Lima Puluh Delapan

403 33 32
                                    

Hari ini anak sulung keluarga Habu pulang setelah mengikuti olimpiade. Miho menenteng tas ransel dan menarik koper miliknya sambil mencoba menghubungi Habu. Kenapa dia belum melihat keberadaan Habu di bandara..

"Mihooo..." Suara yang dia kenali. Miho melihat kearah suara itu. Benar kan, suara Manamo.

Miho menghampiri kekasihnya, memeluknya erat, dan sempat melakukan ciuman sebentar, karena mereka tau. Ini tempat umum.

"Kamu menunggu lama?" Tanya Manamo.

"Enggak juga sih. sendirian?"

"Enggak. Sama papa Habu. Dia nunggu di seberang sana. Sini, aku bawain kopernya"

"Eh, enggak usah. Biar aku aja"

"Yaudah..."

Miho kembali menarik kopernya, tangan kirinya dipeluk Manamo. Membuat semua pasang mata memerhatikan pasangan ini. Bagaimana tidak? 2 minggu berpisah, ini pertama kali mereka bertemu.

Di dalam mobil juga begitu, Manamo justru semakin erat memeluk tangan Miho. Ingin mengulang ciuman itu, tapi ia tahan-tahan karena ada Habu.

Di perjalanan pun, keduanya tidur bersamaan. Lucu, Habu mendengus pelan.

Sampai di depan rumah, Habu membangunkan keduanya. "Udah sampai.. bangun hei.."

Miho yang bangun lebih dulu. Dilihatnya Manamo yang tertidur di bahunya, "Sayang... bangun... udah sampai..."

"Hmmm..." Cara Manamo menggeliat aja, SEKSI banget!! Untung Habu sadar diri. Kalau enggak.... ya.... jangan sampai aja.

Manamo turun bersamaan dengan Miho. Masuk ke rumah, dan tubuh Miho langsung dipeluk oleh Mii-chan. "Haaaaah.... Anak mamaaaaa...."

"Maaaa... sakiiiit...." Miho berusaha melepas diri dari pelukan Mii-chan yang super erat.

"Eh tunggu.. kamu kok... rasanya... tinggi kamu enggak nambah kan?"

"Ha? Enggak kayaknya, kenapa ma?"

"Syukurlah.. mama enggak perlu ngadah kalau ngomong sama kamu. Cukup sama papa dan Hiyori aja"

Miho tertawa kali ini. Tapi memang ada benarnya, dia juga melakukan hal yang sama kalau berkomunikasi dengan papanya atau adeknya.

"Yaaaang..." Manamo menarik tangan Miho pelan. Miho mengerti, begitu juga Mii-chan. Kebetulan sekali Hiyori enggak ada di rumah. Lagi pergi jalan sama Hina.

"Iya sayang. Ma, aku ke kamar dulu ya"

"Iyaa.. jangan ribut banget ya. Nanti papa kamu banyak tanya"

"Apanya?" Habu muncul setelah memasukkan mobi ke garasi.

"Enggak.. mending kamu temenin aku masak deh"

"Eh tapi..."

"Sini deeeh.." Mii-chan menyelipkan sebuah wink untuk menggoda Habu agar menurutinya. Dan begitulah, masing-masing dari mereka melanjutkan urusan masing-masing..

Sampai selesai..

***

Mona bergelut dengan laptopnya. Entah apa yang dia cari, dia hanya membuang rasa bosannya.

"Kaaaak..."

"Hmm.."

"Katanya janji mau bantuin aku rakit gundam"

'eh iya ya' Mona tersadar dengan janjinya. Mona memutar kursi miliknya. "Mau rakit sekarang?"

"Boleh.. kakak enggak sibuk kan?"

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang