Sepuluh

487 38 14
                                    

Beradu desahan... keringat kami bahkan sudah menyatu... entah bagaimana cara membedakannya...

Momen ini hanya akan terjadi kalau aku sedang meladeni temanku yang tiba-tiba datang ke rumah karena dia bilang ingin melampiaskan amarahnya. Ia baru saja berkelahi dengan orang yang ia sukai.

Udah biasa sih aku meladeninya. Awalnya di malam waktu kita sengaja coba mabuk, minum alkohol. Dia cerita kalau dia menyukai seseorang yang sudah lama bersamanya. Aku cukup kaget karena aku juga kenal orang itu.

"AW!! Jangan minum darah gue woy. Nanti pindah kepemilikan"

"Enggak-enggak..."

Balik ke cerita tadi. Karena kita kebetulan satu kamar hotel, jadi dia cerita dari titik awal dia suka sampai sekarang dia jadi vampire orang yang dia sukai itu. Mungkin karena pengaruh mabuk juga, jadi kita berdua malah ONS. Sama-sama pengalaman pertama, sama-sama bego hal begituan, padahal sering dapat asupan dari Manamo si ratu ero. Tapi tetap aja. Enggak sampai-sampai...

Akhirnya malah kecanduan, kayak pakai barang adiktif. Tapi kami ngelakuinnya enggak pakai perasaan. Miku kali tuh, ngerasa lagi sama Nao, bukan sama aku. Memang desahnya Miku itu bikin nagih, lebih memabukkan dari pada minuman alkohol, tapi ya gitu... aku enggak bisa suka sama dia. Orang dianya suka sama Nao.

Aku coba tahan-tahan desah biar Miku enggak cepat-cepat, soalnya aku belum sampai.

"monhh... enghh... enggak tahan nih.."

"d-dikit lagi... dikit lagi..."

Dengar aku ngomong kayak gitu Miku makin cepat aja geraknya. Eeeh.. nge-gas banget ini orang.

"a-aahhh.. s-santai woy... hhhhh..." Percuma kayaknya, ini vampire enggak dengar.

Tubuhnya Miku mulai turun, hampir nindih badan aku. Tangannya meremas kuat sprei kasur. Eh, sial.. enggak mungkin teriak. Mama, pippi, sama Katsuta lagi dirumah..

Yaudahlah.

"s-sini bibir lu..." Dia ngasih. Aku tahan suaraku didalam mulutnya Miku, sambil ngajak gelut lidahnya biar suara Miku juga ketahan.

Selesai.

Kami rebahan. Capek, aku sih. Ulang-ulang soalnya. Entahlah kalau Miku.

"Jadi....... Kapan lu nembak......... Nao?"

"Entahlah Mon. Dia itu.......... pemilik gue. Enggak mungkinlah pacaran sama dia"

"Eh, mau tau enggak? Itu mama sama pippi awalnya gitu juga loh. Tante gue juga. Mamanya Nao kalau enggak salah gitu juga tuh, soalnya tante Miyu kan temennya pippi. Mamanya kak Miho juga"

"Takut ditolak gue Mon. Serius deh"

"Dicoba dulu makanya. Gue bantu. Itu gue udah kasih banyak contohnya. Jangan nyerah sebelum peranglah"

"Haaah... nyimpan perasaan gini, sakit juga ya Mon"

"Sakit mana sama gue? Pelampiasan marah lu doang"

"Hahahaahah... maaf-maaf. Gue berhenti deh kalau lu enggak suka"

"Gue suruh berhenti. Paling dua hari lagi lu lakuin lagi kan"

"Tau aja. Tapi bener deh mon. Gue pernah nyoba nyium Nao. Tapi, dia kayak nolak gitu"

Kok aku jadi ingat sama kejadian itu ya? "Yang waktu itu kita main ke rumah Nao bukan? Yang Nao enggak sengaja nemui video kaa-sannya?"

"I-Iya.. pas itu"

"Dia belum siap kali"

*Drrrrt Drrrrrrt
"Eh bentar ada chat kayaknya. Ambilin hp gue dong"

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang