SELAMAT MALAM MINGGU PARA JOMBLO, APAKAH ADA YANG KANGEN LANGIT DAN MENTARI????????
Buat yg kangen langit dan mentari, this is for you guys! HAPPY READING, JANGAN LUPA VOTE&COMMENTS!!! THANKYOU SO MUCH GUYS! I LAF YUUUUU
🌞🌞🌞🌞🌞🌞
Sebulan kemudian...
Mentari melirik jam dinding kelasnya dengan wajah gusar. Ia berharap agar waktu cepat berlalu.
"Sabar kali, Tar. Kalo lo liatin terus tuh jam, yang ada bel pulang malah makin lama bunyinya. Mending juga lo perhatiin Bu Velma, kasian doi ngomong terus tapi gak ada satupun yang dengerin." ujar Ify sambil menyenderkan punggungnya ke kursi sambil berusaha mendengarkan ucapan Bu Velma meskipun terasa sangat membosankan.
Sementara itu Mentari yang sedari tadi asik memperhatikan jam, ikut mengalihkan pandangannya pada Bu Velma. Ia jadi sedikit meringis melihat bagaimana semangatnya Bu Velma sementara hanya sedikit murid yang memperhatikan, hanya Ify dan empat orang yang duduk di depan meja Bu Velma yang mendengarkan cerita Bu Velma, sementara yang lain justru asik dengan dunianya masing-masing.
"Gue jadi inget ucapan Langit deh, Fy." kata Mentari sambil berusaha memperhatikan dan mendengarkan ucapan Bu Velma meski sebenarnya ia tidak mengerti apa yang sedang dijelaskan oleh gurunya itu.
Ify menoleh pada Mentari. Kini ia menyanggah kepalanya dengan sebelah tangan. "Emang Langit ngomong apaan?"
Mentari tersenyum. Ternyata ingatan tentang Langit tidak lagi hanya tentang yang sedih-sedih saja, tapi juga ada ingatan lucu yang terkadang membuatnya tersenyum sendiri.
"Katanya gini," ujar Mentari sambil memposisikan dirinya kearah Ify. Wajahnya pun dibuat sedatar mungkin menyerupai Langit ketika sedang menceramahi dirinya. "kalo guru ngomong tuh harus di dengerin. Apalagi kalo lagi ngejelasin tentang pelajaran. Apa yang lo lakuin hari ini, mungkin bakalan terjadi suatu saat nanti, tapi bedanya bukan lo lagi yang lakuin. Tapi anak kita. Buah tuh jatuh gak bakalan jauh dari pohonnya. Gue gak mau ya kalo sampe anak kita nanti jadinya bloon kayak lo."
Mentari juga mempraktekkan bagaimana dengan lugasnya Langit menoyor dahinya.
Sementara Ify yang menjadi korban toyoran Mentari malah terbahak.
"Anjir seriusan Langit ngomong gitu? Gak waras tuh orang! Hahaha..." tanya Ify tak percaya. Apa katanya? Anak kita? Astaga...
Mentari mengganguk sambil tertawa geli. "Malah dia ngomong pas ada Bang Fajar njir."
"Terus reaksi Bang Fajar gimana?" tanya Ify yang mulai merasa kepo.
"Bang Fajar langsung duduk ditengah-tengah gue sama Langit. Dia langsung mencak-mencak dan bilang; gak ada anak-anakan. Belajar dulu yang bener baru ngomongin anak! Jangan harap bisa kawinin adek gue kalo lo belum sukses! Inget tuh!" ujar Mentari sambil menirukan gaya Fajar yang sedang kesal sambil menujuk-nunjuk Langit. Mentari sendiri waktu itu hanya bisa tertawa geli melihat bagaimana tampang Langit waktu Fajar muncul secara tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Badboy
Novela JuvenilHighest Rank : #5 in Fiksi Remaja #17 in Remaja #27 in Teen Fiction "Maksud lo apa, Lang?" "Gak maksud apa-apa." "Terus kenapa lo bilang ke Arga kalo gue pacar lo?" Mentari terlihat kesal. Namun Langit malah bersikap biasa saja. "Oh, itu.. Em...