12. Aku Tahu

3K 624 24
                                    

Super Freak!

Hyunsuk gelisah. Dia mondar mandir tak jelas di kantin Fakultas Seni. Minseok dan Yuto udah geleng-geleng liatinnya.

"Suk, duduk dong. Makan tuh pesanan lo," ujar Minseok lalu menyesap jus strawberrynya.

Hyunsuk nurut tapi masih ga kalem. Dia gigitin jari gemes.

"Kenapa sih lo?" Tanya Yuto

Hyunsuk menatap dua sahabatnya itu dengan cemberut, membuat Yuto dan Minseok ingin melemparnya dengan kaleng soda punya Yuto.

"Hari ini valentine," ujar Hyunsuk

"Ya terus? Mau ngasih cokelat ke Byounggon Hyung?" Tanya Minseok

Hyunsuk ngangguk-ngangguk lucu.

"Ya tinggal beli terus kasih, kayak lo ga pernah aja," ujar Yuto.

Punya temen mulutnya pedes bener ya, -CHS

"Ga mau! Kali ini gue mau bikin sendiri!!"

Yuto dan Minseok menatap bocah mungil--ga sadar--di depan mereka dengan tidak percaya.

Choi Hyunsuk? Mau bikin cokelat?

Jangankan cokelat, masak mie instan aja malasnya luar biasa.

Bukan, Hyunsuk bukan tidak bisa masak. Dia bisa dan itu lumayan enak. Hanya saja pemuda Choi ini terlalu malas.


"Heol, ke mana perginya Hyunsuk yang pemalas?" Ucap Yuto dan Minseok serempak.

"Ihh kalian! Gue serius! Gue ngerasa kali ini emang harus ngasih dia cokelat buatan sendiri!"

Yuto dan Minseok memilih mengikuti keinginan Hyunsuk dan menyarankan untuk belajar membuat cokelat bersama Hyojin.

Hyunsuk langsung mengiyakan. Jadi, begitu pulang dari kuliah, dia menolak jemputan Byounggon dan berjanji dengan Hyojin untuk belajar membuat cokelat.





Di sinilah Hyunsuk sekarang. Dengan celemek keluarga Kim, menatap Hyojin dengan berseri-seri.

Hyojin mengusap kepala Hyunsuk gemas. Walaupun awalnya dia terkejut, tapi setelah mendengar penuturan adik kelasnya yang sangat polos, ia mengiyakan.

Hyunsuk belum pernah mencoba membuat kue dan makanan manis lainnya, jadi dia berkutat di dapur keluarga Kim hampir empat jam.

Banyak sekali ciptaannya yang gagal. Entah karena gosong, kemanisan, tidak berbentuk, hingga terlalu kering.

Hyunsuk mau menangis saja rasanya. Mungkin dia harus menyerah dan memilih untuk membeli cokelat lagi tahun ini.



"Loh? Ada Hyunsuk?" Sapa Hangyeom begitu memasuki dapur keluarga Kim.

Hangyeom memperhatikan Hyunsuk yang sangat berantakan dari atas hingga bawah.

"Lo mau ngasih Byounggon cokelat?" Tanya Hangyeom.

Hyunsuk mengangguk, "iya. Ini harapan terakhir gue Hyung. Kalo gagal ya ga tau lagi,"

Ting.

Suara alarm berbunyi. Hyunsuk berbinar-binar. Cokelatnya mungkin sudah padat.

Dia mendekati pendingin cokelat dengan gugup, memandangi Hyojin yang akan mencicipi cokelatnya.

Hyojin membelalakan mata kemudian memberikan jempol pada adiknya itu.

Hyunsuk memekik senang, terlampau senang malah.

"Tapi gimana gue ngasihnya ya?" Tanya Hyunsuk.

"Masa langsung ngasih aja?" Tanyanya lagi.

"Hm, gimana kalo Hangyeom pura-pura main ke rumah Byounggon terus ajak ngobrol dan gimana pun caranya, kamu harus bikin Byounggon ga sadar kalo kamu pergi dan bukain pintu belakang rumahnya buat kita,"

Mata Hyunsuk membola. Sangat menyetujui ide Hyojin.







"Duh, gue deg deg an Hyung. Hangyeom Hyung kok lama banget,"

"Sabar dek, bentar lagi kali,"

Dan benar aja, Hangyeom langsung dateng bukain pintu belakang keluarga Lee. Dia senyum ganteng, mempersilakan Hyunsuk masuk.

"Kita pergi ya? Mau kencan,"

"Kok nyebelin, sih. Yaudah, makasih ya Hyung, aku sayang kalian," ucap Hyunsuk sambil memeluk Hangyeom dan Hyojin




Hyunsuk masuk, berjalan menuju ruang tamu. Memperhatikan punggung Byounggon.

Hyunsuk menyembunyikan cokelatnya di belakang punggung, kemudian menepuk pundak Byounggon.

Ia menoleh ke samping, sepertinya  mencari Hangyeom. Akhirnya dia menoleh ke belakang dan menemukan Hyunsuk.

Byounggon terdiam atau mungkin terkejut. Ekspresinya tidak dapat dijelaskan.



"Hyunsuk," panggilnya


Hyunsuk menggaruk pipinya yang tidak gatal kemudian tersenyum kaku seperti orang yang ketahuan mencuri.

Byounggon berangkat dari duduknya lalu memeluk Hyunsuk. Hyunsuk terkejut. Hampir saja terjatuh.

"Kemana saja? Hyung khawatir," ujar Byounggon lirih.

Hyunsuk diam. Sepertinya Hyungnya ini sedang banyak pikiran.

Hyunsuk kemudian melepaskan pelukannya dan memandang Byounggon dalam, kemudian tersenyum manis.




"Gon Hyung, Hyunsuk punya sesuatu," ujar Hyunsuk





Ia mengeluarkan kotak cokelatnya dari punggung dan memberikannya kepada Byounggon.

Byounggon terkejut. Hyunsuk suka itu.

"Selamat hari kasih sayang! Hyunsuk sayang Hyung!" Ujar Hyunsuk penuh semangat lalu dengan berani mengecup pipi Byounggon.

Byounggon jelas terkejut. Menatap Hyunsuk dengan tidak percaya.

Byounggon memeluk erat Hyunsuk. Hyunsuk tersenyum senang dan membalas pelukan Byounggon dengan tidak kalah eratnya.





























































"Aku mencintaimu Choi Hyunsuk,"

Bagai mimpi di siang hari, jantung Hyunsuk kini berdetak tak karuan. Entahlah, dia hanya tidak mau percaya.

Super Freak!

Jadi, bisa dibilang ini versi Hyunsuknya :9

Oiya, terima kasih buat 2k reads nya~~♡

[✔️] Super Freak! Lee Byounggon x Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang