Sebuah Rasa

443 19 0
                                    

Jangan lupa vote guys

"Beri aku alasan yang kuat untuk melupakanmu dari hidupku."

El

««***»»

Andai saja kau lebih dulu bertemu denganku....

Tak akan ku biarkan kau tenggelam dalam kenangan yang pilu...

Kenangan yang memaksamu untuk melepaskan orang yang kau sayangi.

Kenangan yang memaksamu lenyap dalam kegelapan.

Kenangan yang memintamu menyudahi semua perjalanan.

««***»»

"Yukki? Yuk? YUKI!" Panggil Annabelle sambil mengguncangkan tubuh Yukki.

"Eh iya? Kenapa Anna?" Jawab Yukki terkejut.

"Mikirin siapa sih? Keliatannya kata-katanya dalem banget?"

"Bentar-bentar ... kenapa kamu tahu aku lagi mikirin seseorang, dan kenapa kamu tahu kalau kata-kata yang ku batinkan tadi itu dalam?"

"Kelebihan turun temurun keluarga Alexandria. Kami dianugerahi kemampuan yang lebih daripada orang lain, salah satunya membaca pikiran."

"Wah asyik dong bisa baca pikiran orang lain?!"

"Sayangnya tidak, sering semua orang berkata tak sesuai dengan apa yang ada di pikiran atau hati mereka. Terkadang aku harus menerima kenyataan pahit yang mereka coba sembunyikan dari diriku. Jadi tak selamanya kelebihan ini menguntungkan. By the way, udah ditungguin sama orang yang lo pikirin tadi tuh!" Ucap Annabelle sambil menunjuk ke arah pintu. Disana sudah ada El dan juga kawan-kawannya

"Hey El! Mau pulang dengan kami Anna?"

"Lain kali saja." Jawab Annabelle singkat.

««***»»

Sore hari itu El tidak langsung pulang. Ia dan teman-temannya memilih untuk pergi ke pasar malam yang sedang hits di kotanya. Mereka ingin merayakan hari pertama Yukki sekolah. Sore ini akan menjadi sore yang tak akan Yukki lupakan.


"Hey lihat! Apa nama roda besar yang berputar-putar itu?" Tanya Yukki antusias.

"Itu kora-kora, mau coba?" Tawar El kepada Yukki, yang kemudian direspon dengan sebuah anggukan kepala.

Wahana yang dituju El adalah salah satu yang populer di event ini. Makanya tak heran antrian panjang selalu menghiasi wahana ini. El dan temannya sabar menunggu. Yukki tampak sangat antusias menunggu gilirannya. Ini pertama kalinya ia mencoba wahana di pasar malam.

Waktu yang ditunggu Yukki tiba. Kini adalah gilirannya. El bersama Yukki, Annisa dengan Davina, dan Rama memilih untuk menunggu di bawah karena ia takut dengan ketinggian.

Ketika wahana mulai berputar. Nampak jelas raut bahagia di wajah Yukki. Raut wajah yang paling manis yang pernah dilihat El. Ini adalah hal yang paling indah selama Yukki berteman dengan manusia. Mahluk yang ia anggap menyebalkan sebelumnya.

Ketika Yukki dan El sampai di posisi atas, tiba-tiba listrik padam. Semua penumpang wahana ini panik, tak terkecuali Yukki. Ia takut kalau-kalau akan terjadi sesuatu yang buruk. Saat itu juga angin berhembus dengan kencang. Menggoyangkan setiap sangkar yang dinaiki para pengunjung.

BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang