Bonus (lagi)

618 36 10
                                    

Rika baru balik dan kayaknya habis dari supermarket. Bawa dompet kecil sama nenteng plastik isinya cemilan yang biasa Mona beli.

Bukan buat Mona ya, tapi buat Rika sendiri. Orang Mona udah tinggal di Kyoto buat lanjutin sekolah.

Rika hafal banget sama cemilan yang sering dibeli sama Mona karena Mona cuma ituuuu itu aja cemilan yang dia beli. Dari situ sih udah ketahuan ya, kalau Mona itu type setia (?)

Satu persatu bungkus cemilan dibuka sama Rika, dan yang anehnya.. dia makan dikit-dikit doang dan enggak sampai habis. Bosan sama yang satu ini, dia buka yang lain.

Manaka cuma perhatiin aja kelakuan pasangan hidupnya ini. Mau dilarang, enggak bisa. Malah tadi malam, waktu lagi 'anu', sempat sempatnya Rika ngeluh kepengen makan pizza. Ya enggak jadi klimaks itu Manaka. Padahal udah di ujung banget.

Satu hal lagi. Rika juga sering nangis tiba tiba, dan suka marah marah tanpa sebab. Kalau dulu Mona kecil suka lemparin vas bunga yang ada di ruang tamu.. sekarang giliran Rika. Tapi untungnya dia lempar ke lantai atau enggak ke dinding, bukan ke Manaka atau Katsuta.

Oh ya, ada lagi. Rika juga suka pakai sweater punya Manaka. Emang sih udah mau masuk musim dingin. Tapi ini Rika makainya setiap saat. Manaka bawaannya curiga aja, mau nanya.. takut dimarahin.

Rika sekarang megang kendali remote televisi yang biasanya dipegang sama Manaka. Tukar-tukar siaran sampai Manaka pusing sendiri.

"Kamu kalau enggak mau nonton, matiin aja"

Rika diam.. natap Manaka dengan ekspresi datar. Manaka udah nelan ludah, siap siap mau dimarahin.

"Sayang... siniii.." Rika nepuk-nepuk sisi yang ada di sebelahnya. Manaka kaget, Rika berubah ke mode 'manja' kali ini.

Manaka mendekat, duduk di sebelah Rika. Dan Rika langsung baringin kepalanya di paha Manaka dan bersiap untuk tidur.

"Hei.. kok tidur disini. Di kamar aja"

"Maunya di siniii"

Manaka memastikan aja. Rika beneran manja kali ini. Syukurlah.

Manaka menguasai televisi. Dengan mengecilkan volume Manaka menikmati tontonannya. Belum lama Manaka menonton, Rika ngulet. Bangun dan jalan ke kamar tidurnya. Tapi Manaka dengar Rika membuka pintu yang ada di kamar tidur, biasanya sih pintu kamar mandi. Pintu mana lagi coba?

Kalau diingat lagi, hampir 2 minggu Rika 'aneh' gini. Enggak nafsu makan, mood swing, nafsu seksualnya tinggi. Yang biasanya Manaka doyan 'ngajakin', sekarang tumben aja dia capek. Rika 'on' mulu.. susah ladeninnya.

Keluar dari kamar tidur, Rika langsung ke dapur. Pucat banget wajahnya.

Waktu Rika neguk air, Manaka udah meluk dia dari belakang.

"Kenapa?" Tanya Rika.

Manaka menggeleng. Mencium bahu Rika dan tangannya udah melipir aja di perut Rika.

"Sayang?" Panggil Rika.

"Hm?"

"Mau lagi?" Tanya Rika dan lanjut minum air lagi.

"Bukan.. Sampai kapan kamu itu nyembunyiin kalau kamu itu hamil?!"

Rika mendengus sambil tertawa. Untung aja air minumnya enggak muncrat.

"Hehe..."

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang