Selamat tinggal Rembulanku

1.5K 83 42
                                    

''El rembulanku.. maaf aku ga bisa dateng ke bukit.''

''Maaf juga karena aku telah membuat rembulanku menunggu lama untuk kedatanganku..''
 
''Sepertinya untuk malam ini dan seterusnya Sang Rembulan tak akan ditemani oleh Sang Bintang lagi :' ..."
 
"Jangan pernah berpikir bahwa bintang telah bosan menemani rembulan di malam yang dingin ini...''

"Sepertinya hubungan kita harus berakhir sampai disini... Maaf untuk semua sifat bawel, manja, dan egoku yang menuntut agar selalu dipenuhi.. Terimakasih karena El Sang Rembulanku telah berada disampingku selama 5 tahun ini."

.....

"Aku yakin rembulanku ini bisa menemukan bintang lain yang jauh lebih terang cahayanya daripada aku... Jangan sedih,kumohon jangan. Meski kutau itu tak akan bisa.. Tapi berusahalah rembulanku.''

"Happy Anniversary yang kelima El Rembulanku..., dan kumohon dengan sangat.... Lupakanlah bintangmu ini."

"Selamat tinggal Rembulan malamku.''

Meluap sudah air mata wanita pengirim pesan yang sejatinya tak ingin dibaca oleh El jika ia tahu apa isi pesan yang dikirimkan.Wanita yang ia sebut sebagai Sang Bintang pendamping, dan dirinya yang disebut Rembulan oleh pengirim pesan ini.

Sekiranya 3 kotak tissue telah habis untuk menyeka matanya yang sedari tadi mengeluarkan cairan bening yang hangat. Sepertinya air mata kekasih El ini tak akan pernah habis untuk menangisi perpisahan mereka.Bagaimana tidak? Hubungan yang telah mereka jalin harus kandas di malam ini. Malam yang seharusnya menjadi perayaan anniversary mereka berubah menjadi malam perpisahan bagi mereka.

Namanya Aerlyn Bellvania Citrakirana. Kalian bisa memanggilnya dengan sebutan Vania. Namun tidak dengan El. Ia memilih untuk memanggilnya dengan sebutan Bintangku atau Sang Bintang. Panggilan sayang katanya. Dan hanya El yang boleh memanggil Vania dengan sebutan Bintangku. Jangan sampai kalian coba-coba memanggil Vania dengan sebutan Bintangku. Karena bisa-bisa foto kalian akan terpajang cantik di buku yasin dalam waktu dekat.

Vania adalah gadis pujaan hatinya El. Mereka bertemu disaat mereka masih di taman kanak-kanak.Memang ini terlalu cepat bagi El untuk merasakan jatuh cinta. Jangan tanyakan bagaimana kronologis pertemuan mereka. Karena hal itu hanya akan menambah deras aliran air mata yang keluar dari mata cantik milik Vania.

Sangat disayangkan memang. Pasangan yang digadang-gadang sebagai couple goals oleh teman-teman mereka ini harus berpisah. Bukan karena salah satu dari mereka sudah pindah kelain hati. Bukan juga karena ada pelakor yang merusak hubungan mereka. Hubungan mereka sudah tak direstui oleh Ayah Vania. Sekali lagi jangan tanyakan mengapa. Hati Vania akan merasa sakit jika mengingat kenapa ayahnya melarang hubungan putrinya dengan El.

Dengan perasaan yang takut, Vania menunggu chat yang ia kirim via whatsapp ini bercentang biru. Ia takut jika Rembulannya akan membenci dirinya untuk selamanya setelah ia membaca chat yang Vania kirim. Akhirnya setelah menunggu selama kurang lebih 2 jam, chat Vania dihiasi oleh centang berwarna biru yang menandakan Rembulannya telah membaca pesan tersebut.

Sementara itu El yang telah membaca chat dari Vania merasa hanya sebuah candaan. Mungkin ini hanya akal bulus Vania di hari anniversarry mereka.

Kemudian El membalas pesan Vania. Memastikan semua ini hanya lelucon belaka.

"Lo bercanda kan Van?"

"Gue serius El. Maaf kita gak bisa nerusin hubungan lagi."

"....."

•••••

''DIA MUTUSIN GUE?SETELAH GUE NUNGGU SAMPE LUMUTAN GINI?... SETELAH DUA JAM GUE DUDUK SENDIRIAN UDAH KAYA JOMBLO KARATAN? SETELAH GUE CAPEK CAPEK NYIAPIN INI SEMUA..??!''

"BANGS**T!!"

Salah gue apa Tuhan? Setia udah, ga pernah memberi harapan palsu? Jela. Selalu nolak ketika ada chat cewe yang minta kenalan juga udah, setia nunggu dia dandan berabad abad padahal dandan cuma pake bedak ama lipstick doang juga udah. Ngertiin kode dia yang lebih rumit dari trigonometri juga udah.

Nih kalo gue bisa berubah jadi hulk gue balikin juga nih bukit. Pake acara mutusin gue lewat chat lagi. Ada yang lebih parah lagi selain ini huh?

Seakan menjawab tantangan El, tiba-tiba langit malam melepaskan hujannya diatas bukit tempat El berada. Hujan deras langsung mengguyur seluruh bukit. Membasahi semua pohon dan tanah yang kering. Begitu juga dengan El yang sudah basah kuyup akibat hujan.

''Lah gak gini juga kali! Tadi kan gue cuma bercanda elah,'' gerutu El sambil berlari mencari pohon untuk berteduh. Ia menjumpai sebuah pohon beringin besar dengan daun yang tumbuh dengan lebat. Sepertinya itu adalah tempat yang bagus untuk berteduh.

"Apes-apes, udah diputusin, basah kuyup kena hujan, gak ada hal baik gitu yang terjadi sama gue?''

Wushhhh....

Angin yang dingin menusuk Tubuh El sampai kedalam lubuk hatinya yang sedang terluka. El merasa angin yang barusan datang agak sedikit aneh,dia seperti merasakan kehadiran seseorang yang akan menemaninya di kesunyian malam ini.

Apakah lagi-lagi ucapan yang keluar dari mulut El akan terjadi? Tapi setidaknya El meminta hal baik tadi.

Namun hal baik yang ditunggu El juga tak kunjung terlihat. Angin berhembus semakin kencang. Baju El yang basah kuyup bahkan sudah kering karena angin. Hawa disini memang ekstrem. Ditambah suara gemuruh dan sesekali kilat yang menyambar.

El menghembuskan nafas di kedua tangannya. Kemudian ia saling menggosokan kedua tangannya dengan cepat. Setelah dirasa hangat, El menempelkan kedua telapak tangannya ke pipi.

Wushhh....

Angin berhembus tak henti-hentinya. Samar-samar dari kejauhan, tiba-tiba El menyadari sesuatu yang janggal. Seperti ada seorang gadis yang sedang duduk di bawah pohon. Jaraknya 15 meter dari pohon tempat El berteduh.

El mengusap kedua matanya, memastikan yang apa yang dilihatnya benar.

"Shit! Siapa tuh?" tanya El sambil menelisik sosok gadis yang berada tak jauh di depannya.

Tak lama setelah itu, angin berhenti berhembus. Namun tiba-tiba, angin berhembus kembali dengan kencangnya diiringi dengan suara tangis seorang gadis.

Ya, bukan salah lagi. Gadis yang tak jauh di depan El sedang menangis.

Siapa dia? El tak menyadari di bukit ini ada orang lain. Setaunya hanya dia yang ada di bukit ini.

"Samperin gak ya?" tanya El pada dirinya sendiri.

"Jangan, kalo dia kuntilanak gimana? Terus lo dijadiin gandengan buat nemenin arisan gimana?" ucap malaikat kecil di pundak kiri El.

"Udah samperin aja, siapa tau dia butuh bantuan. Sukur kalo nanti dia kepincut sama lo," ujar malaikat kecil di pundak kanan El.

El menelan ludahnya. Ia berfikir tak ada salahnya kan kalau mencoba?

•••••

Hai semua, terimakasih sudah membaca cerita BmB ini.
Jangan lupa untuk vote dan komen ya:)

Penasaran sama sosok gadis itu?

See u on the next chapter 🖐

BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang