"Dua hal yang tak akan aku duakan. Negaraku dan wanita kesayanganku, Minne Ashley."
Hans Van Howie
«««***»»»
Flashback On
Buru-buru pria berseragam tentara itu masuk menuju kantornya. Penghormatan diberikan oleh 2 penjaga ketika pria itu melewati gerbang. Dia adalah komandan di daerah Batavia Selatan, Hans Van Howie.
Sebelumnya ia telah menerima kabar dari sekertarisnya bahwa ada kerusuhan terjadi di perbatasan. Memang akhir-akhir ini banyak pribumi yang mulai berani melakukan pemogokan dan demo.
Tentu hal ini membuat Pemerintah Belanda harus turun tangan untuk mengatasinya. Salah satu utusan mereka adalah Hans Van Howie. Sosok berwibawa yang disegani pribumi.
Ia berbeda dari tentara lain yang dicap kejam oleh para pribumi. Keramahannya mampu menghentikan kerusuhan itu tanpa terjadi pertumpahan darah. Rekan kerjannya bahkan tak habis pikir kenapa Hans bisa sebaik itu dengan para pribumi.
Jawaban Hans selalu sama,
"Jika kita menanamkan hal baik pada mereka, maka mereka akan memberi buah kebaikan pada kita."
«««***»»»
Hans menuju ke tempat duduk kebanggaannya. Ia mengehela nafas. Meletakan topi kehormatannya di meja. Tatapannya berpaling menuju bingkai foto. Bingkai foto yang melindungi sebuah potret wanita dengan senyuman termanis yang pernah Hans lihat.
Hans meraih foto perempuan itu. Jarinya membersihkan sedikit debu yang menempel pada kaca.
Benar memang. Ia tak salah memilih Minnie Ashley sebagai calon ibu dari anak-anaknya kelak."Minnie, malam ini aku akan melamarmu. Jadi pastikan kau berdandan cantik nanti malam."
«««***»»»
Sementara itu di kediaman Keluarga Ashley, semua pelayan sedang sibuk menuruti permintaan Nona Muda mereka.
Minnie meminta para pelayan menilai penampilannya dengan gaun-gaun yang ia kenakan.
Tentu saja jawaban pelayan Minnie sama.
"Sangat sesuai dengan Nona."
Kadang Minnie kesal dengan ini. Ia tahu, tak mungkin mereka berani mengatakan bahwa ia tak cocok dengan gaun yang ia kenakan. Sampai pada akhirnya, Surti harus turun tangan untuk menenangkan Minnie.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Novela Juvenil"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...