BAG XXVII

9.7K 440 0
                                    

Setelah pertemuan dimana Rafli mengatakan perasaan-nya pada Karina, mereka bukannya makin dekat, mereka malah semakin menjauh.

Karina selalu menghindar jika bertemu dengan Rafli. "Aku takkan menemuinya. Aku takut, aku takut kalau aku menjadi alasan yang membuat dia berIslam. Aku takut kalau aku hadir sebagai paksaan yang membuat dia merasa tertekan. Dia harus menempuh jalan untuk keyakinannya sendiri. Bukan karena aku, tapi karena Allah," ucap Karina.

"Rin.." sapa Diani.

"Hmm?"

"Lagi apa?"

"Tidur.."

"Ish sebel aja,"

"Di cari kak Rafli noh.."

"Di, aku mules nih.. kamar mandi dulu ya," sahut karin seraya pergi meninggalkan Diani.

Begitulah Karin setiap kali ia tahu kalau Rafli mencarinya.

Rafli yang sangat sulit bertemu dengan Karina juga nyaris menyerah untuk mendekati gadis nya itu.

Mereka memiliki perasaan yang sama. Tapi, sang gadis hanya berusaha menjaga hati agar tidak salah langkah.

Ia tak ingin berakhir terluka. Ia tau betul jika ia memertahankan cintanya pada pria itu, ia akan kecewa. Bagaimana bisa ia bisa merelakan hatinya untuk kecewa.

***

Hari kelulusanpun tiba. Karina telah bersiap dengan pakaian berwarna coklatnya. Lengkap dengan polesan natural yang di hias oleh Diani. Lipstick berwarna bibir, bedak tipis dan warna eyeshadow berwarna coklat memberi kesan natural pada gadis berkebaya coklat.

Tak lupa jilbab kuning dan selendang berwarna kuning muda yang melengkapi ke anggunannya.

"Rin, ini beneran kamu?" tanya Diani padaku.

"Siapa lagi?" Jawabku sambil menaikkan kedua alisku.

"Ih sumpah, Alexsa aja kalah.." ungkap Diani dengan mata berbinar.

"Ngapain banding bandingkan aku sama Alexsa?" Tanyaku sinis.

"Ih nggak apa apa.."

"Di mutilasi Alexsa baru tahu rasa kamu,"

"Ya di mutilasi gak bakal kerasa apa apa lah. Akunya juga udah mati kali,"

"Ih dasar nyebelin,"

"Eh tapi bener aku pangling lihat kamu Rin. Cantik banget. gak salah ih aku ambil jurusan tata rias.."

"Makasih, jangan di puji terus akunya. Nanti jadi besar kepala aku,"

"Iya ih sama sama.."

"Kamu nggak dandan?"

"Akumah gak dandan juga udah cans," sahut Diani sambil terkekeh.

"Pede bangettt ya orang teh.."

"Dari pada kamu, minderan. Udah tau kak Rafli suka. Tapi malah ngumpet,"

"BCD..!!!!" ucap Karina sambil melotot pada Diani. Tapi bukan berarti Karina marah pada Diani, karena sedetik kemudian mereka berdua tertawa bersama.

"Apaan sih? So kasar," ucap Diani.

"Yang kasar mah Alexsa.." Sambar Ratna yang sendari tadi hanya menjadi pemirsa percakapan kedua sahabatnya itu.

"Apaan sih? Ikut ikut.." timpal Diani sinis.

"Halah so sinis.." timpal Ratna.

"Yang sinis mulu mah Alexsa," timpal Diani.

Demi Rafka  (SELESAI. PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang