BAG XXXII

12K 461 0
                                    

"Ciya tuan putri akhirnya nikah juga sama pangeran.." bisik Diani di telinga Karin sambil menyalami sahabatnya itu.

"Huus...  Bisa aja kamu.." tukas Karina. Matanya melotot dan tersipu malu.

"Bisa lah.." jawab Diani sambil tertawa.

"Makan dulu ya gue.. Ratna nunggu tuh sama Tio.."' ucap diani.

"Tio??" Tanya Karin sambil mengerutkan dahinya.

"Pacarnya Rin.."

"Pacar?"

"Hmmmm.. gausah nanya gue kapan punya pacar ya? gue mau sekolah dulu.. oh dan yah bulan depan gue mau ke Korea.." jelas Diani.

"Hah Korea?" tanya Karin dengan wajah terkejutnya.

"Iya.." ucap Diani sambil mengangguk.

"Ngapain?"

"Dagang uduk...."

"Serius ih ngapain?"

"Ya Beasiswa tata rias lah.."

"Deuh tata rias.." ledek Karin

"Deuh penganten.." balas Diani

"Berisik.."

"Ngobrolin apa sih?" Tanya Rafli yang dari tadi merasa di diamkan.

"Ini Diani mau ke Korea,"

"Ngapain?"

"Itu dia dapat beasiswa tata rias,"

"Udah dulu ah.. mau makan laper.." ucap Diani kemudian pergi meninggalkan Karina dan Rafli.

"Lusa kita ke Bekasi ya, lihat rumah kita," ucap Rafli.

"Rumah?" Tanya Karin.

"Iya.."

"Bekasi?"

"Iyaaa Karna istriku.."

"Kok jauh jauh.. panti gimna?" tanya Karina.

"Nda usah memikirkan panti nak.. sana ikut suamimu.. sekarang kamu sudah bukan tanggung jawab ibu lagi.." ucap ibunda Karin.

"Baik buu.."

"Nak Rafli.. Karina ini anak ibu satu satunya.. tolong di jaga ya.."

"Pasti di jaga kok buu.."

****

Singkat cerita tibalah hari dimana Karin harus meninggalkan tempat tinggalnya sejak ia kecil. Ia akan berpindah ke lingkungan baru di kota Bekasi. Kali ini ia akan tinggal dengan suaminya hingga maut memisahkan mereka.

"Hati hati di jalan ya Rin," ucap ibunda Karina.

"Iya bu.."

"Yang nurut sama suami. Jangan membantah," ucap ibunda Karin lagi.

"Nggak akan bantah bu,"

"Saya percaya Karin akan menjadi istri yang baik untuk saya bu," Ucap Rafli.

"Jaga Karin baik baik ya nak Rafli. Dia gak pernah ibu bikin nangis. Jadi, jangan sampai nangis ya Afi.."

"Inshaa Allah bu saya akan selalu ada di samping dia. Saya janji tidak akan membuat dia menangis,"

"Ibu percaya sama kamu,"

"Kak Rin. Hati hati di jalan ya kak. Cepet buatkan aku keponakan," ucap Adit.

"Hussss.. kamu ini.." tegur ibunda Karin.

Demi Rafka  (SELESAI. PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang