"Rin, makan belum?" tanya Diani padaku.
"Nanti aja.. aku masih belum selesai.." jawabku sambil tetap memfokuskan mataku pada laptop.
Diani kemudian berjongkok untuk melihat layar laptop yang menyita fokus ku. Aku menoleh padanya sekilas.
"Lagi apa sih?" Tanya Diani dengan wajah penasarannya.
"Lagi bikin pembukuan keuangan,? sahutku menoleh padanya kemudian setelah itu tersenyum seraya kembali fokus pada pekerjaanku.
"Makan dulu Rin .. kamu dari pagi belum sarapan," pinta Diani sambil menggoyang goyangkan badanku.
"Iya nantiii," jawabku dengan nada di naik turunkan.
"Yaudah aku tinggal dulu ya. Mau ambil minum dulu," jawab Diani seraya bangkit dari jongkoknya.
"Sipp.." jawabku singkat tanpa menoleh.
Setelah itu aku melanjutkan mengerjakan pembukuan keuangan yang sudah menjadi tugas ku setiap diadakan kegiatan bakti sosial. Karena aku adalah sekretaris dalam organisasi ini.
Tiba tiba ada sebuah sendok berisi makanan di sodorkan seseorang ke hadapanku. Hal itu membuatku otimatis melirik dari mana arah sendok itu berasal.
Dan rupanya berasal dari kak Rafli. Sambil memasang wajah sok-cool nya itu. Dan tidak ketinggalan senyumnya yang sangat sok-manis.
"Apa ini?" tanyaku sambil mengerutkan dahi.
"Makanan.." jawabnya singkat.
"Terus?" Tanyaku dengan alis terangkat.
"Kamu harus makan Rin.. Nanti sakit.." ucapnya dengan nada merayu
"Apa aapaan sih ini?" Ucapku ketus kemudian kembali memfokuskan mataku pada laptop.
Pasalnya, dia tidak pernah seramah ini pada wanita selain kak Alexsa.
"Kamu harus makan.." ucapnya sambil menabrak nabrakan sendok ke mulutku.
"Iya, maksud saya, kenapa kakak menyodorkan sendok ini ke hadapan saya.." ucapku dengan gaya bicara Formal.
"So Formal dih... buruan tinggal makan apa susahnya? "
"Ntar.." jawabku singkat
"Makan gak?" ucapnya sambil mengangguku
"Iiih apansih ni orang? Gangguin mulu?" Ucapku sewot.
"Apaan sih ini orang? Suruh makan aja susah.." cicitnya meniru gaya bicara ku.
Aku membulatkan mataku dan melotot padanya. "Pergi gak?"
"Nggak akan," cicitnya seraya meniru gayaku bicara.
"Mau di pukul lagi?" Ucapku sambil meraba raba sekitarku mencari buku keuangan yang tebal itu.
"Pake apa?" Sahut laki laki itu dengan nada meledeknya.
"Buku-" ucapan ku terhenti karena yang ku cari tidak ada.
Akhirnya Aku juga menggunakan mataku untuk mencari buku tersebut. "Celaka...!!" batinku.
"Kemana perginya buku tebal itu?" -ucapku panik.
"Buku ini?" ucap laki laki itu sambil mengangkat buku tebal berwarna hijau bertuliskan "DATA LAPORAN KEUANGAN"
"Naaah ita itu.." jawabku.
"Kok bisa ada di kakak?" Sambungku lagi.
"Karena, kalau ini tidak di amankan. Makan buku ini akan menjadi ancaman untukku. Juga untuk bahuku. Hampir saja aku harus kembali dirawat inap," sahutnya dengan cengirannya yang khas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Rafka (SELESAI. PART LENGKAP)
Spiritual#6 SPIRITUAL [02 AGUSTUS 2018] #4 SPIRITUAL [04 AGUSTUS 2018] #3 SPIRITUAL [18 AGUSTUS 2018] Baca saja ya kawan :))