21+
"Mon.... Mon..... Mona bangun..." Nao sibuk goyang-goyangin badannya Mona biar bangun.
"Hm..... Apaaa... belom pagi kan...." Mona masih setengah sadar.
"Belom Mon, masih setengah 1. Temanin gue ke toilet, gue enggak tau"
"Iiih... yaudah ayo..."
...
...
...
Malam tiba-tiba berubah jadi semakin dingin. Hingga rasanya menusuk kulit. Bahkan saat kembali dari toilet, Nao terus memeluk lengan Mona sambil jalan beriringan. Kepalanya masih terasa berat akibat pengaruh minuman alkohol tadi.
Sampai di kamar juga gitu, saking eratnya pelukan Nao bikin Mona jadi lemas sendiri.
"Mau sampai kapan meluk tangan gue? Lemes nih..."
"Mon..."
"Apa?"
"Sorry..."
"Iya iya.. gue maafin. Makanya lepasin tangan gue"
"Bukan gitu.."
"Terus?"
"Buat ini..."
Kayak orang yang nafsunya udah ketahan lama, Nao gigitin lehernya Mona. Tubuhnya Mona juga ditahan, dipeluk sama Nao jadi Mona enggak bisa kemana-mana. Mona diserang gitu jadi kaget dan enggak sengaja desah. Apalagi, itu tangannya Nao udah kemana-mana, pegang ini-itu.
"N-Nao.. a-ada M-Miku, jangan bangsat... awhhhh... "
Dibilangin kayak gitu, Nao tetap enggak peduli. Tetap lanjut sama apa yag udah dia mulai.
Susah payah Mona nutup mulut biar enggak ngeluarin suara, tapi apa yang Nao lakuin ke dia bikin dia makin enggak bisa nahan. Kancing bajunya Mona juga udah dibukain satu-satu, Nao juga udah bikin banyak 'cap' di sekitar ceruk lehernya Mona.
Percuma juga ditahan, Mona akhirnya narik kepala Nao buat lumat bibirnya. Nao nuntun tangannya Mona buat bukain kaos tipis yang dia pakai, buka kaitan bra sekalian, alhasil dua-duanya udah topless sekarang, sisa celana yang belum dibuka.
Cium cium.. lumat.. digigit.. adu lidah, itu aja ulang-ulang sampai keduanya baring di atas kasur. Miku agak keganggu tidurnya karena dengar kasur yang tiba-tiba menderik karena dua manusia ini main 'terjun' aja ke atas kasur, tapi enggak sampai bangun. Dia cuma mutar, hadap ke sandaran sofa, lanjut tidur. Enggak tau dia kalau pacarnya lagi 'bisnis' sama 'pelampiasan'nya.
Dirasa aman, mereka lanjutin lagi yang tadi sempat ketunda.
Mona cium cium Nao yang ada di bawahnya, Nao terima terima aja karena emang itu yang dia mau dan mungkin lebih. Mona masih sibuk sama dua gudukan empuk punya Nao, mainin yang kanan, pindah ke kiri, pindah lagi ke kanan sampai Nao dorong bahunya Mona, ngasih kode kalau dia minta yang lebih dari itu. Mona nurut aja.
Pelan.. Mona turunin kepalanya sambil tinggalin jejak ciuman terasa bagai sengat listrik ke tubuh Nao. Celana Nao dibuka. Mona cium-cium punyanya Nao. Nao mendadak desah, enggak ditahan. Main keluar gitu aja, sampai Mona kaget.
"Suara lu woy!"
"Sorry..."
Mona lanjut lagi. Dia lakuin apa aja yang bikin Nao terpaksa nahan desah atau sengaja desah tapi suaranya di kecilin. Nao hampir klimaks, Mona ikutan buka celananya, mau main gesek-gesekan.
"anghhhh.. monhh!"
"ssssstttt... lu desah kuat sekali lagi, gue bangunin Miku nih!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (2) [Complete]
Fanfiction[ GxG Content Available ] [Adult Content] Season 2 ff "Should I, LOVE You?" Daily life kehidupan keluarga Manaka-Rika setelah menikah dan memiliki dua orang anak, Mona dan Katsuta. Suka dan duka keluarga mereka serta konflik yang terjadi dengan lin...