Terungkapnya Sebuah Rahasia

595 36 13
                                    

"Aku tak harus memilikimu, tapi bolehkah ku selalu di dekatmu?

Jatuh Hati- Raisa

Jangan lupa vote ya °3°

Dia Rosmalawati. Orang-orang memanggilnya dengan sebutan Mala. Gadis baik hati nan manis yang menjadi pujaan di desanya. Tapi sayang, nasibnya tak semanis parasnya. Kenyataan kejam merenggut kehidupan Mala.

Ia terpaksa dijadikan tumbal untuk sebuah pembangunan besar. Mall, ya mall yang El dan Yuki kunjungi adalah bangunan yang melahap Mala yang malang.

Naasnya lagi, iya dijadikan tumbal oleh suaminya sendiri. Kuncoro Sakti nama lelaki yang tega menumbalkan istrinya sendiri. Ia merupakan pemborong untuk proyek mall ini. Dengan teganya ia mengorbankan istrinya untuk uang.

Alkisah pembangunan ini mengalami banyak kendala dan hal-hal aneh. Seperti mesin yang mati secara tiba-tiba, para pegawai yang kesurupan, sampai penampakan sosok-sosok mengerikan di sekitar lokasi. Tau kenapa? Lahan yang digunakan untuk dijadikan mall ini dulunya adalah tempat pembantaian di jaman Belanda.

Kuncoro yang putus asa akhirnya pergi ke orang pinter disekitar daerah pembangunan. Mbah Joko namanya. Ia menyebutkan jika pembangunan ingin berjalan lancar, maka tanamlah satu tumbal sebagai persembahan penunggu lahan itu. Awalnya Kuncoro tidak berfikir untuk menumbalkan istrinya. Namun  waktu itu terjadi masalah antara Mala dan Kuncoro yang berujung pada penandatanganan surat cerai. Kuncoro yang sakit hati akhirnya menjadikan istrinya sebagai tumbal.

.........«»........

"Jadi apa yang bisa kami bantu untukmu Mala?" Tanya Yuki dengan penuh rasa iba.

"Balaskan dendamku pada laki-laki brengsek itu. Hanya dengan itu nyawaku akan tenang." Jawab Mala sambil tersedu-sedu

"Bagaimana caranya?" Tanya El bingung.

"Buka lagi kasusku ini, laporkan pada kepolisian. Aku punya satu bukti yang bisa membuat laki-laki brengsek itu dipenjara!"

Mala memberikan sebuah kotak yang sudah sangat berdebu. El membuka kotak itu. Di dalamnya ada sebuah surat, seperti surat wasiat. El lalu membaca surat itu. Ia tersenyum puas, dan yakin pasti akan bisa mewujudkan balas dendam Mala.

........°-°........

"Baiklah kami akan membuka kasus 2 tahun lalu ini. Terimakasih karena saudara El sudah membantu memecahkan masalah yang belum bisa kami ungkap ini." Kata salah satu polisi sambil menjabat tangan El.

"Terimakasih El." Seru Mala sambil menangis bahagia.

"Kalau tidak ada Yuki aku tak akan bisa melihatmu, berterimakasihlah juga padanya!"

"Yuki... Terimakasih karena kau telah membantuku. Maafkan aku yang telah mengganggu kau dan El di mall tadi." Ucap Mala sambil memeluk Yukki.

Yuki membalas pelukan Mala, bukan pelukan biasa. Ia memberikan energi positif untuk Mala, sosok hantu yang haus akan pembalasan.

"Aku senang akhirnya kau bisa tenang. Mencoba ikhlaslah dengan keadaan. Itu akan membuatmu lebih baik."

Mala yang sudah merasa tenang akhirnya menghilang. Sosoknya hilang bersama dinginnya angin malam. Hilangnya sosok Mala pun diiringi oleh bau bunga melati. Tandanya ia telah tenang menurut Yuki.

BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang