BAG XXXIV

10.3K 421 0
                                    

"Besok jadi kak?" Tanya Karin pada suaminya. Setelah mempersilahkan suaminya untuk masuk kedalam rumah.

"Jadi apa?" Jawab Rafli.

"Ke Batam.." jawab karina sambil mencium tangan suaminya itu.

"Inshaa Allah besok kita berangkat jam setengah sembilan pagi," Jelas Rafli.

"Kamu sudah mempersiapkan semuanya kan?" Sambung Rafli kemudian. Seraya duduk di kursi yang berada ruang tamu sambil mencopot sepatunya.

Sementara Karina masih berdiri di tempatnya hanya memperhatikan suaminya membuka sepatu.

"Apa saya adalah tontonan yang seru untukmu?" Tanya Rafli yang heran dengan ekspresi wajah Karina.

"Heuh apa kak?"

"Kenapa melamun?"

"Eh aku nggak melamun kok. Hanya sedang memperhatikan kakak membuka sepatu,"

"memang menurut kamu apa yang menarik dari kegiatan saya membuka sepatu?"

"Heuh?? Tidak ada sih.."

"Lalu? Apa yang kamu tunggu? Saya lapar. Bisakah kamu membuatkan saya makanan?" Tanya Rafli seraya berdiri dan mengambil koper yang ada di genggaman Karin.

"Kakak mau makan apa?" Tanya Karin yang mengekor di belakang Rafli.

"Saya suka semua masakan kamu Rin. Tolong buatkan saya masakan yang paling enak. Tapi cepat. Saya sudah sangat lapar," Ucap Rafli sambil berjalan menuju kamar untuk membersihkan dirinya.

"Kenapa kakak tidak makan di luar?"

"Saya ingin memakan masakan istri saya. Kenapa? Apa kamu tidak memasak sore ini?"

"Aku masak sih kaak. Cuma, kayak nya udah dingin deh,"

"Ya kamu bisa menghangatkannya sekarang kan?"

"Siap kak," Jawab Karin sebelum pergi ke dapur untuk menghangatkan masakannya tadi sore.

***

Setelah selesai menghangatkan  masakannya Karina menghidangkannya di atas meja makan.

Pintunya terbuka dan yang dari tadi di tunggu oleh Karina pun keluar.

Malam itu Rafli menggunakan kaos putih dan celana selutut. Karina tahu Rafli sudah mandi. Tapi ekspresinya malah lebih kusut dari sebelumnya.

"Kenapa?" Tanya Karin pada suaminya.

" saya? Saya tidak apa apa. Hanya sedang ada sedikit masalah pekerjaan dan kurang bertemu kamu seharian,"

"Ish ujungnya ndak usah di per-alay.. kalau kakak ndak mau cerita ndak papa," Jawab Karin sambil mengangguk angguk.

"Hmmm .. mungkin besok akan saya ceritakan sama kamu Rin. Sekarang saya ingin makan masakan kamu dan mengembalikan mood saya yang hancur,"

"Iya kak silahkan," Setelah itu Karina menyendokan nasi ke piring Rafli.

"Kamu mau kemana Rin?" Tanya Rafli saat melihat Karin sudah berdiri.

"Bereskan kamar kak.."

"Apa lagi yang mau di bereskan? Semua sudah rapih sayang. Lebih baik kamu menemani saya makan di sini,"

"Katanya, kakak bukan tontonan.." ucap Karina sambil memutar bola matanya sambil meniru gaya bicara Rafli.

Rafli medelikkan matanya. "Istriku adalah ahli sejarah yang baik ya?"

Demi Rafka  (SELESAI. PART LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang