28

909 63 0
                                    


I found you, Aleen

Yang dirasakan Aleen saat itu hanyalah waktu yang terasa berhenti. Ia tak menyangka, baru tadi ia berharap Sean akan datang menjemputnya. Ia dilema antara rindu, bahagia, marah, sedih, dan masih banyak lagi yang mengisi relung hatinya. Hatinya mengatakan untuk berlari dan memeluk Sean, namun logikanya melarang mentah-mentah ide tersebut. Pada akhirnya ia diam dan melihat Sean yang mendekatinya. Tak lama kemudian ia merasakan kehangatan yang sungguh ia rindukan.

“Aku merindukanmu. Apa yang kau pikirkan sampai menghilang begitu saja? Apa kau tahu betapa hancurnya diriku ketika mengetahui kau pergi tanpa berpamitan pada siapapun?” bisik Sean. Aleen yang hampir terlena kembali teringat akan kejadian 3 minggu lalu yang membuat amarahnya kembali membuncah. Ia melepaskan pelukan Sean dan menatap datar nan dingin yang menusuk mata karamel dihadapannya.

“Dan apa kau tak berpikir bagaimana perasaanku ketika aku melihat kau berciuman dengan wanita yang bernama Carla, Sean? Apa kau tak memikirkan hal itu?” Sean bungkam mendengar pertanyaan yang dilontarkan tunangannya. Aleen tersenyum tipis dan berbalik.

“Pulanglah, aku akan pulang jika aku telah siap. Dan-“ Aleen mengambil nafas sebelum melanjutkan perkataannya.

“Jika kau memang tak menginginkan pertunangan ini, maka aku akan merelakanmu pergi dengan wanita kemarin, Sean. Terima kasih karena telah-“ perkataannya terputus karena sebuah tangan menariknya dan membawa tubuh Aleen ke dalam pelukan Sean lagi.

“Aku sama sekali tak memiliki hubungan apapun dengan Carla, honey. Dia hanyalah kepingan masa lalu yang berusaha menghancurkan hubungan kita dengan melakukan hal yang menjijikkan” jelas Sean.

“Tapi kau menikmatinya, bukan? Jangan mengelak, Sean. Aku melihatnya. Walaupun aku melihat melalui kamera CCTV tapi aku bisa menilai kalau kau menikmati apa yang dia lakukan” lirih Aleen. Ia berusaha untuk tidak menangis karena ia tahu jika ia emosi maka masalah ini tak akan ada ujungnya.

Nope, baby. Aku sama sekali tidak menikmatinya. Hanya kau, hanya kau yang aku inginkan. Tak ada yang lain. Kau harus tahu bahwa aku mencintaimu melebihi aku mencintai diriku sendiri” Aleen berusaha melepaskan pelukan mereka namun Sean semakin mempereratnya. Tak lama kemudian Sean mencium Aleen dengan lembut dan dalam, seolah menyalurkan rasa cinta yang besar kepada Aleen. Aleen hanya diam dan akhirnya pertahanannya runtuh. Airmatanya turun membasahi pipinya. Ia pun akhirnya membalas ciuman itu. Sean melepaskan ciuman mereka ketika ia merasa Aleen telah sesenggukan.

“Hatiku sakit, Sean. Melihat wanita itu bertingkah genit kepadamu. Dari awal aku telah merasakan firasat buruk ketika wanita itu datang. Namun aku berusaha menekannya. Aku salah, seharusnya aku menemani kalian di dalam ruangan itu. Sudah hampir 1 jam dia belum keluar dan itu membuatku semakin khawatir. Rasanya aneh jika aku masuk begitu saja karena bagaimana pun dia adalah tamumu. Makanya aku meretas sistem keamanan perusahaanmu dan melihat semuanya dari kamera CCTV. Aku hancur, Sean. Melihatmu berciuman dengan wanita lain tepat dibelakangku. Aku tak memikirkan apapun selain menghubungi Chloe dan meminta bantuannya. Makanya aku bisa berada disini” jelas Aleen ditengah tangisnya sambil memukul dada Sean. Sean membiarkan tindakan Aleen dan membalasnya dengan mengelus rambut panjang sang tunangan.

“Awalnya kami hanya membicarakan beberapa hal tentang pekerjaan dan mengingat masa kuliah dulu. Namun tiba-tiba dia berdiri dan melesat cepat menuju diriku dan menciumku begitu saja. Dia menahan tengkukku dan berusaha memperdalam ciuman kami. Tapi aku tak mau, Aleen. Aku tak bisa. Karena yang ada di dalam pikiranku hanyalah kau saja. Setelah itu aku langsung mendorongnya dan memarahinya. Aku keluar dari ruanganku setelah mengusirnya dan yang kudapati mejamu sudah kosong. Aku mencarimu kemana-mana, menghubungimu ratusan kali tapi nihil. Kau menghilang. Malamnya aku pergi ke mansionmu dengan berharap kau berada dirumah sedang bercengkerama dengan keluargamu. Namun apa yang kudapati? Pukulan dari Revan dan Kevan serta tantangan dari Daddy. Jika keluargamu yang menemukanmu terlebih dahulu atau aku yang tak bisa menemukanmu dalam waktu 1 bulan maka pertunangan kita batal, Aleen. Aku menerima tantangan itu dan meminta bantuan Tian untuk melacakmu karena aku yakin kau akan menyembunyikan keberadaanmu dari siapapun dengan keahlianmu. Dan semenjak itu aku terus mencarimu, bahkan sampai larut malam, Aleen” kata Sean dan menangkup wajah Aleen yang sudah memerah akibat menangis. Sean mengecup dahi Aleen lama dan penuh perasaan yang membuat Aleen kembali menjatuhkan airmata.

“Aku mencintaimu, Aleen. Demi apapun yang ada didunia ini aku mencintaimu. Aku rela menukarkan semua yang kumiliki agar aku bisa memilikimu. Bahkan jika nyawaku sebagai bayarannya akan kulakukan, Aleen. Akan kulakukan! Aku mohon, maafkan kesalahanku dan kembalilah padaku. Please come back to me, darling” Aleen terenyuh dan memeluk tubuh Sean yang sedikit kurus dari yang ia ingat.

“Ya, aku tahu. Aku tahu kalau wanita itu yang memulainya. Aku bisa melihat sikap bicth-nya ketika ia menatapmu. Namun aku terlalu emosi hingga melupakan itu. Dan aku juga mencintaimu, Sean” Sean tersenyum bahagia dan kembali mengecup dahi Aleen.

“Jadi, kapan kau akan pulang ke London, Sayang?” tanya Sean sambil menyatukan dahinya dengan dahi Aleen.

“Bagaimana jika kalian menginap semalam disini? Kalian pasti kelelahan” tawar Aleen. Ia bisa menghirup aroma mint yang menenangkan dari Sean. Sean mengecup bibir Aleen sekilas dan kembali menatap sang pujaan hati.

“Apa temanmu yang bernama Chloe itu tidak akan marah?” tanyanya.

“Aku tidak akan marah asalkan kau tidak mengulangi kesalahanmu, Sean” jawab seseorang yang tengah berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya. Sontak Sean dan Aleen mencari sumber suara dan menemukan seorang wanita sebaya dengan Aleen. Aleen sumringah dan berlari ke arah wanita itu. Wanita itu memeluk Aleen dengan erat.

“Terima kasih kau telah menolongku kali ini, Chloe” ucap Aleen. Wanita tadi yang ternyata sahabat Aleen yang bernama Chloe tertawa dan menguraikan pelukan mereka.

“Kau sahabatku, ingat? Tentu aku akan menolongmu, darling. Terlebih melindungimu dari pria seperti Sean yang tak bertanggung jawab” ujar Chloe dan mengejek Sean pada kalimat terakhirnya. Sean mendengus dan menatap tajam Chloe.

“Tapi aku akan pulang sore ini. Kalian baik-baik disini. Marry akan melaporkan semuanya padaku tentang kalian ketika aku sampai di London” sambungnya. Aleen mengangguk pelan dan menatap Marry yang tersenyum ke arahnya.

“Dan aku akan menghalangi niatmu untuk pulang sekarang, Princess” ujar seseorang yang langsung merubah raut wajah Chloe. Baik Sean atau pun Aleen melihat seseorang yang tengah berdiri di belakang Chloe.

“Tian? Untuk apa kau melarangnya pulang? Apa kalian saling kenal?” tanya Sean. Chloe mencibir dan bersembunyi di belakang Aleen.

“Aku bahkan tidak mengenalnya. Tadi dia mencegatku untuk masuk ke dalam villa dengan mengatakan kalau kalian sedang menyelesaikan maslaah kalian. Aku menurut, namun ia memanggilku Princess dan terus menempel padaku. Apa dia kakakmu, Sean? Bisa kau jauhkan dia dariku?” pinta Chloe. Pasangan yang baru menyelesaikan masalah mereka hanya bisa melongo mendengarnya.

“Seperti apapun usaha mereka berdua menyembunyikanmu aku pasti bisa menemukanmu, Princess. Sedangkan Aleen yang notabenenya adalah seorang hacker bisa kutemukan apalagi dirimu” kata Tian sambil menyeringai yang membuat bulu kuduk Chloe meremang.

“Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam?” gerutunya dan berjalan menuju halaman belakang. Tian pun mengekori Chloe dan terdengar teriakan Chloe yang membahana. Aleen tersenyum kecil melihat interaksi kakak iparnya dengan sahabatnya. Sean merangkul Aleen dengan mesra dan mengecup pucuk kepala Aleen.

“Jangan pergi lagi. Aku takut kehilanganmu” Aleen tersenyum dan mengangguk.

“Maka jangan melakukan hal-hal yang membuatku pergi dari kehidupanmu”

“Aku berjanji” keduanya berjalan menuju halaman belakang untuk melihat Chloe dan Tian.

Hai semuanya! Maaf baru bisa up soalnya kemaren lagi banyak tugas. Ini aja disempat-sempatin buat up disela-sela waktu belajarku untuk ujian senin mendatang. Jadi author minta maaf ya.
Dan kalau bisa sih author berharap ada para pembaca yang baik hati mau menekan bintang di sudut kiri bawah dan memberikan komentar kalian tentang cerita ini.
Atas perhatian kalian semua author ucapkan terima kasih banyak.
Terus ikutin cerita SeanAleen ya😘

What's wrong with me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang