[✔️] Super Freak! Lee Byounggon x Choi Hyunsuk

23. Khawatir

Super Freak!

Byounggon udah ganteng. Kacamata hitam, topi fedora hitam, turtle neck hitam, coat hitam, jeans hitam, dan sneaker hitam.

Pemuda di depannya itu menatap Byounggon dari atas, bawah, kiri dan kanan. Oh dia juga membalik tubuh pemuda tinggi itu.

All black.

"Mau ngelayat ke mana?" Tanyanya.

"Mau jadi stalker seharian," jawab Byounggon

Pemuda di depannya mengerjab mata ga ngerti. Ia menarik napas berat.

"GYEOM! COBA AMBILIN OBAT PENURUN PANAS!"

Hangyeom gercep dateng dengan kotak obat di tangannya lalu menatap kaget Byounggon yang berdiri di depan pintu apartemen dua sejoli itu.

Hangyeom mencoba meyakinkan penglihatannya kemudian dengan perlahan menyambar dahi adiknya itu.

"Beb, kayaknya kita harus ke rumah sakit jiwa," ujar Hangyeom pada Hyojin yang nyari-nyari obat penurun panas.

Hyojin noleh lalu nganggukin kepala, "ayo!" terus mau kabur ke kamar buat siap-siap sebelum Byounggon menarik dua kakaknya itu dan membawa mereka ke ruang tamu.

Apartemen siapa sih, Gon?

"Serius Hyung! Gue mau jadi stalker nih seharian!"

Hyojin menghela napas, pasrah dengan tingkah absurd adiknya itu.

"Emang siapa yang mau lo buntutin?" Tanya Hangyeom yang mulai makan keripik.

Byounggon diem. Hyojin sama Hangyeom fokus ke dia. Dia buka topi terus ngacak rambutnya frustrasi.

"Hyunsuk,"

Diem. HanHyo--ah susah, HyoGyeom diem begitu denger jawaban Byounggon yang, eumm--tidak terduga.

"Ha!? Bukan kebalikan? Bukannya Hyunsuk yang harusnya buntutin lo?"

Byounggon mengusap wajahnya kasar.

"Seriously, Raesung ngajak dia main udah dua jam ga pulang-pulang,"

Pasangan HyoGyeom diem lagi terus saling tatep-tatepan.

"Dia masih hubungin lo kan?" Tanya Hyojin.

Byounggon ngangguk.

"Kapan terakhir?" Tanyanya lagi

Byounggon mikir, "30 menit yang lalu?"

Hyojin langsung ngelempar Byounggon pake bantal sofa.

"Hyung?! Sakit!"

"Lebay banget cuma ga dikabarin 30 menit doang!"

Byounggon meringis, ucapan Hyojin nancep banget kayak panah dan itu tepat sasaran di jantungnya

Byounggon emang selebay itu.

"Yakan gue khawatir, juga curiga entar tu anak ngapain Hyunsuk gue!"

Hyojin natep Byounggon datar terua noyor kepalanya. Tiba-tiba Hangyeom mendekat dan udah ganti baju aja. Ga sadar tuh dua orang.

Byounggon senyum. Hyojin udah nepuk keningnya.

Masalahnya, Hangyeom dateng dengan pakaian yang sama denga Byounggon.

All black.

Cuma bedanya, Hangyeom pake kacamata hitam, jaket kulit hitam, jeans hitam, dan mungkin aja nanti sepatu hitam.

Hyojin udah pasrah punya seme gini amat. Dia ga mau ikut, plis jangan paksa Hyojin.

"Ga ganti baju beb?" Tanya Hangyeom begitu ngeliat Hyojin yang mengurut keningnya.

"Gue pusing, ga ikutan,"

Hening.

"BEB! JANGAN BILANG KERJA KITA SEMAL--"

"MUSNAH LO! CEPET PERGI GA!?"

Hangyeom kicep, Byounggon ngerjabin mata bingung. Hangyeom langsung ngambil dompet dan ponselnya kemudian menarik Byounggon untuk segera keluar dari apartemen.

.
.
.

Di sinilah mereka, duduk di salah satu meja yang disediakan pihak taman bermain.

Hangyeom ngunyah burgernya sementara Byounggon sibuk dengan teropong dan kentang goreng.

"Anjir Raesung! Tangan lo nempel kemana woy!?"

Byounggon misuh-misuhin Raesung yang sedari tadi ngerangkul pundak Hyunsuk. Mereka lagi ngantri wahana viking.

Byounggon melepas teropongnya lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja, memperhatikan Raesung dan Hyunsuk dari kejauhan sambil mengunyak kentang goreng yang anehnya ga habis-habis.

"Kenapa gue khawatir gini ya Hyung?" Tanya Byounggon.

Hangyeom yang merasa terpanggil langsung menyelesaikan burgernya dan meminum colanya.

"Lo khawatir Raesung ngapa-ngapain Hyunsuk? Ya wajar sih, namanya juga cinta," ujar Hangyeom kemudian mengambil teropong dan gantian melihat.

Byounggon diam. Dia bisa melihat dari kejauhan Raesung dan Hyunsuk udah mulai naik ke wahananya.

Kenapa ya Byounggon ngerasa ga tenang gini?

"Bukan Hyung. Gue khawatir perasaan Hyunsuk bakalan berubah ke gue,"

Tbc

Super Freak!

YAAAH DIGANTUNGIN SAMA AUTHOR! -Woo Jinyoung, a hardcore ships of GonSuk.

Dek, balik -Kim Byeongkwan, pawangnya.