Dua Puluh Lima

3.3K 37 3
                                    

Author POV

Tubuh Techi menegang habis itu langsung lemes. Ryu yang ada dibawahnya langsung nangkup wajahnya karena tubuh Techi hampir jatuh nindih tubuh dia.

Wacana doang mereka putus, Techi-nya yang enggak tahan. Katanya masih sayang sama Ryu. Gitu juga sebaliknya. Seminggu habis Techi kirim chat ke Ryu itu mereka balikan, sampai sekarang.

"Masih sanggup?" Tanya Ryu yang lihatin Techi udah lemes banget. Badan udah licin karena keringatan.

"Selama kamu enggak melenceng ke kak Mona...."

Ryu ketawa. Aneh telinganya dengar Techi ngomong pakai 'aku-kamu'. Tapi emang itu permintaan dia pribadi. Biar Techi-nya agak 'cantikan' dikit.

"Enggak bakal capek gue ladenin vampire sangean kayak lu"

"Kok balik lagi pakai 'gue'?? Padahal tadi udah bagus pakai 'aku-kamu'"

"Bawel banget deh" Techi langsung nyium, mulai start ke ronde berikutnya.

Dikamar lainnya, Risa sama Yui kebetulan baru aja selesai 'bisnis'. Iya, baru aja.. soalnya dari tadi malam. Udah sama-sama vampire jadi enggak ada capeknya. Gas terus!!

Risa lagi pakai baju, habis itu duduk di samping Yui yang masih tiduran.

"Eh yang, kamu pernah ke Osaka?" Tanya Yui yang udah naruh kepalanya di paha Risa.

"Kayaknya dulu pernah. Eh, enggak kayaknya. Eh pernah enggak sih.."

"Susah ya suruh vampire tua buat ngingat"

"...."

"Gini gini... di Osaka kan ada taman hiburan besar gitu. Aku pengen kesana"

"Jangan deh, jauh dari sini"

"Karena jauh makanya aku ajakin kamu.. entar kamu yang bawa mobil"

"Enggak ah, capek tau..."

"Rencanannya sekalian ajak kak Rika. Waktu itu dia pernah cerita kalau pengen kesana juga"

"Oke. Kapan kita berangkat?"

"Iiih.... Giliran kak Rika aja cepat!!"

Risa nguyel-nguyel pipinya Yui dan dahinya juga di cium.

"Bukan gitu. Rika-sama kan lagi hamil. Sekali-sekali liburan gitu enggak ada salahnya kan?"

"Alasan..."

"Loh, bener kan? Mana pernah Rika-sama pergi jalan-jalan gitu. Manaka lebih banyak nonton televisi daripada urusin Rika-sama"

"Udah udah.. malah nyalahin Manaka lagi. Gimana? Mau enggak? Kalau mau, besok kita berangkat. 3 hari aja"

"Nginap berarti? Boleh deh"

"Bener ya? Aku kasih tau kak Rika nih"

"Iya iya.. kasih tau aja"

"Makasih sayang.."

Yui bangun, pakai baju dan langsung telpon Rika.

***

Ding.... Ding... DING... Ding... Diiiing....

Denting piano memenuhi ruang keluarga. Enggak ada merdu-merdunya karena selalu aja ada nada sumbang yang nyelip. Untung aja penghuni rumah cuma berdua jadi enggak ada yang banyak protes.

"Iiiiih... salah Manakaaaa... seharusnya habis nada ke lima itu nada satu, bukan tiga..."

"I-Iya.. aku ulang lagi..."

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang