BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI

Bermuka Dua

"Kau akan merindukanku setelah aku sudahi semua kesetiaan yang kau balas dengan pengkhianatan."

Adhitama Elvan Fahreza

~••••••÷•••••••~

Apa yang lebih berbahaya dari seorang perusak hubungan atau yang kalian sering sebut PHO? Apa yang lebih ganas dari seorang pelakor? Apa yang lebih meresahkan dari seorang pemberi harapan palsu?

Jawabannya satu. Orang yang bermuka dua. Kau pernah menjumpainya? Mungkin kau menjawab tidak. Tapi kau tak pernah tau kan jika mereka, para pemilik dua muka ada dan hidup di sekitarmu?

Entah apa yang membuat mereka memainkan begitu banyak karakter dalam waktu bersamaan. Untuk situasi seperti ini, hanya mereka yang tahu alasannya.

Dunia memang kejam. Maka kau harus menjadi sosok yang lebih kejam untuk tetap bisa bertahan hidup. Mungkin itu anggapan para pemilik muka dua. Jangan pernah kalian berfikir positif secara berlebihan kepada seseorang yang kalian lihat baik. Karena bisa saja itu hanya topeng belaka yang mereka gunakan untuk menjalankan peran palsu mereka.

Sebut saja salah satu teman El. Ia dikenal sebagai murid teladan dan menjadi kesayangan para guru. Ia dikenal sebagai salah satu murid most wanted di sekolahnya. Namun itu dulu.

Kini dia dikenal sebagai pembunuh sadis yang membunuh kekasihnya sendiri. Jessica, seorang murid malang yang terbunuh dan dimutilasi oleh kekasihnya. Mungkin awalnya kalian mengira bahwa pelakunya adalah seorang murid bad boy atau berandal mesum. Tapi anggapan kalian salah besar. Sama sekali tak terlintas ia akan dicap sebagai seorang pembunuh.

Seluruh warga sekolah dibuat terkejut dengan berita yang disiarkan di berbagai stasiun tv swasta pagi ini. Semua acara berita mengangkat kasus pembunuhan Jessica dan pengakuan yang dibuat sendiri oleh pelakunya. Ya, mengejutkan memang. Secara tiba-tiba pelaku datang dan membuat pengakuannya sendiri.

~••••••÷••••••~

Raka Bangun Wijaya, kini popularitasnya semakin menjadi setelah kejadian mengejutkan menimpa dirinya. Bukan karena prestasi, tapi karena perbuatan tidak manusiawi yang ia lakukan. Ia diputuskan menjadi tersangka tetap terhadap kasus pembunuhan dan mutilasi seorang murid cantik.

Kalian masih ingat Raka? Jika kalian tak ingat, kalian bisa membuka kembali chapter 'Murid Baru' untuk mengingat bagaimana Raka melontarkan gombalannya  kepada Yukki. Ya, dia adalah teman sekelas Yukki dan juga Annabel. Murid favorit guru dan senior perempuan. Parasnya yang menawan ternyata dijadikannya sebagai persembunyian watak sadisnya.

Tak ada yang pernah membayangkan bahwa Raka adalah pelakunya. Semua isi sekolah terkejut dan terpukul secara bersamaan. Sekolah telah kehilangan dua penerus estafet bangsa. Satu, mereka kecolongan karena kebejatan murid yang tak mereka ketahui. Dua, mereka harus rela melepas murid yang ceria dan disegani banyak murid lainnya.

Semua murid kini mengutuk Raka. Mereka mengeluarkan berbagai macam ucapan kotor dan cacian untuk Raka. Kini dia telah menjadi sosok yang paling dibenci murid satu sekolah. Lebih dibenci daripada guru yang tiba-tiba menyelenggarakan ulangan tanpa pemberitahuan. Lebih dibenci daripada tumpukan tugas yang selalu menghantui kehidupan murid. Apapun itu, tak ada yang bisa mengalahkan Raka untuk alasan dibenci.