Miku POV
Aku kecewa. Benci. Ah! Entahlah. Tau begini, aku enggak sentuh bercak merah sialan itu. Menyebalkan!! Kepalaku sakit.
*Tok Tok Tok
"Mikuuu... buka pintunya...." Sial, aku lupa kalau ibu di rumah. Pasti dia curiga sama suara barang yang tadi aku lempar ke sembarang arah."Sebentar bu"
Tenanglah Miku. Ini hanya bentuk dari pelampiasan kemarahan dan kekecewaanmu.
*Cklek
"Astaga!! Miku!! Kamu kenapa!!"
Wajar ibu kaget, lihat kamarku ini. Enggak cocok lagi disebut kamar mungkin. Udah berantakan. Sangat.
"Miku? Kamu kenapa?"
"Aku.... Aku kecewa bu"
"Karena?"
"Entah kenapa rasanya. Aku nyesal punya kekuatan kayak gini. Aku... aku enggak mau ngerusak hubungan pertemanan aku bu"
Aku memeluk tubuh ibu.
"Ssst... udah udah..." Tangannya mengelus kepalaku.
"Kamu mau cerita sama ibu?"
Aku mengangguk. "Tapi enggak sekarang..."
"Iya. Ibu paham. Sekarang tidur di kamar ibu aja ya. Nanti, kalau kamu rasa kamu udah siap buat cerita, cerita aja. Ibu dengarin semuanya"
Aku mengangguk lagi. Memang ini yang aku butuhkan untuk saat ini. Ibu menuntunku ke kamarnya. Aku membaringkan tubuhku diatas kasur milik ibu dan mama. Ini pertama kali mungkin. Agak canggung rasanya.
"Ibu beresin kamar kamu dulu ya. Tidur aja dulu"
Lagi, aku mengangguk. Ibu mengecup dahiku dan meninggalkan aku sendiri di kamar ini. Haaah... selanjutnya bagaimana? Manamo pasti benci sama aku sekarang. Tapi, apa yang dia lakukan itu lebih membuatku benci padanya. Kenapa dia enggak pernah cerita.
Dan juga...
Kenapa ada mama....
***
"Terima kasih untuk makan malamnya"
"Loh, Miku. Kok enggak habis?"
"Enggak selera bu"
"Oh, yaudah. Piring kotornya ditinggal aja. Kamu istirahat di kamar"
"..."
"Kamu kenapa lagi? Tadi ibu yang beresin kamar kamu kan? Baik banget kamu jadi anak"
*BRAK!!
Tanganku enggak sengaja memukul meja. "Oh ya? Baik mana aku sama mama yang ternyata selama ini nyimpan sesuatu""Miku" Ibu mengelus tanganku.
"Ngomong apasih kamu?!"
"Jangan pura-pura deh ma. Kalau mama sayang sama kita, mending mama cerita"
Aku tau dari tatapan mama kalau mama itu kayak mau ngomong sesuatu, tapi ketahan. Kedua tangan mama juga udah ngepal kuat. Mata aku sama mama bertemu, ini rasanya kita berdua kayak musuhan aja. Ibu yang jadi penengah udah berdiri di belakang mama, nahan pundaknya.
Beberapa kali mama hela nafas, terakhir dia ngusap wajahnya dan menyikat rambut depannya ke belakang.
"Oke. Oke kalau kamu mau mama cerita. Tapi setelah ini, kamu harus terima kenyataannya. Mau?"
"Shiho.."
Tangan mama megang tangan ibu yang ada di pundak kanannya. "Maaf selama ini, aku menyimpan semuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (2) [Complete]
Fanfiction[ GxG Content Available ] [Adult Content] Season 2 ff "Should I, LOVE You?" Daily life kehidupan keluarga Manaka-Rika setelah menikah dan memiliki dua orang anak, Mona dan Katsuta. Suka dan duka keluarga mereka serta konflik yang terjadi dengan lin...