Tiga Puluh Empat

436 33 29
                                    

(+ Techi Neru sketch)

Masih dengan suasana libur sekolah. Miku lagi bantuin ibunya masak di dapur. Tangannya telaten motongin sayur yang mau di jadiin sup. Tangannya emang kerja, tapi pikirannya kemana-mana. Bukan mikirin Nao sih, tapi mikirin bayangan yang sekilas lewat di depan matanya waktu enggak sengaja nyentuh bercak warna merah gelap yang ada di tembok rumah Manamo.

Miku ngelamun tapi untung kerjanya rapi. Jadi enggak ketara kalau dia itu kerja sambil ngelamun.

"Kentangnya udah dimasukin?" Tanya Kage.

"Udah bu"

"Wortel?"

"Udah.."

"Baju?"

"Udah..."

*Plak
Hadiah tamparan dari Kage, tapi enggak kuat ke kepalanya Miku.

"Sup apa yang kamu buat kalau isinya ada baju?"

"Eh, tadi ibu tanya apa?"

Kage hela nafas. Makin yakin dia kalau ada sesuatu yang disembunyiin sama anaknya. "Kamu kenapa? Ada masalah?"

"Ha? Enggak kok bu. Aku baik-baik aja sama Nao"

"Iya. Sama Nao mungkin kamu baik-baik aja. Sama teman kamu yang lain?"

"..."

"Kamu berantem lagi? Sama sekolah mana?!" Kage ini, marah enggak marah, nada suaranya sama aja. Ekspresinya apalagi, makanya kadang Miku sama Shiho enggak bisa bedain.

"Enggak bu. Bener deh"

"Ingat ya. Cukup ibu datang ke sekolah kamu gara-gara kamu lemparin kaca jendela sekolah lain waktu masa pengenalan murid baru"

"Iya bu. Iya.."

"Iya-nya sekali aja"

"Iyaaa..."

"Enggak usah dipanjangin"

Miku jadi capek sendiri, jengkel juga. Ibunya doyan banget ngulang kata-kata barusan. Jadi untuk kali ini, Miku lebih memilih diam.

"Wih, masak apa nih?"

Jenjeeeng... Shiho udah pulang kerja. Dia enggak perlu kendaraan, jadi kalau pulang tinggal teleportasi. Makanya orang rumah susah deteksi kalau dia itu udah pulang apa belumnya.

Pernah Shiho pulang, tapi langsung teleportasi ke kamar, langsung tidur. Kage yang enggak tau malah nungguin sampai tengah malam dan dia baru nyadar yang ditungguin itu malah bangunin dia, disuruh pindah ke kamar.

"Bu. Udah selesai semua kan? Aku ke kamar ya"

"Iya. Makasih ya"

Nah loh. Mamanya baru pulang kerja, dianya malah lari ke kamar. Anak kurang ajar emang. Tapi Shiho enggak pernah berfikiran kayak gitu. Dia tau kalau Miku bersikap kayak gitu, berarti ada sesuatu yang ganggu pikirannya. Makanya dia cuekin aja.

Ini Shiho sebenarnya enggak suka Miku punya hubungan sama Nao, apalagi sama Mona. Bukan karena Mona pernah ngatai dia ero. Tapi karena peristiwa beberapa tahun silam. Shiho masih ada dendam sama Miyu sama Manaka, lebih tepatnya ke Manaka sih.

Malam waktu Manaka datang mau jemput Mona, niatnya Shiho mau balas waktu itu. Tapi ditahan sama Kage. Mana Manaka pakai ngajakin ngobrol kayak udah kenal lama. Santai banget, kayak enggak pernah terjadi apa-apa. Entah Manaka yang lupa atau dia pura-pura enggak tau sama Kage dan Shiho yang pernah jadi musuhnya.

Oke oke, balik ke Miku. Dia lagi balas chat yang jumlahnya nyaris nyentuh 100. Bukan dari grup, tapi personal chat dari Nao sama Mona, dari Manamo ada juga, tapi cuma 3 biji aja. Ngelihat nama Manamo, kepalanya tiba-tiba sakit. Masih kebayang sama yang kemarin. Serem.

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang