Tujuh

479 36 9
                                    

"Katsuuuuu~" Aku masuk ke kamar adikku dan langsung memeluknya dari belakang.

"Apasih kak"

"Itu suara siapa?"

"Kak Mona"

"Ciyeee... lagi video call yaa.. maaf deh ganggu. Eh dek, pinjam chargeran dong. Punyaku ketinggalan di rumah Nao"

"Tuh" Katsuta nunjuk pakai dagu kearah chargeran yang kecolok di stop kontak. "Dek, kalau pippi ngelihat, kamu bakal dimarahin loh". "Habisnya tadi lagi cas hp, tapi Neru tiba-tiba ajakin video call.

"Ih, kok salahin Neru sih?"

"Udah-udah. Lanjutin aja video call-nya. Awas, jangan suruh Neru buka-bukaan ya"

"Enggak mungkin lah!!"

"Bye.." Aku menutup pintu kamar Katsuta perlahan.

Sebenarnya, setelah kejadian di mobil waktu itu, mereka berdua sekarang resmi pacaran. Tapi backstreet gitu. Yang tau cuma aku aja soalnya, pulang habis antarin si kembar, aku interogasi Katsuta. Eh dia jujur kalau udah cium Neru yang notabene sepupunya sendiri. Malamnya, Katsuta chat, nembak Neru, kali ini dia yang ketik sendiri, bukan aku loh ya. Dan begitulah... ini udah hari kedua mereka pacaran.

"Loh Mona, belum tidur?"

"Aku pinjam chargeran sama Katsuta. Mama mau ngapain ke kamar adek?"

Mama diam bentar. "Iya ya. Mau ngapain ya tadi?" Kedua mata mama menghadap keatas. Mikir keras kayaknya. "Aduh, kan lupa. Kamu sih.."

"Kok aku?!"

"Mama coba balik lagi deh"

"Balik lagi?"

"Iya, papa kamu bilang, kalau lupa mau melakukan apa, ulang lagi apa yang sebelumnya kita lakukan"

"Terus mama percaya aja?"

"Iya dong. Papa kamu mana pernah bohong. Udah tidur sana, besok jangan telat bangunnya" Mama akhirnya turun lagi ke bawah.

Bukan bohong ma, itu namanya mama dibodohin pippi. Aduh, mama ini.. lugunya kapan hilang sih. Eh, lugu atau polos ya. Atau jangan-jangan sama lagi. Tau ah.

***

"Mon, liat tugas dong" Manamo datang ke mejaku, bawa buku tebal yang biasanya dipakai waktu belajar matematika

"Tu-gas?"

"Halah.. kalau udah gini jawabannya, ini orang udah jelas enggak ngerjain. Iyaa.. tugas matematika, yang integral"

"Ada tugas emang?" Aku menoleh kebelakang, ke mejanya Nao. Dia enggak jawab soalnya lagi ngerjain soal.

"Miku? Tanya sama Miku coba"

Manamo nunjuk kearah Miku pakai pensil. Itu orang lagi tidur diatas buku tulis, pegang pensil diketuk-ketuk keatas meja, kayaknya otaknya udah overheat.

"Eh sumpah aku enggak tau. Gimana nih?"

"Lima menit lagi masuk Mon. Kalau mau kerjain dari awal enggak sempat kayaknya"

"Sialan"

"Mau kemana woy!!"

"Bilang aja aku di ruang kesehatan"

"Monaaaa"

***

Sial, mau sembunyi dimana ya. Kantin? Nanti kalau ada guru yang lewat gimana?

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang