[17] Ngedate #2

38.4K 2.6K 23
                                    

Mentari dan Langit duduk di salah satu meja yang berada di sisi barat. Meja itu letaknya tidak terlalu ditengah, jadi nyaman untuk mengobrol tanpa perlu merasa terganggu dengan ramainya tempat ini.

Mentari sedari tadi terus menekuk wajahnya, cemberut, bibirnya dimajukan beberapa senti.

"Udah kek, Tar. Kalo gini terus, yang ada ngedatenya gagal deh. " Langit menghela nafas berat. Dilihatnya Mentari yang terus saja tak acuh. "Waktu gue gak banyak, Tar. Gimana gue bisa buat lo jatuh cinta kalo lo sendiri masih susah terima gue?"

Nah. Akhirnya setelah empat belas hari berlalu, topik ini dibicarakan juga.

"Kok lo ngomongnya nya gitu, sih, Lang? Emangnya kalaupun lo gagal, kita gak bisa temenan aja?" Mentari akhirnya berbicara. Entah kenapa mendengar Langit berkata seperti itu membuatnya sedikit tercubit.

Langit tersenyum masam. Ia tahu jawabannya sekarang.

"Jadi ini jawabannya ya?"

Mentari buru-buru menggeleng. "Bukan gitu.. Ih gimana ya jelasinnya, pokoknya gak kayak gitu, Lang.."

"Terus gimana? Lo gak mungkin kan udah jatuh cinta sama gue?" tanya Langit.

Mentari terdiam, bingung harus menjawab apa. Pasalnya ia sendiri bingung akan perasaannya.

Apa ia sudah jatuh cinta sama Langit?

Langit tidak tahu saja kalau pertanyaan itu, selalu saja berputar-putar di kepala Mentari selama sepekan ini. Tadinya, isi kepala Mentari hanya ada drakor, nam joo hyuk oppa, Angkasa oppa dan makan. Tapi semenjak kenal Langit dan Langit menyatakan perasaannya, isi kepala Mentari jadi makin bercabang.

Langit mengulurkan tangannya, mengacak pelan rambut Mentari.

"Gak usah terlalu di pikirin, masih ada besok kok." Langit tersenyum manis, meski Mentari tahu senyumnya rada terpaksa.

"Langit, maaf.."

"Gapapa kok, santai aja. Gue udah nyiapin mental buat jawaban ini kok." Langit lagi-lagi tersenyum. "Sekarang pesen makanan yuk, gue laper nih."

Mentari hanya mengganguk pasrah. Padahal, bukan begitu maksudnya. Ia berkata maaf bukan karena menolak Langit, ia hanya ingin meminta maaf karena selama ini sikapnya pasti sangat buruk terhadap Langit.

"Mau pesen apa? Sushi? Atau roti bakar?"

"Mau sushi.. Langit mau apa?" Mentari beralih balas menatap Langit.

"Samain aja deh, pilih yang ini aja ya? Yang buat couple?" Langit menunjuk menu yang memang khusus untuk dua orang. Katanya sih ini menu khusus menyambut valentine.

"Oke."

Sambil menunggu makanan datang, Mentari mengecek handphonenya, melihat grup yang hanya berisikan empat orang, dirinya, Ify, Delia dan Laily. Grup yang namanya 'jomblo santuy'.

Jomblo santuy

Ify Nabela : WOY UDAH PADA NGOPI BELOM???

Laily Putri : ngapa sih fy? Sehat?

Dlia Ananda : NGOPI LAH NGOPI, DIEM-DIEM BAE!

Mentari Daffuci : :D

Laily Putri : Tar, lo masih waras kan? Gak ketularan mereka berdua kan?

My Possesive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang