Sudah 2 hari sejak kejadian di trotoar terjadi. Selama itu pula Aleen lebih banyak berdiam diri dan duduk di belakang markas dengan pandangan kosong. Ia sendiri juga bingung, kenapa belakangan ini dirinya begitu sensitif? Padahal masalah ini sudah terjadi sejak bertahun-tahun yang lalu. Lalu kenapa harus sekarang ia merasakan kesedihan?
Sean sungguh khawatir dengan keadaan sang istri. Namun yang bisa ia lakukan hanyalah berpikir positif dan membiarkan Aleen menenangkan dirinya sebelum melanjutkan kasus ini ke tingkat berikutnya. Ya, besok pagi kasus Angga akan dibawa ke meja persidangan untuk menentukan hukuman apa yang pantas bagi sampah masyarakat sepertinya.“Apa yang harus kulakukan sekarang, Tian? Kalau bisa aku akan melarang Aleen untuk menginjakkan kakinya ke persidangan besok” tanya Sean gusar. Tian hanya mengedikkan bahunya dan ikut menatap Aleen dengan prihatin.
“Aku tidak tahu, dude. Mau tidak mau ia harus ikut dengan kita karena ialah kunci dari kasus ini. Percayalah kalau istrimu itu kuat. Buktinya ia bisa menahan segalanya selama ini. Mungkin saja sekarang ia terbawa suasana karena bagaimana pun Angga adalah ayahnya yang sempat menyayanginya setulus hatinya, sebelum masalah ini muncul” jawab Tian. Sean hanya diam dan melangkahkan kakinya menuju Aleen yang masih setia menatap objek tak kasat mata.
“Sayang” Aleen menoleh dan mendapati tatapan Sean yang menjelaskan seberapa khawatirnya ia terhadap kondisi Aleen. Aleen terdiam ketika menatap mata hazel itu dan sebuah pemikiran melintas dipikirannya yang membuatnya tersenyum tanpa sadar.
Ya, kenapa aku harus memikirkan masalah ini sendirian? Ada Sean yang setia berada di sampingku untuk mendengarkan segala keluh kesahku. Ialah yang selama ini membuatku memiliki tujuan hidup untuk melanjutkan hidupku. Dialah matahariku, duniaku. Kenapa aku sampai melupakannya? Pikir Aleen.
Sean langsung mendekap Aleen dengan erat ketika istri cantiknya memeluknya terlebih dahulu. Ia berulang kali mengecup puncak kepala dan dahi Aleen serta mengelus rambut panjang Aleen.
“Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja, Sayang. Ada aku disini” Sean bisa merasakan Aleen tengah menangis dalam dekapannya. Tak lama kemudian Aleen menatap Sean dan tersenyum kecil.
“Entah kenapa belakangan ini aku begitu sensitif terhadap sesuatu. Seperti sekarang. Maafkan aku karena telah mengkhawatirkanmu, Sean” Sean mempertemukan bibir mereka dan melumat lembut bibir Aleen. Sungguh ia merindukan setiap inci tubuh Aleen. Namun ia harus menahannya karena keadaan Aleen baru membaik. Ia menyatukan dahi mereka dan menatap Aleen penuh cinta.
“Apapun yang terjadi ceritalah padaku, Sayang. Aku merasa tidak berguna melihatmu berdiam diri dan menyimpan segalanya sendirian. Kau tidak sendiri, Aleen. Masih ada kami yang akan rela berdiri di depanmu untuk melindungimu” airmata haru turun dan membasahi pipi Aleen. Ia begitu terharu melihat tatapan Sean yang menatapnya dengan tekad yang kuat dan ketegasan yang kental begitu mendengar perkatannya. Aleen menubruk tubuhnya dan memeluk dengan erat tubuh tegap sang suami.
“Terima kasih karena telah hadir di dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi pelita di dalam duniaku yang kelam. Aku begitu bersyukur memilikimu untuk berjalan bersamaku dan menuntunku menuju jalan yang terang benderang. Aku mencintaimu, Sean” Sean mengecup dahi Aleen lama seolah menyalurkan kasih yang tak terucapkan oleh mulutnya saking besarnya rasa cintanya terhadap wanita di depannya.
“Dan kau tahu aku akan selalu mencintaimu, Aleen sayang”
*****
Suasana di pengadilan berubah mencekam ketika rombongan Bryan memasuki ruangan persidangan. Mereka bisa melihat Angga yang telah mengenakan baju tahanan polisi yang tengah menatap mereka semua dengan benci. Sean masih mempertahankan penyamarannya sedangkan Aleen kini tidak menggunakan wig yang memperlihatkan rambut coklat terangnya. Ia juga tidak menggunakan softlens dan menutupi mata birunya dengan menggunakan kaca mata hitam. Ia ingin memberikan kejutan kepada semua pihak terlebih untuk Angga sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/142307798-288-k680642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with me?
General FictionCerita #1 Broken home -Anggiana Georgiana Adrian a.k.a Aleen Cheveryl Azryl- "Perbedaanku membuat semua keluargaku menjauhiku. Hanya Mama dan kak Bryan yang berada di sisiku ketika mereka mengabaikanku. Mereka menjauhiku hanya karena aku berbeda. Sa...