Author POV
Mona baru aja pulang, habis parkir mobil dia langsung masuk ke rumah bawa kotak plastik isinya cookies yang tadi di bikin Miyu sama Nao. Soalnya Mona datang waktu cookiesnya udah di panggang dan tinggal di hias.
Mona mau lepasin sepatunya, tapi di tunda dulu karena ngerasa asing sama sepasang sepatu yang ada di depannya. Perasaan dia, enggak ada penghuni rumahnya yang punya sepatu kayak gitu.
"Darimana aja kamu. Diizinin bawa mobil malah keluyuran" Manaka udah stay di genkan sambil pegang remote televisi. Sebenarnya dia tadi lagi nonton, cuman dengar suara mobil masuk garasi dia langsung jalan super cepat ke genkan buat nyambut fotocopy-annya.
"Habis dari rumah tante Miyu. Nih, aku dikasih cookies" Mona tunjukin kotak plastik warna kuning.
"Wih. Boleh juga tuh, teman nonton tivi. Sini buat pippi"
"Enak aja. Aku capek capek buat masa mau di kasih pippi semua. Aku mau pamer ke mama sama Katsuta dulu"
"Habis dipamer kasih pippi ya"
"Enggak. Aku mau makan sendiri. Wlee..." Mona langsung lari ninggalin Manaka yang cengo gitu aja habis di meletin anaknya.
Mona niatnya mau nyari Rika, tapi udah keburu lari ke lantai dua. Yaudah, jadinya pamer ke Katsuta dulu. Penasaran sama pintu kamar adiknya yang enggak ketutup rapat, Mona akhirnya ngintip. Eh benar aja, ternyata Katsuta lagi 'bisnis' sama si punya sepatu yang tadi Mona curigai. Siapa lagi kalau bukan Neru.
Posisinya, Neru di pangkuin sama Katsuta. Dua-duanya udah topless tapi masih pakai celana, rambut Katsuta sampai acak-acakan dibikin Neru. Takut ganggu, akhirnya Mona undur dulu pamernya terus nutupin pintu kamar adiknya. Ceritanya nyelamatin 'bisnis' adiknya. Habis nutupin pintu Mona teriak "JANGAN LUPA KUNCI PINTU!!". Yang ada di dalam kamar kaget dong. Baru sadar kalau ternyata mereka sempat diintip.
Mona ngekeh, niatnya pengen cerita ke gengnya tapi ini aib adiknya makanya enggak jadi.
"Ngapain teriak-teriak? Kamu pikir ini di hutan?" Rika baru aja keluar dari kamar Mona. Bawa mesin vacum cleaner.
"Enggak ada. Lagi pengen aja ma. Oh ya, lihat nih ma, aku udah bisa bikin cookies" Mona pamer kotak kuning yang dia pegang dari tadi. Rika senyum senyum enggak percaya.
"Salah. Yang benar itu, tante Miyu yang buat. Kamu yang hias... iya kan?"
"Kok mama tau?"
"Sebelum kamu sampai rumah, papa kamu telpon Miyu buat tanyain kamu ada di sana apa enggak. Terus Miyu ceritain semuanya"
"Eheheh... yaaah, batal deh pamernya"
"Tapi bagus kok. Kamu bantuin Miyu. Enggak datang terus gangguin"
"Iya dong. Aku kan anak rajin"
"Mana ada anak rajin tapi kamarnya kayak tempat pengungsian. Enggak malu kamu sama Katsuta? Rapian kamar dia daripada kamar kamu"
"Ah kalau itu lain lagi rajinnya ma"
"Rajin ngeberantakin maksud kamu kan?"
Mona nyengir terus pelan-pelan ngegeser badannya buat cari ancang-ancang lari ke bawah.
"Ha! Mau kemana!" Manaka ternyata udah berdiri di sampingnya Mona, rentangin kedua tangan kayak kiper bola jaga gawang.
"PIPPI!! Bikin kaget aja!"
"Kamu lama banget, sini cookies-nya"
"Jangaaaaannn..."
Terjadilah aksi saling tarik menarik antara kutub Mona dan kutub Manaka karena memperebutkan kotak plastik yang isinya cookies beberapa biji. Rika yang tadinya hikmat nontonin akhirnya narik kotak plastiknya terus dibuka, dia hitung jumlah cookies yang ada di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (2) [Complete]
Fanfiction[ GxG Content Available ] [Adult Content] Season 2 ff "Should I, LOVE You?" Daily life kehidupan keluarga Manaka-Rika setelah menikah dan memiliki dua orang anak, Mona dan Katsuta. Suka dan duka keluarga mereka serta konflik yang terjadi dengan lin...