[19] Cemburu Tanda Sayang

42.3K 2.7K 19
                                    

Selamat malam minggu<3
Semoga updatean ini bisa ngehibur kalian para jomblo wkwk
Happy reading guys! Jangan lupa vote & comments yaa!😁😁😁

∆∆∆∆∆∆

Mentari mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Bukan. Bukannya ia keramas semalam ini. Ia hanya terbiasa mencuci rambutnya sebelum tidur. Dilihatnya jam dinding berbentuk animasi kucing kesukannya, sudah pukul 10. Ternyata ia sudah satu jam lebih berada di kamar mandi.

Langit udah pulang atau belum ya?

Mentari meletakkan hairdryer ketempatnya, ia melihat pantulan dirinya di depan cermin.

Piyama teddy bear berwarna navy, dengan sendal tidur senada. tidak terlalu buruk bukan? Pikirnya dalam hati sambil menatap cermin.

Setelah merasa tidak terlalu buruk menemui Langit dengan pakaian tidur, Mentari beranjak menuju ruang keluarga. Letaknya tidak jauh dari kamar Mentari, hanya dipisahkan oleh dua kamar, yang satu kamar Fajar dan yang satunya lagi kamar tamu.

  "Gue kira lo udah tidur," Fajar yang terlihat rapi dengan sweater pull and bear putih, menyapa Mentari saat Mentari baru saja sampai di ruang keluarga.

  "Mau kemana?" tanya Mentari.

  "Ke cafe bentar, mau nganter Laras pulang. Lo gapapa kan gue tinggal dulu? Sebentar doang kok, lagian masih ada Langit kan."

Mentari mengganguk. "Yaudah sana, terus sekarang Langit nya mana?"

  "Di teras atas, lo kesana aja. Sekalian liat hasil karya gue, tempat buat liat bintang sesuai permintaan lo udah jadi."

  "Asikk, makasih Abang ku sayang..." Mentari memeluk Fajar.

Fajar terkekeh, mengacak pelan rambut Mentari. "Kalo lagi seneng aja, baru deh peluk gue. Giliran biasanya mah, ngomel mulu."

  "Jangan ngerusak suasana deh, Bang." ujar Mentari sambil cemberut. Ia melepaskan pelukannya. "Udah sana jalan, kasian Kak Laras nungguin lo kelamaan. Di putusin aja, baru tau rasa lo."

Fajar menyentil dahi Mentari. "Ade kurang ajar!"

  "Sakit tau." Mentari mengusap dahinya yang memerah akibat sentilan Fajar. "Sana buruan pergi."

  "Iya iya, bilang aja lo mau berduaan sama Langit. Awas lo ya, jangan macem-macem."

Mentari medelik tidak suka. "Lo pikir ade lo yang imut ini bakalan ngapain? Udah deh sana pergi, sekalian bawain cheesecake satu."

  "Ogah!" ujar Fajar sambil berlari meninggalkan Mentari, takut terkena semprotan adiknya itu.

Mentari mendumel tidak jelas sambil berjalan menuju tangga ke lantai atas. Namun begitu kakinya berada di pijakan teratas, mulutnya langsung terbuka lebar.

 Namun begitu kakinya berada di pijakan teratas, mulutnya langsung terbuka lebar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Possesive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang