-Flashback-
Saat itu Bryan hendak mendatangi ayahnya untuk membahas salah satu proyek mereka di luar kota. Ketika ia hendak masuk ia mendengar suara ayahnya yang tengah berbicara dengan seseorang.
“Bagaimana, ketua?” tanya orang itu.
“Yah, mau bagaimana lagi. Si tua bangka itu sudah berani membangkang The Owl’s dan hukumannya harus kematian. Dan seperti biasa kalian harus membuat pembunuhan itu terlihat seperti bunuh diri karena ia dililit oleh hutang. Dan tak lama kemudian aku akan datang dan membeli perusahaan itu dengan murah dan akan mengembangkannya dengan baik hingga keluarga tua bangka itu menyesal karena menjualnya dan menyalahkan pria itu karena terlalu memiliki banyak hutang” kata Angga tenang tanpa merasa bersalah, seolah-olah membunuh orang itu adalah hal yang biasa baginya.
“Kapan kami akan bergerak, Ketua?” tanya orang itu lagi.
“Secepatnya, Bima. Secepatnya. Hingga aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan menambah kekayaanku lagi. Tenang saja, aku akan membaginya dengan kalian karena kalian adalah bawahanku yang setia” jawab Angga sambil terkekeh. Bryan bisa melihat orang bertubuh kekar itu mengangguk kecil tanpa ikut tertawa bersama ayahnya.
“Lalu pihak underground Belanda juga kembali meminta para gadis dari kita, Ketua” Angga mengangguk-anggukkan kepala sambil meminum teh hangatnya.
“Suruh saja anak buahmu untuk menculik perempuan yang masih perawan dan jual mereka. Kali ini mereka meminta berapa?” tanya Angga dengan nada yang masih tenang. Namun berbanding dengan Bryan, ia merasa perasaannya bercampur aduk antara marah, tak percaya, kesal dan sedih karena ayahnya tega melakukan sesuatu pekerjaan yang sangat kotor hanya untuk memupuk kekayaan.
“Mereka meminta 10 orang, Ketua. Mereka akan membeli 2 kali lipat dari biasanya” Angga berdecak dan bangkit dari kursi kebesarannya. Ia pun menepuk bahu tegap orang yang bernama Bima tadi dan menampilkan seringaian yang sangat keji bagi Bryan.
“Bagus, bagus. Berarti kita tak salah bekerja dengan mereka selama setahun ini. Belum lagi dari pihak underground dari negara lain. Walaupun aku tak merekrut banyak orang untuk menjadi The Owl’s, tapi organisasi kita sangatlah berkembang pesat” kata Angga bangga dengan prestasi kotornya itu. Bryan sama sekali tidak menyangka atas perbuatan ayahnya yang sangat keji. Pantas saja ia tega mengucilkan putrinya sampai mengusir Anna dari rumah mereka. Tanpa pikir panjang Bryan langsung pergi dari situ tanpa mendengar kelanjutan pembicaraan laknat ayahnya dengan pria yang bernama Bima tadi.
-Flashback’s end-
Aleen terdiam lama. Ternyata bukan ia saja yang mengetahui hal ini. Yah, walaupun Bryan hanya mengetahui sedikit saja tentang segudang kejahatan yang dilakukan Angga selama ini. Namun ia sedikit bersyukur karena ini akan memudahkan rencana yang telah ia susun sedemikian lama.
“Sekarang giliranmu, sist. Apa yang kau ketahui tentang Papa?” tanya Bryan. Aleen menghela nafas dan menatap langit yang terlihat dari balkon kamar mereka yang telah menggelap.
“Sebaiknya kita lanjutkan nanti saja, Kak. Aku akan mengurus kamera CCTV yang kumatikan di beberapa tempat. Aku akan menghubungimu nanti” sebenarnya Bryan tak ingin menyetujuinya, namun karena badannya terasa lengket akhirnya ia menyetujui hal itu. Ia mengecup dahi Aleen sekilas dan tersenyum bahagia.
“Walaupun kau pulang dengan mengganti namamu, aku sebagai kakakmu tetap akan tahu kalau kau adalah adikku. Karena ikatan darah kita membuat kita selalu terhubung dimana pun kita berada, Aleen. Welcome home, little sist” Aleen menggeleng dan tersenyum simpul.
“Ikatan darah itu hanya berlaku untuk kita bertiga, Kak. Kau, aku, dan Mama. Ikatan darah tidak berlaku untuk Angga karena ia sendiri yang memutuskan ikatan darah dan lebih mempentingkan hasratnya sendiri dan mengabaikan ikatan darah itu” Bryan tersenyum miris. Yang dikatakan Alee benar. Sangat benar. Ia menghela nafasnya dan pamit untuk keluar dari kamar adiknya dan suaminya.
Setelah mendengar pintu tertutup Aleen menyandarkan tubuhnya saking lelahnya. Ia memejamkan matanya dan memikirkan rencana selanjutnya. Tekadnya sudah bulat untuk menjatuhkan Angga sebelum ia pulang ke London. Usapan pelan di kepalanya membuat Aleen membuka matanya dan ia melihat senyuman Sean yang menenangkannya.
“Nanti saja pikirkan rencana itu, Sayang. Sekarang kau juga harus beristirahat. Aku tidak ingin istri tercintaku sakit karena terlalu memikirkan dendam” Aleen tersenyum geli dan mengecup cepat bibir Sean.
“Baiklah, suamiku yang tercinta. Aku akan istirahat dan tak akan membuatmu khawatir” Sean terkekeh dan membiarkan punggung Aleen menjauhinya karena sang istri hendak mandi.
Dan ia tak mau mengganggu acara wanitanya atau sesuatu yang panas akan terulang kembali dan menggagalkan acara nanti malam.
*****
Kini Aleen, Sean dan Bryan tengah berada di sebuah restoran yang terletak tak jauh dari hotel. Sean dan Aleen sengaja mengambil posisi agak terpojok dan jauh dari jendela dan pintu masuk. Aleen juga telah mematikan kamea CCTV yang berada di sekitar tempat mereka duduk.
“Baiklah. Aku akan menceritakan semua yang kuketahui tentang Angga. Tapi sebelumnya, Kak, aku ingin bertanya padamu” kata Aleen memulai pertemuan ini sambil menyeruput jus jeruk yang baru saja tiba.
“Tanyakan saja, adikku”
“Sekarang kau sudah mengetahui sedikit fakta tentang Angga. Apa yang akan kau lakukan jika kau memiliki kekuasaan?” Bryan berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan Aleen.
“Seandainya aku memiliki kekuasaan? Sudah jelas aku akan menjerumuskan Papa ke dalam penjara karena apa yang dilakukannya sudah melampaui batas. Aku sangat tidak terima ketika ia menyuruh anak buahnya mencari gadis baik-baik di negara kita dan menjualnya ke pihak lain hanya demi uang. Dan membunuh orang tak bersalah hanya karena masalah sepele, itu sangat tidak manusiawi, Aleen!” Aleen manggut-manggut dan melirik Sean. Sean menganggukkan kepalanya pelan seakan memberi izin akan apa yang ingin dikatakan Aleen pada Bryan.
“Alasan yang bagus. Bagaimana jika kita bekerja sama, Kak? Tujuan kita sama, yaitu sama-sama ingin menjatuhkan orang yang notabene-nya adalah ayah kandung kita sendiri, Anggara Adrian. Apa Kakak mau?” tawar Aleen. Bryan tak mengerti dengan ucapan adiknya.
“Maksudmu, Al?”
“Kita akan bekerja sama untuk menjatuhkan Angga dan menyadarkannya agar perbuatannya itu sangat salah. Semua bukti tentang kejahatannya sudah berada ditanganku, Kak. Kekuasaan? Sean memiliki seorang kakak dan ia memiliki sebuah agen rahasia. Kita bisa meminta bantaun darinya. Sean juga seorang pengacara dan ayah mertuaku memiliki cabang perusahaan hukum di Jakarta. Semua kekuatan untuk menjatuhkan Angga sudah lengkap, Kak. Jadi apa Kakak mau membantu niatku yang sudah ada sejak aku SMA?” tawar Aleen setelah menjelaskan maksud pertanyaan sebelumnya. Bryan menopang wajahnya dengan tangannya dan menutup matanya pertanda ia sedang berpikir. Tawaran Aleen cukup menggiurkan karena ia tak tahan melihat kejahatan ayahnya yang meraja lela tanpa diketahui oleh pihak kepolisian. Usaha illegal yang telah berkembang sekian tahun yang menyebabkan banyak masalah. Jawaban Bryan membuat senyum Aleen terkembang lebar walaupun ia tahu akan ada hati yang terluka.
Yaitu ibu mereka, Myscha.
“Aku setuju, Aleen. Tapi bisakah kau tidak membuat Mama bersedih? Karena bagaimana pun orang yang kita benci adalah suami dan orang yang dicintai Mama” tentu saja Aleen tak melupakan hal itu. Aleen mengangguk pelan dan menatap mata sang kakak.
“Yang akan kita lakukan bukanlah membunuh Angga, Kak. Hanya menyadarkannya saja dan mungkin… membuatnya mendekam di dalam penjara? Tenang saja, setelah Mama mengetahui semuanya Mama pasti akan mengerti dengan tindakan kita” Bryan menatap lekat mata biru milik Aleen yang terdapat kebencian yang sangat kentara dan penuh dengan balas dendam. Bryan menggelengkan kepalanya pelan.
Kau salah karena membuangnya, Papa. Seandainya kau melihat tatapan Anna sekarang pasti dulu kau tak ingin mempelakukannya dengan buruk. Bersiaplah bertarung dengan sesuatu yang kau anggap gagal, Papa. Pikirnya.
Hai semua!
Udh gk terasa puasa udh mau selesai nih. Dan ceritaku ini udah masuk konflik yg sebenarnya. Sekarang udh ketebak pekerjaan Angga yg membuat Anna a.k.a Aleen muak semenjak ia SMA yaitu mafia. Makanya tuh Anna atau Aleen benci setengah mati sama ayahnya karena pekerjaan kotornya itu.
Ikuti terus ya ceritaku ini, target end sih sampai 50 part, cuman kn gak tau ke depannya. Siapa tahu besok udh nyampe 50 part masalahnya masih belum kelar.
Yang jelas aku minta uluran tangan kalian buat ngevote and comment ya.
Tapi gak maksa kok.
Love you my readers😍

KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with me?
Narrativa generaleCerita #1 Broken home -Anggiana Georgiana Adrian a.k.a Aleen Cheveryl Azryl- "Perbedaanku membuat semua keluargaku menjauhiku. Hanya Mama dan kak Bryan yang berada di sisiku ketika mereka mengabaikanku. Mereka menjauhiku hanya karena aku berbeda. Sa...