[44] Tumbang

28.1K 1.8K 56
                                    

Happy reading! Dont forget to vote & comments yaa😁😁
500+ vote and 50+ comments buat part ini? Gimana? Bisa ga?

🌞🌞🌞🌞🌞🌞

Pagi ini sebelum matahari menjulang tinggi di langit. Sebelum burung-burung mengepakkan sayapnya, sebuah kabar mengejutkan datang dari sosok yang paling disegani di keluarga besar Dirgantara Group.

Opa Gusti. Sosok yang terkenal gagah dan sangat berwibawa itu kini tengah dirawat di rumah sakit. Ia dirawat usai menemui Surya disebuah restoran Italia yang merupakan salah satu aset Dirgantara Group.

Opa Gusti harus dilarikan ke rumah sakit dikarenakan penyakit gagal ginjalnya sudah semakin parah. Terlebih karena seringnya absen dari cuci darah, membuat tubuh Opa Gusti semakin melemah. Semua keluarga Dirgantara berkumpul untuk menjaganya.

Surya dan Satya-Ayah Arga- duduk di ruangan dokter yang menangani Opa Gusti.

  "Bagaimana keadaan Ayah saya dok? Apakah ia baik-baik saja?" Surya bertanya penuh khawatir. Ia cemas begitu mendengar Ayahnya yang biasa terlihat sehat tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit.

Dokter yang bernama James itu mengeluarkan sebuah rekam medis. Ia menunjukkannya pada Surya.

  "Ayah anda mengalami gagal ginjal akut. Saya sudah menerima rekam medis sebelumnya dari dokter yang menangani Ayah anda. Dokter tersebut berkata bahwa Ayah anda sering melewatkan cuci darah dan tidak mengonsumsi obat yang diberikan secara rutin."

Baik Surya maupun Satya terperangah. Mereka berdua tidak tahu kalau Ayahnya menderita gagal ginjal. Selama ini Opa Gusti selalu terlihat sehat dan bugar. Tidak ada tanda-tanda seperti orang yang sedang menderita sakit seperti itu.

  "Bagaimana bisa dok? Ayah saya terlihat baik-baik saja sebelumnya?" Satya ikut berkomentar. Meski ia tidak terlalu dekat dengan Ayahnya namun ia sangat khawatir akan keadaan Ayahnya. Bagaimanapun sikap Ayahnya selama ini, Satya tetap menyayanginya.

  "Ayah anda selama ini sangat pintar menutupi penyakitnya. Terlebih orang yang menderita gagal ginjal tidak begitu ketara terlihat sakit, meski kadang mereka bisa pingsan secara tiba-tiba." ujar Dokter James menjelaskan.

  "Lalu bagaimana keadaannya sekarang, Dok? Ayah saya baik-baik saja kan?"

  "Ayah anda harus segera mendapatkan donor ginjal. Jika tidak segera mendapatkan donor ginjal dalam minggu ini, kemungkinan besar Ayah anda tidak akan tertolong." ujar James membuat Surya dan Satya terdiam, kaget.

Bagaimana mungkin mereka mendapatkan pendonor ginjal dalam waktu seminggu?

  "Apa rumah sakit ini tidak mempunyai pendonor? Saya akan memberikan berapapun yang anda minta asalkan Ayah saya bisa selamat." ujar Satya. Beruntunglah bisnisnya kini tengah mengalami kejayaan.

James terlihat tidak enak. "Mohon maaf, saat ini kami tidak memiliki pendonor. Sudah lima bulan ini sangat sulit menemukan pendonor ginjal."

Surya lemas seketika. Ia tidak menyangka Ayahnya menyembunyikan penyakitnya sendirian. Ayahnya yang selalu terlihat gagah berwibawa kini malah harus terbaring di rumah sakit dengan bantuan alat pernafasan.

  "Baiklah. Saya akan berusaha mencari pendonor. Tolong lakukan yang terbaik untuk Ayah saya." ujar Satya. Ia telah bertekad dalam hati untuk menemukan pendonor yang sesuai untuk Ayahnya. Sudah saatnya ia membalas semua jasa Ayahnya sedari kecil, meskipun mungkin jasa Ayahnya tidak akan pernah tergantikan.

My Possesive BadboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang