"Kau datang padaku seperti malaikat namun akhirnya kau tinggalkanku layaknya penjahat."
•••••
Cahaya mentari pagi menelisik lewat celah-celah gorden yang terbuka. Menjalar masuk menuju ruangan yang gelap gulita.
El bangun dengan mata yang masih mengatup. Terdiam sejenak untuk mengumpulkan nyawanya yang mengembara. Kemudian ia menyingkapkan selimut dan beranjak dari kasurnya.
Tap..
Tap...
Tap...
"Loh ada acara apa nih Yuk? Kok masak sarapannya banyak banget sih?" tanya El sambil mengambil ayam goreng yang ada di piring.
Melihat El yang seenaknya saja mengambil makanan, Yukki langsung memukul pantat El.
Plak..
"Kebiasaan jorok! Cuci tangan dulu gih!" ucap Yukki sambil menjewer telinga El.
El tersenyum sambil meringis kesakitan.
"Iya.. iya deh, maaf." ucap El sambil menggigit ayam goreng yang ia pegang.
•••••
Yukki menuju ruang makan dengan membawa nampan yang dipenuhi masakan khas Jepang. Sushi, sashimi, onigiri, dan udon. Ia meletakan makanan-makanan itu dengan penuh hati-hati. Sambil tersenyum puas, Yukki menatap jam dinding yang menunjukan pukul 6 pagi.
"Sukurlah tepat waktu."
El datang dengan handuk yang masih terikat ditubuhnya. Ia terkejut melihat berbagai menu yang ada di meja makan. Sudah sangat lama ia tak melihat makanan khas Jepang bertengger di meja makan. Mungkin terakhir kali ketika nenek datang ke rumah ini.
"Sugoiii Yukki Chan ! Tau banget kalo gue udah lama ga makan ginian." El berlari menuju meja makan. Yukki yang tahu El pasti akan mengambil onigiri yang duduk cantik di atas piring langsung menarik handuk El dengan cepat.
"Kyaaaa Yukkiii!!! Otak mesum!" teriak El sambil mengambil handuknya yang jatuh ke lantai.
"Ga usah cari gara-gara lagi deh! Udah buruan pake baju dulu gih!"
"Apa salahnya sih makan cuma pake handuk?" tanya El sambil mengikatkan handuknya kembali.
"Apa salahnya? Mau gue bunuh terus gue jadiin onigiri tuh burung lo?" ancam Yukki sambil mengacungkan pisau dapur yang ia keluarkan dari sakunya.
El langsung reflek menutupi 'burung' yang terancam dijadikan onigiri oleh Yukki. Tanpa basa-basi lagi El langsung lari ke kamarnya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Selamat datang Ayah dan Ibu!" ucap Yukki sambil menundukan badannya.
Dua sosok yang dipanggilnya Ayah dan Ibu juga ikut membungkukan badan.
El yang mendengar seperti ada tamu yang datang langsung mengintip dari pintu kamarnya.
"Papah! Mamah!!" teriak El sambil berlari menuju orang tuanya.
Gubraaaakk!!
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Novela Juvenil"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...