Anna kini sedang membersihkan dirinya di kamar yang telah disediakan keluarga Sean. Ia tak menyangka kalau keluarga Maddison adalah salah satu sponsor di IAC dan yang lebih parah lagi ia tak ingat kalau Sean berasal dari keluarga Maddison. Malam ini Anna hanya mengenakan hotpant hitam dan kaus abu-abu. Ia keluar dari kamarnya dengan memeluk sebuah laptop. Setelah makan malam tadi selesai semua orang memasuki kamar masing-masing. Dan ini waktu yang tepat buat Anna melihat apa yang ingin ia lihat selama 2 minggu ini. Anna berjalan menuju belakang mansion dan melihat sebuah gazebo. Anna duduk disana dan mulai menghidupkan laptopnya. Setelah itu ia mulai mengotak-atik laptopnya sendiri dan tersenyum.
"Sean Gabriel Maddison, 19 tahun, mempunyai seorang kakak, mempunyai mantan 2 orang? Apa benar? Masa cowok kayak dia hanya punya mantan 2 orang?" Gumamnya. Ia kembali mengotak-atik laptopnya mencari sesuatu.
"Memang benarlah mantannya cuma 2 orang. Terakhir berhubungan dengan gadis selama 2 tahun?! Tipe yang setia juga. Kuliah di Universitas Oxford semester 4 jurusan hukum? Berarti kami akan sering berjumpa?!" Pekik Anna dengan wajah memerah. Setelah 2 minggu belakangan ini Anna baru menyadari kalau ia menyukai Sean, namun disisi lain ia takut Sean tak menerimanya karena memiliki masalah dengan keluarganya. Makanya ia tetap diam, bahkan Maya sendiri tak tahu tentang hal ini. Tanpa Anna sadari seseorang memperhatikan kegiatannya dari tadi.
"Apa yang dikerjakan Anna, ya? Mengapa ia menyebut namaku? Apa mungkin ia sedang mencari informasi tentangku?" Gumam orang itu yang ternyata adalah Sean. Ia bisa mendengar ocehan Anna karena ia berada tak jauh dari Anna, namun kelihatannya Anna tak menyadari itu.
"Dan apa maksudnya tentang akan sering berjumpa denganku? Bukankah beberapa hari lagi ia akan pulang ke Indonesia?" Gumamnya lagi. Tiba-tiba ia teringat percakapannya dengan seseorang.
-Flashback-
Sean sedang duduk disalah satu ćafe di London. Ia sedang menunggu seseorang.
"Maaf ya, adikku sayang karena terlambat" ujar seorang pemuda 23 tahun. Sean memandang pemuda itu dengan tatapan tajam.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu ditempat umum, Tian!" Tian hanya cengir dan duduk di hadapan Sean. Ia mengeluarkan sebuah dokumen dan memberikannya pada Sean. Sean membaca sebentar dan alisnya kelihatan menyatu.
"Hanya segini yang kau dapatkan?" Tanyanya.
"Itu kudapatkan dari data sekolahnya, Sean. Tapi menurutku ada banyak keganjalan dari data itu. Bisa kau lihat, namanya Anggiana Georgiana Adrian. Namun kau hanya menyebutkan kalau namanya tak ada kata Adrian, bukan?" Sean mengangguk.
"Jadi aku berinisiatif mencari informasi dengan nama Adrian. Ternyata mereka adalah keluarga yang bergerak di bidang investasi properti, memiliki beberapa yayasan sekolah, memiliki banyak cabang perusahaan, bahkan berinvestasi di beberapa negara Asia. Namun saat aku membuka biodata Adrian itu, hanya ada nama Adriansyah sebagai pencetus perusahaan mereka, lalu Anggara Adrian, Inayah Adrian Adam, Melati Adrian Corner, Myscha Nicolette Adrian, yang jelas tak ada nama Anggiana Georgiana. Lalu aku berusaha mencari berita tentang keluarga mereka, namun yang kutemukan hanyalah berita tentang bisnis. Tak ada satu pun masalah tentang hal itu. Aku mencoba mengetik nama Anggiana ini dan hanya keluar akun sosial medianya, dan itu pun tak ada gunanya. Aku heran, bagaimana kau bisa menemukan gadis misterius ini?" Terang Tian panjang lebar. Sean terdiam memikirkan semua informasi yang ia dapatkan dari kakaknya.
"Atau jangan-jangan dia seorang hacker sepertiku atau memiliki teman seorang hacker? Tapi aku lebih menyetujui pilihan pertama. Lihatlah prestasinya, ia bahkan sudah mengikuti ujian akhir dan telah lulus dari sekolahnya. Ia bahkan sering memenangkan perlombaan Sains dan IT. Aku rasa ia seorang hacker yang hebat" celoteh Tian lagi. Sean tertegun.
"Mungkin saja. Aku belum mengenalnya terlalu lama" ujarnya.
"Jika kau bertemu dengannya lagi, ajak aku ya? Aku sungguh penasaran dengan dirinya" pinta Tian. Sean memandang kakaknya datar dan memakan pesanannya.
-Flashback's end-
"Apa mungkin ia seorang hacker?" Gumam Sean dan terus memperhatikan gadis yang ia sukai semenjak pertama bertemu. Disisi lain, Anna sedang meretas keamanan rumahnya. Ia merindukan Bryan dan Myscha. Tak membutuhkan waktu yang lama akhirnya ia bisa membajak keamanan mantan rumahnya. Ia melihat banyak sisi rumah. Ia meretas kamera CCTV. Terlihat Bryan sedang berbaring di kamarnya dan memainkan ponselnya. Lalu ia beralih melihat Myscha yang terlihat duduk di bekas kamarnya dan memeluk foto Anna yang sedang tersenyum dengan Myscha. Anna menyentuh layar laptopnya berharap Myscha mengetahui kalau ia tetap memperhatikannya dari jauh.
"Ma, Kak, aku merindukan kalian. Baru 2 minggu kita berpisah namun rasanya sesak. Apa kalian tahu kalau saat ini aku menyukai seseorang? Kalian pasti bahagia jika mendengarnya melihat selama ini aku tak pernah dekat dengan laki-laki. Namun aku takut kalau ia tak menerima keadaanku yang mempunyai masalah dengan keluargaku sendiri. Ma, aku takut. Aku takut ia pergi dariku. Kak Bryan, aku butuh Kakak untuk melindungiku jika aku patah hati kelak. Mengapa disaat aku merasakannya tak ada yang berada didekatku? Mengapa dunia tak adil padaku, Ma, Kak? Apa kalian merindukanku disana? Apa kalian juga merasakan sesak didada kalian? Atau kalian tak merasakan apapun? Maafkan aku karena telah meninggalkan kalian. Aku tak kuat tinggal lebih lama disana. Oh iya, Ma. Tadi aku berjumpa dengan temanmu yang bernama Laura Azryl itu. Ia langsung memelukku ketika bertemu dan mengatakan kalau aku merupakan kopian dirimu. Tapi menurutku rambutku tidak sepertimu. Ia juga menyuruhku memanggilnya dengan Mommy. Apa Mama tahu? Rasanya sungguh membahagiakan. Dan kami memenangkan IAC dengan nilai tertinggi, Ma. Aku sangat senang" ujar Anna. Ia tahu Myscha ataupun Bryan tak akan mendengar suaranya, tapi dengan ini ia bisa mengurangi rasa sesak didadanya.
"Sekarang ini kami sedang menginap di mansion keluarga Maddison, salah satu sponsor IAC. Dan asal Kak Bryan tahu, orang yang aku sukai itu ternyata anak dari orang yang mensponsori IAC. Aku gugup, Kak. Baru kali ini aku nerasa gugup berada didekat seseorang. Dan.. ia juga yang merubah sikapku. Aku hanya berharap dia mau menerima keadaanku. Aku juga berharap kalian berdua baik-baik disana. Semoga Angga sialan itu tidak mengganggu kalian. Cukup aku saja yang terluka oleh dia. Orang yang paling biadab di dunia ini" lanjutnya dan mematikan laptopnya. Anna menengadahkan kepalanya dan menutup matanya, membiarkan airmata yang sejak tadi menumpuk memgalir begitu saja.
Semenjak aku bertemu Sean, rasanya hati ini sangat sensitif. Batin Anna. Sean yang mendengar semua ucapan Anna tersenyum puas mengetahui kalau Anna juga menyukainya. Walaupun ada satu hal yang mengganjal di hatinya.
Apa Anna memiliki masalah dengan keluarganya? Bukan, lebih tepatnya dengan ayahnya? Tapi apa? Tenang, Sean. Karena kau sudah tahu isi hatinya maka itu akan memudahkan kau mendekatinya lagi. Ia benar-benar gadis dengan segudang misterius. Aku tak akan melepaskan kau, Anna. Batin Sean. Tak lama kemudian ia mendengat suara langkah kaki. Sean langsung menjauhi tempatnya. Ia tak ingin membiarkan pujaan hatinya sendirian namun tak ingin orang lain tahu kalau ia menguping tadi.
"Anna, apa yang kau lakukan disini?!" Pekik Maya dengan kesal. Anna berbalik dan menatap bingung ke arah Maya.
"Memangnya kenapa?"
"Mama dan Papa menanyaimu dari tadi. Aku bingung sekarang, siapa anak kandung mereka sekarang? Kenapa mereka lebih peduli padamu dibandingkan aku? Apa kau tahu, mereka langsung menanyaimu ketika aku mengangkat telepon mereka. Itu sangat menyakitkan!" Gerutu Maya dan menyodorkan ponselnya di depan Anna. Anna terkekeh dan berbicara dengan orang tua Maya. Sean yang mendengar tawa Anna merasa nyaman dan darah di dalam tubuhnya berdesir melihat senyuman tulus terpatri diwajah Anna.
Kau sungguh menarik, Anggiana Georgiana. Batin Sean. Setelah itu ia pergi meninggalkan 2 gadis yang sedang menelepon seseorang.
Voment!
![](https://img.wattpad.com/cover/142307798-288-k680642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with me?
General FictionCerita #1 Broken home -Anggiana Georgiana Adrian a.k.a Aleen Cheveryl Azryl- "Perbedaanku membuat semua keluargaku menjauhiku. Hanya Mama dan kak Bryan yang berada di sisiku ketika mereka mengabaikanku. Mereka menjauhiku hanya karena aku berbeda. Sa...