Empat Puluh Empat

401 32 30
                                    

Selagi Rika 'nyari' Manaka. Mona ditugaskan untuk jaga rumah. Bikin sarapan, habis itu nyuci pakaian kotor. Tsumugi baru bangun, dengan kesadaran yang masih sekian persen, dia duduk di sofa dan enggak sadar kalau duduk sebelahan sama Katsuta.

"Baru bangun kak?"

"Hmmm..." Tsumugi ngucek kedua matanya.

Katsuta agak lama merhatiin Tsumugi yang mendadak kelihatan lucu karena baru bangun tidur. Kesannya beda sama Tsumugi yang biasa dia lihat.

"U-Udah cuci muka?"

"Hmmm..."

Katsuta malah salah tingkah karena Tsumugi jawabnya itu pakai nada manja gitu. Kayak anak kecil. Dengan rambut yang masih kusut gitu, Tsumugi nyandar ke sandaran sofa dengan kepala yang agak mengadah. Lanjutin tidur.

"Eh kak. Jangan tidur di sini"

Keseimbangan Tsumugi mulai goyah. Tubuhnya malah jatuh dan jadinya Tsumugi tiduran di paha Katsuta. Katsuta terlambat buat geser badannya dan kepala Tsumugi tepat mendarat di pahanya.

'Sial.. bangunin enggak ya... bangunin enggak ya...' Katsuta ngomel di dalam hatinya. Emang secara tampilan, Tsumugi itu kelihatan kayak cowok, tapi Tsumugi itu tetaplah CEWEK, dan posisi tidurnya ini cukup mengganggu 'adik'nya Katsuta.

"Loh. Sejak kapan Mugi tidur di situ?" Mona muncul sambil bawa keranjang cuciannya yang udah kosong.

"B-B-Baru aja kak!! Tolong bangunin!! A-Aku enggak berani"

"Bentar. Kakak taruh ini dulu ke kamar"

"Kaaaaaak...."

Padahal suara Katsuta udah sekuat itu, Tsumugi enggak bangun juga. Katsuta menyeka wajahnya kasar. Hela nafas berkali-kali. Enggak nyaman dia, serius. Kalau yang lagi tidur ini Neru, mungkin udah lain ceritanya. Tapi ini pacar kakaknya, enggak mungkin di....

Mona udah balik lagi. Bukannya bangunin Tsumugi, dia malah ke dapur. Enggak tau ngapain. Katsuta udah keringat dingin. Enggak kuat nahan. Rasanya sesuatu mau keluar.

"Kamu kenapa dek. Risih banget kayaknya"

Katsuta enggak jawab. Dia lagi konsentrasi biar kejadian ini enggak berkahir buruk.

"Mugiii.. sayaaang.. banguuun..."

Enggak mempan digituin, Mona nyium pipi Tsumugi. Katsuta jadi makin.....

"Hmmm..." Tsumugi akhirnya buka mata. Angkat kepalanya dari paha Katsuta, dan Katsuta buru-buru lari ke kamarnya.

"Kamu tumben banget tidur di paha adek aku. Cemburu ih"

"Hmmm... kapan emangnya..." Tsumugi masih berusaha ngumpulin nyawa.

"Barusan"

Kata-kata itu seakan menusuk ke telinga Tsumugi dan sukses bikin kesadaran Tsumugi full secara langsung. Wajahnya memerah. Malu. Dia pikir tadi itu, tiduran di paha Mona.

"Loh, kenapa? Kamu enggak macem-macem kan sama Katsuta"

"YA ENGGAK LAH!!"

Mona spontan nutup kedua telinganya. "Enggak usah teriak jugaaa"

***

"Lama lu Mon!"

"Sorry..."

Mona duduk di kursi yang ada di sebelah Miku, disusul Tsumugi yang duduk di sebelahnya. Ada Nao, Miho, sama Nibu. Enggak ada Manamo. Tadi ada, tapi Mona kelamaan, keburu pulang deh Manamo karena harus kerja.

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang