Happy reading guys! Btw part ini sebenernya clue buat part-part selanjutnya wkwk
Ada yang tau sebenernya apa yang sedang terjadi?😂😂••••••••••
Mentari mencebikkan bibirnya. Ia menatap Arga yang kini sedang menertawakannya.
"Pokoknya kalo Langit beneran putusin gue, lo harus tanggung jawab!" ujar Mentari kesal. Ini semua gara-gara rencana Arga. Langit jadi salah paham gara-gara rencana yang dibuat Arga dan melibatkan dirinya. Kalau saja ia tidak mengikuti rencana Arga, Langit pasti tidak akan marah dan bahkan memutuskan hubungan mereka.
Arga menopang dahunya dengan sebelah tangan. "Kalo beneran di putusin, bagus dong. Jadinya lo bisa sama gue."
"Mulut lo minta emang di tabok ya, Ga?" Mentari menatap garang ke arah Arga.
"Jangan di tabok dong, di cium aja gimana?" ujar Arga sambil menaik turunkan alisnya. Membuat Mentari menepak mukanya kasar.
"Nyesel gue ngikutin saran lo!"
Arga mengusap wajahnya yang terasa sakit akibat pukulan Mentari. "Tenaga lo kuat amat sih, Tar. Muka ganteng cepet ilang dah kalo kayak gini."
"Bodo amat." sahut Mentari cuek. Ia mengaduk-aduk minumnya dengan malas.
Kemana sih yang lain? Gak tau apa gue lagi kesel banget sama Arga. Dumel Mentari dalam hati. Sesuai rencana, seharusnya teman-temannya sudah datang. Tapi sedaritadi mereka belum memunculkan batang hidungnya.
"Hoi!" ujar seseorang sambil menepak bahu Mentari.
Mentari berjengit kaget. Dilihatnya Ify yang sedang nyengir sambil mengangkat kedua jarinya. "Peace, Tar. Gak sengaja."
"Awas aja kalo sampe gue mati gara-gara jantungan. Lo orang pertama yang gue datengin." sungut Mentari kesal. Ia menatap Ify yang kini duduk di sebelahnya. "Laily sama Delia mana?"
"Laily katanya dateng agak telat soalnya masih harus bantuin nyokapnya. Kalau Delia lagi bareng Bima ke starbucks, biasalah yang baru jadian lagi anget-anget tai ayam."
"Kok gue gak tau sih kalo Delia sama Bima jadian????"
"Lo sih sibuk terus. Sampe Langit aja gak lo tanggepin."
Mentari langsung lesu begitu mendengar nama Langit di sebut.
"Lo kenapa lesu gitu abis denger nama Langit?" tanya Ify yang melihat Mentari tampak lesu.
"Diputusin dia ama Langit." sahut Arga santai. Seolah omongannya bukanlah masalah yang serius. Tapi memang menurutnya itu bukan masalah serius, karena ia tahu, Langit sangat mencintai Mentari. Langit pasti hanya emosi saat itu, lihat saja nanti setelah ia tahu yang sebenarnya, ia pasti akan menyesal memutuskan Mentari.
Ify membulatkan matanya. Ia menatap Mentari dengan wajah shock. "Seriusan? Demi apa lo? Langit mutusin lo? Kok bisa sih?"
Mentari mencebikkan bibirnya. "Dia liat Arga di rumah gue. Dia ngiranya selama ini gue ngehindar dari dia gara-gara Arga."
"Wah daebak! Drama parah ini. Gue gak yakin lo bakalan di maafin sama Langit."
Mentari makin cemberut. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. "Lo mah doainnya gitu sih, Fy. Pokoknya kalo Langit beneran putusin gue, lo semua harus tanggungjawab! Terutama lo Arga!" ujar Mentari sambil menatap Arga kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Badboy
Teen FictionHighest Rank : #5 in Fiksi Remaja #17 in Remaja #27 in Teen Fiction "Maksud lo apa, Lang?" "Gak maksud apa-apa." "Terus kenapa lo bilang ke Arga kalo gue pacar lo?" Mentari terlihat kesal. Namun Langit malah bersikap biasa saja. "Oh, itu.. Em...