Sorenya 2 keluarga terpandang itu telah sampai di London. Setelah mendapatkan berita bahagia itu mereka memutuskan untuk pulang dan mempersiapkan acara pernikahan Sean dan Aleen. Sean tak henti-henti mengumbar senyum bahagia yang membuat para gadis yang ada di bandara terhipnotis akan ketampanannya yang bertambah. Aleen yang melihat mereka yang tengah mengagumi calon suaminya langsung mengamit lengan Sean dengan manja. Sontak saja mereka kecewa karena mengetahui Sean telah memiliki pasangan. Sean terkekeh dan melingkarkan tangannya pada pinggang Aleen.“Aku tak tahu kalau calon istriku pencemburu” godanya. Aleen mendengus dan melepaskan lengannya dari lengan Sean. Namun usahanya gagal.
“Ingat siapa diri Anda, Sean Maddison. Kamu jauh jauh lebih pencemburu dan possessif” ledek Aleen. Sean tertawa dan mengecup bibir Aleen di depan bandara.
“Sebentar lagi nama Maddison juga akan menjadi nama belakangmu, Ms. Azryl. Oh, atau aku akan mulai memanggilmu dengan Mrs. Maddison?” Godanya lagi. Sontak saja pipi Aleen berubah warna menjadi merah muda dan melepaskan dirinya dari Sean.
“Kau menyebalkan, Sean!” teriaknya dan berlindung di balik punggung Kevan. Semuanya yang melihat itu tertawa karena memang seperti itu kenyataannya kelak. Aleen Cheveryl Azryl akan berubah nama menjadi Aleen Cheveryl Maddison.
“Sudah sudah. Sebaiknya kita pulang dan beristirahat karena besok kita akan memulai persiapan acara pernikahan anak kita” kata Arthur. Semuanya mengangguk dan mulai memasuki mobil yang telah menunggu mereka. Sean yang terakhir memasuki mobil keluarganya kaena ingin melihat mobil keluarga Azryl berangkat. Setelah mobil itu pergi menjauhi bandara, baru Sean masuk ke dalam mobil mereka. Arthur tersenyum melihat tingkah anaknya dan menepuk bahu Sean pelan.
“Akhirnya kau mendapatkan permata, Son” Sean mengangguk dan tersenyum tipis.
“Aku bersyukur akan hal itu, Dad. Sangat sangat bersyukur” ucap Sean dengan jujur.
*****
Persiapan acara pernikahan pasangan romantis Sean dan Aleen pun dimulai esoknya. Sean dan Aleen pergi ke salah satu kenalan Lily yang bekerja sebagai WO yang ditemani oleh Lily dan Laura. Sang calon pengantin memilih mengadakan acara pemberkatan di halaman belakang mansion Maddison karena Aleen selalu membayangkan ia mengucapkan janji suci di tempat terbuka dengan harapan agar sumpah-sumpahnya bersama pasangannya diterima langsung oleh Tuhan. Sean menyetujuinya karena sekarang adalah musim semi dan musim yang sangat indah baginya. Mereka berdua juga mengusung tema White and Red karena mereka menginginkan halaman belakang mansion Maddison dipenuhi oleh bunga mawar merah yang melambangkan cinta dan mawar putih yang melambangkan kesetiaan.
Setelah keluar dari gedung WO tersebut, mereka berempat memutuskan untuk mencari makan siang di salah satu restoran terdekat. Sambil menunggu pesanan mereka berdiskusi tentang butik mana yang akan mereka datangi.“Karena tadi kita memakai jasa kenalanmu sekarang untuk pakaian mereka kita akan mengunjungi butik kenalanku, bagaimana, Lily? Sayang?” tanya Laura antusias.
“Baiklah, Mommy. Aku setuju” jawab Aleen karena ia sering berbelanja ke sana bersama Laura.
“Tidak ada salahnya melihat dulu. Nanti kalau tidak pas rasanya kita akan pergi ke kenalanku” kata Lily. Sean yang jarang ke butik atau apapun itu hanya bisa mengikuti semua masukan yang diberikan sang ibu dan calon mertuanya. Tak lama kemudian makanan mereka datang dan mereka memutuskan untuk melanjutkan pembicaraan tadi setelah menghabiskan makan siang.
Setelah selesai akhirnya mereka semua memutuskan untuk pergi ke butik kenalan Laura. Sesampainya disana mereka disambut hangat oleh sang pemilik butik dan langsung mengajak mereka ke sebuah ruangan. Mata mereka berbinar bahagia karena melihat puluhan gaun pernikahan lengkap dengan tuxedo. Para ibu mulai memilah-milah dress mana yang cocok pada Aleen. Aleen tertawa melihat Laura dan Lily yang terkadang berdebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with me?
General FictionCerita #1 Broken home -Anggiana Georgiana Adrian a.k.a Aleen Cheveryl Azryl- "Perbedaanku membuat semua keluargaku menjauhiku. Hanya Mama dan kak Bryan yang berada di sisiku ketika mereka mengabaikanku. Mereka menjauhiku hanya karena aku berbeda. Sa...