Dua Puluh Satu

431 40 14
                                    

Author POV

Ryu lagi jalan, baru pulang dari kediamannya keluarga Habu, ngatarin bibit sama racun hama. Kebetulan lewat depan kediamannya Moriya. Ada niat mau mampir tapi ingat kalau Techi pasti capek habis turnamen, enggak lolos final sih, lumayan udah dapat juara 3. Akhirnya lanjut jalan lagi.

Baru aja nyebrang muncul niat buat mampir ke rumah Mona. Takut sebenarnya mau kesana, apalagi kalau Katsuta ada di rumah. Tapi kali ini niat Ryu baik kok, mau ngobrol aja. Karena emang dari kejadian Mona vs Techi itu, Mona sama sekali enggak pernah balas chatnya. Di telpon juga enggak angkat. Ngejauh total.

Dengan perasaan ragu, akhirnya Ryu beneran napakin kaki di depan kediaman Watanabe. Mau tekan bel aja dia gemetaran.

*Ting Tong

Ryu udah keringat dingin, takut dia kalau Katsuta yang bukain pintu. Sampai baca doa semoga yang bukain pintu itu Mona.

*Cklek
"Ryu?"

Doa Ryu terkabul, yang bukain beneran Mona.

"Hai kak"

"Mau ngapain? Antarin bunga?"

"Oh enggak, mau mampir sekalian ngobrol. Boleh?"

"Boleh sih. Tapi Katsuta di rumah loh. Enggak apa-apa?"

"Aku kan cuma mau ngobrol. Bukannya mau nyium kakak lagi"

"Iya deh iya. Masuk.."

"Permisi..."

Ryu masuk terus buka sepatu Air max 90 kesayangannya. Mona ngelirik sepatunya Ryu, jadi kepengen tapi enggak dibeliin sama Rika.

Mona sama Ryu lewatin ruang keluarga, ada Manaka yang udah 'ditonton' sama tivi. Ketiduran dia.

"Pippi.... Kebisaan ih" Mona ngambil remote tivi terus matiin benda kesayangan pippinya ini.

Dan lanjut, bawa Ryu ke kamarnya. Bahaya juga kalau ngobrol di ruang tamu atau keluarga.

Sampai di kamar Mona...

"Ini pertama kali aku masuk kamar cewek"

"Emangnya kamu enggak pernah masuk kamarnya Techi?"

Ryu menggeleng.

Mona sama Ryu beneran ngobrol doang. Bahas ini itu.. sampai yang enggak penting juga di bahas. Bahas sekolahan, bahas café yang dulu sering di singgahi berdua kalau bolos, dan banyak lagi.

"Kak.."

"Hm?"

"Aku mau minta maaf"

"Karena?"

"Ya karena waktu itu. kakak jadi berantem sama Techi"

"Udah. Enggak usah dibahas. Techi-nya juga enggak ada ungkit lagi. Malah, dia pernah ikut pulang bareng habis dari turnamen, tapi ya gitu.. enggak ngomong"

"Mungkin dia masih malu kali ya kak"

"Mungkin..."

"Boleh, aku lihat lukanya kak?"

"Nih" Mona naikin poni rambutnya buat lihatin sisa luka yang ada di wajahnnya. Dan tangan Ryu tiba-tiba nangkup wajahnya Mona. Dekat banget sampai Mona ngerasain ujung hidung Ryu bertemu sama ujung hidungnya.

Dan...

Mona POV

Bibirku ketemu lagi sama bibirnya Ryu. Tau gini aku enggak bolehin dia mampir. Dia kapan sadarnya sih kalau dia itu udah punya pacar.

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang