Hari yang menjadi awal hukuman bagi seorang Anggara Adrian telah tiba. Kini ia digiring oleh polisi London dan anak buah Tian untuk mengawalnya menuju penjara terbaik di London. Kepergiannya dilihat oleh keluarganya, Myscha dan Bryan begitu pula dengan Sean dan Aleen. Tidak ada air mata yang keluar hari ini. Myscha hanya menatapi kepergian Angga dengan pandangan kosong, sedangkan yang lainnya menatapnya dengan datar. Namun rasa iba dan bersalah tetap terbesit dihati kecil Bryan. Karena bagaimana pun selama 24 tahun ini beliaulah yang mencukupi segala kebutuhannya dan mengabulkan apapun yang diinginkan. Tapi bagaimana pun keadilan harus tegakkan. Papanya bersalah maka ia harus dihukum.
Dan sejak 4 hari yang lalu semua anak buah Angga yang terlibat dalam The Owl’s ditangkap. Bahkan pendiri keluarga Adrian, Adriansyah terkena imbas akibat perbuatan anaknya. Mereka semua disidang dan dijatuhi hukuman yang sama namun berbeda tempat untuk setiap anggota. Adriansyah yang tertekan dan depresi pun akhirnya memilih untuk bunuh diri setelah melakukan sidang dengan cara menyayat urat nadinya sendiri dan membekap mulutnya dengan kain agar suaranya tidak terdengar oleh siapapun.
Dan untuk semua kekayaan yang beratasnamakan Adriansyah dan Anggara Adrian disita sehingga Myscha dan Bryan menjadi miskin. Bukannya sedih, mereka bahagia karena tidak akan memakan uang haram lagi. Untuk masalah harta mereka masih bisa mencarinya lagi.
Setelah Angga sudah masuk ke dalam bandara Aleen memeluk mamanya dengan erat.
“Akhirnya semuanya sudah selesai ya, Ma. Aleen bahagia” sebenarnya Myscha agak keberatan merubah nama anaknya. Namun ia tak ingin putri kecilnya mengingat kenangan pahit yang terselip di dalam nama Anggiana Georgiana.
“Ya, Sayang. Semuanya sudah selesai” Bryan dan Sean hanya tersenyum melihat orang-orang yang mereka sayangi telah bahagia dan menampilkan senyuman tulus tanpa paksaan lagi.
“Jadi bagaimana, Bryan? Apa kau menyetujui percakapan kita kemarin?” tanya Sean. Bryan tersenyum kecil dan menatap para wanita yang berarti dalam hidupnya dengan lekat.
“Demi mereka berdua aku akan melakukan apapun, Sean. Aku menyetujuinya”
*****
Sudah hampir 2 minggu kasus Aleen dengan Angga terselesaikan. Kini mereka semua telah berada di London. Mereka semua? Ya, Sean mengajak Bryan dan Myscha untuk tinggal bersama mereka. Sean merekomendasikan Bryan untuk bekerja di perusahaan Jonathan –ayah angkat Aleen-. Dan Bryan pun menyetujuinya dengan alasan yang cukup masuk akal.
“Untuk apa aku tinggal di sini? Aku tidak mempermasalahkan harta, hanya saja di Indonesia terlalu banyak kenangan yang buruk bagi kami bertiga. Lagi pula psikiater Mama menyarankanku untuk membawa Mama ke tempat yang membuatnya bahagia hingga ia tak memiliki waktu untuk memikirkan hal-hal yang bisa memicu depresinya lagi”
Awalnya Sean ingin memboyong mertua dan kakak iparnya untuk tinggal di Mansionnya. Namun Laura melarang keras keinginan menantunya dan mengajak sahabat lamanya untuk tinggal di Mansion Azryl. Sean hanya bisa mengangguk pasrah melihat kegigihan ibu angkat Aleen –berarti ibu mertuanya juga- untuk membawa Myscha dan Bryan ke mansionnya. Sedangkan Aleen tidak terlalu mempermasalahkan hal itu karena dimana pun mama dan kakaknya berada, selagi mereka tidak berada di Indonesia maka ia akan dengan mudah mengunjungi mereka, terlebih hanya jika berbeda daerah saja. Dan seminggu yang lalu Bryan telah bekerja dengan Jonathan walaupun pangkatnya tidak sama ketika ia bekerja bersama ayahnya dulu. Kini ia memegang posisi jabatan sebagai Kepala Divisi Manajemen yang dulunya yaitu Direktur Utama.
“Sayang, apa kau sudah bangun?” suara Sean menghancurkan lamunan Aleen. Bukannya menjawab, Aleen malah memasukkan tubuhnya ke dalam selimut yang tebal. Entah mengapa belakangan ini ia sangat malas untuk melakukan sesuatu. Ia juga bingung karena belakangan ini sikap manjanya tiba-tiba keluar ke permukaan hingga tak jarang membuat Sean tertawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/142307798-288-k680642.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
What's wrong with me?
General FictionCerita #1 Broken home -Anggiana Georgiana Adrian a.k.a Aleen Cheveryl Azryl- "Perbedaanku membuat semua keluargaku menjauhiku. Hanya Mama dan kak Bryan yang berada di sisiku ketika mereka mengabaikanku. Mereka menjauhiku hanya karena aku berbeda. Sa...