Lima Puluh Enam

364 28 0
                                    

Techi lagi jalan berdua... sama Katsuta. Tadi ada Neru, tapi pisah dulu karena Neru mau ke toko buku, sedangkan Techi sama Katsuta lanjut jalan keliling mall.

Ceritanya mereka berdua lagi cari hiburan karena sibuk les terus. Enggak tau gimana, orang tua mereka bisa kompak gitu nyuruh les di jadwal yang sama dan tempat yang sama pula. Techi sama Katsuta udah disuruh berhenti ikut kegiatan basket di sekolah biar fokus sama les dulu. Walau mereka berdua kadang diam-diam main juga.

Neru sih enak, dia enggak ikut kegiatan olahraga di sekolah. Cuma ikut club drama yang merangkap sama club musik. Itu pun jarang masuk karena lebih betah di rumah. Yang herannya, kalau ada pentas seni, Neru selalu diikut-sertakan karena permainan piano-nya emang terkenal bagus.

Sambil jalan, sambil lihat-lihat.. untung jalannya enggak sambil gandengan juga. Bisa dikatain pacaran nanti walau kelihatan cocok. Mona pernah bilang kan, Techi kalau diam gitu, bikin setiap orang terpesona ngeliatnya. Coba kalau udah ngomong, jangan ditanya.

"Eh, kesana dulu yuk" Tunjuk Katsuta kearah toko... mainan.

"Lu udah gede Katsu! Ngapain beli mainan!!"

"Bukan beli. Lihat doang.."

"Yaudah"

Mereka berdua pun beneran ke toko itu. Pelayan toko sebenarnya enggak heran kalau ada orang bentukan Katsuta masuk ke toko mainan, apalagi Katsuta udah berdiri di rak yang isinya robot-robotan yang bisa dirakit atau dikenal dengan nama gundam.

Seingat Katsuta, dulu Mona sering banget beli ini. Tapi, sejak masuk SMA, dia enggak lihat kakaknya itu mengoleksi benda-benda mahal ini lagi. Kenapa dibilang mahal? Harganya ada yang sampai puluhan ribu bahkan ratusan ribu yen.

Di kamar Mona juga enggak kelihatan semua gundam yang pernah dia rakit, katanya sih udah dipindahin ke gudang. Dimasukin ke lemari kaca gitu, ditutupin pakai kain biar enggak terlalu berdebu. Itu lemari kaca juga rapat banget. Enggak ada celah buat debu untuk masuk ke dalam.

'Kakak... kalau dibeliin ini... masih mau ngerakit enggak ya' batin Katsuta sambil pegang kotak gundam yang cukup besar tapi harganya masih terjangkau karena lagi diskon.

"Lu masih lama enggak?" Tanya Techi. Baru balik habis lihat-lihat boneka. Bukan buat dia ya, tapi buat adek kecilnya yang sampai sekarang belum dikasih nama sama Akane atau Yuuka.

"Mungkin. Kenapa?"

"Gue suruh Neru nyusul kesini aja ya"

"Oh yaudah. Suruh aja, biar gue bayar ini dulu"

"Lu beli gituan? Sejak kapan doyan rakit robot?"

"Bukan buat gue. Buat kak Mona"

"Duuh.. sempat yaaa.. ingat kakak"

Katsuta bayarin gundam yang sesuai pilihannya. Mona bakal nerima atau enggak, urusan belakangan. Techi juga udah kasih tau Neru buat nyusul mereka di toko mainan yang ada di lantai 3. Tapi Neru malah nolak, dia maunya disusulin di restaurant fast food.

"Neru nyuruh kita ke restaurant aja"

"Kenapa enggak disuruh kesini?"

"Dia-nya yang enggak mau. Ayo cepat"

"Hmmm... demi adek yaaa"

"Apaan!!"

DASAR KALIAN, SESAMA SISTER COMPLEX!!

***

Rika baru selesai mandi. Masih flu jadi mandinya pakai air hangat. Asik berendam... eh, ketiduran. Manaka di luar udah panik. Dikiranya Rika jatuh di kamar mandi terus enggak sadarkan diri.

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang