Tiga Puluh Tiga

460 40 27
                                    

(Keseringan update enggak sih ini? Gimana kalau update-nya jadi sekali seminggu aja.
Hmm... 🤔)


*Tok Tok Tok
"Eeeerooo..."

Libur kenaikan kelas Miku singgah ke rumah Manamo karena enggak tau mau kemana lagi. Di rumahnya sepi, ibu sama mamanya pergi kerja. Mona lagi jagain Rika. Nao lagi bantuin Miyu selesain orderan kue yang numpuk. Mau pergi makan sushi, duit jajan enggak cukup, jadinya rumah Manamo sebagai pilihan terakhir.

*Cklek

"Woy.." Sapa Miku.

"Eh elu Miku. Mau ngapain?"

"Nagih tagihan listrik. Ya main lah! Pake nanya"

"Siapa beb?" Ada suara lain dari dalam dan kayaknya jalan mendekat ke mereka.

"Oh, Miku"

"Hai kak.. eh, oh, kalian lagi...??? eh sorry sorry... gue pulang aja deh. Maaf ganggu"

"Enggak bego. Kak Miho cuma ngantarin obat"

Miku mana percaya sama omongan temannya. Apalagi, dilihat-lihat. Leher Manamo udah ada chocker pendant-nya.

"Aku balik dulu ya. Jangan lupa diminum obatnya"

*Cup
Miho kasih salam perpisahan ke Manamo, di leher!

"Hati-hati.. salam sama mama papa Hiyori"

Miho ngangguk dan jalan entah kemana buat nyari taxi.

"Masuk njir" Manamo narik tangannya Miku.

"Sopan banget tuh mulut"

Pintu udah ditutup. Makin kerasa sepi rumahnya Manamo. Sanggup banget dia tinggal dirumah yang bisa dibilang besar kalau ditinggali satu orang.

"Rumah lu horor juga ya kalau cuma berdua di dalamnya"

"Iya... cuma berdua nih..." Manamo yang jalan dibelakang, sengaja ngelus pahanya Miku.

"BANGSAT, MESUM!!! JAUH-JAUH LU ANJIR!!"

"Hahahahahaha... bercanda gue. Mau minum apa? Gue adanya sirup, tapi enggak ada air"

"Kalau adanya cuma itu, mending enggak usah deh. Sirup yang udah dicampur air aja tenggorokan gue gatel. Seret anjir"

Manamo ngekeh sejadi-jadinya. Kelihatan banget ini orang kesepian kalau dia udah pulang kerumah.

Manamo bukain kulkasnya "Tuh. Lu pilih sendiri mau minum apa".

Mata Miku dimanjakan dengan banyak jenis minuman dengan berbagai warna dan rasa. Ada yang pakai soda, ada yang enggak. Ada susu sama teh juga. Bahkan minuman buat panas dalam dia juga punya. Komplit banget isi kulkasnya kayak yang ada di supermarket.

"Gue ambil ini ya" Miku ngambil botol ocha ukuran menengah.

"Iya iya"

"Gelasnya mana?" Miku mulai bukain tutup botol.

"Manja banget pakai gelas segala. Minum dari botol ajalah. Nambah-nambahin gelas kotor aja lu. Kalau mau, pakai gelas plastik aja tuh. Ambil di lemari"

"Lu gimana sih. Gue itu tamu, ya mesti lu layani dengan baik lah"

"Hm? Layaniii???" Manamo agak memicing matanya, lihatin Miku pakai wajah sange. Telunjuknya dia taruh di bawah bibirnya.

"Gue pulang aja ya. Lama-lama nanti gue diperkosa sama lu"

"Ih! Enggak lah. Cungkring gini, enggak selera gue. Lihat nih..." Manamo nekan buah dadanya Miku pakai dua tangan. "Datar gini. Enggak enak dimainin"

Our Story (2) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang