan keadaan di lingkungan disini. Ia takut sesuatu yang lebih buruk akan terjadi.
Terdengar suara bel apertemen rumahnya berbunyi. "Itu pasti kak Rafli," Ucap Karina pada dirinya sendiri dengan senyuman yang mengembang.
Namun, senyuman nya pudar saat ia membuka pintu. Yang ia dapati di depan pintu ialah Fahri dengan wajah paniknya.
"Karin... aduhhh.. gimana ngomong nya ?? Aduuuhh.." ucap Fahri dengan ekspresi paniknya.
"Kenapa?"
"Gimana ini Karina? Rafli..."
"Suami aku kenapa? Kak Rafli kenapa?" Tanya Karin serius.
"Aduuuh gimana inii.."
"Kak Rafli kenapa?"
"Ikut saya dulu deh.. biar Rafli yang jelasin ke kamu ,l
"Yaudah. Tunggu.. aku kunci pintu dulu," Ucap Karina dengan perasaan yang sangat panik.
Karina pergi dengan mengenakan baju tidur berwarna biru muda dan kerudung langsung. Ia keluar tanpa menghiraukan penampilannya. Ia langsung pergi dengan Fahri yang entah membawa kabar apa dengan wajah paniknya itu.
Karina sangat cemas memikirkan hal terburuk yang bisa saja terjadi pada suaminya.
"Kak Fahri? Kak Rafli kenapa?" Tanya Karina dari kursi belakang.
"Aduhh gimana jelasin nya ya? Kamu nanti tanya Rafli aja langsung," Jawab Fahri di kursi kemudi.
"Kak Rafli kecelakaan?"
"Bukan itu.."
"Emang sekarang dia dimana?"
"Di jembatan... eh di...."
"Heh? Jembatan? Kak Rafli kecebur?"
"Udah nanti juga kamu tahu.."
"Aku panik kaaak.."
"Kamu sekarang tenang yaa.. saya harus fokus menyetir,"
Akhirnya Karin diam. Diam dengan seribu satu pertanyaan. "Apa yamg terjadi pada suaminya??" Dia menggigit kuku jari telunjuknya sambil menangis. Saking khawatirnya ia menangis.
Fahri ternyata membawa Karina ke salah satu jembatan yang terkenal di Batam. Yaitu jembatan Barelang.
Jembatan Barelang adalah singkatan dari BAtam,REmpang, dan gaLANG.
Barelang adalah nama jembatan yang menghubungkan beberapa pulau yaitu Pulau Batam Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Rafka (SELESAI. PART LENGKAP)
Espiritual#6 SPIRITUAL [02 AGUSTUS 2018] #4 SPIRITUAL [04 AGUSTUS 2018] #3 SPIRITUAL [18 AGUSTUS 2018] Baca saja ya kawan :))