Roman Pocongan

140 10 2
                                    

Kenapa masih dipertahanin kalo udah bener-bener hobinya cuma nyakitin?

•••••


"El!" Yukki menepuk bahu El pelan dari samping. Mencoba menyadarkan El yang sedari tadi melamun.

"Eh iya Yuk?" El menoleh ke arah Yukki.

"Dari tadi ngelamunin apa sih?" tanya Yukki sambil memakan popcorn yang ia beli di kantin tadi. "Nanti kemasukkan Mbak Siti kan repot." tambah Yukki melihat El yang melanjutkan lamunannnya. Mbak Siti adalah kuntilanak penunggu wc yang sering mengerjai anak laki-laki yang sedang di kamar mandi sendirian. Pernah suatu ketika Mba Siti masuk ke dalam tubuh El. Dan sifat El berubah menjadi kemayu nan genit terhadap semua cogan yang ia lihat. Maklum saja, Mbak Siti paling suka dengan murid ganteng disini. Sampai akhirnya Yukki yang turun tangan untuk mengusir Mbak Siti dari tubuh El.

"Gue ga ngelamunin apa-apa kok," jawab El dengan lemas.

"Emang aku buta nih? Jelas-jelas dari tadi kamu ngelamun sambil liat ke arah kantin. Laper atau gimana?"

"Gak ko Yuk, ga ngelamunin apa-apa kok." jawab El yang masih saja mengelak. Pandangannya dari tadi menuju ke arah kantin. Tepatnya ke arah dua orang yang sedang bermesraan disana. Vania dan Charlie yang sedang asyik makan bakso semangkuk berdua.

Yukki berusaha mengikuti pandangan El. Dan dia langsung menemukan alasan kenapa El melamun sedari tadi. Gara-gara Vania dan El yang sedang mengumbar kemesraan di depan umum.

"Mending ikut gue yuk?" ajak Yukki.

"Kemana? Males ah Yuk kalo misal ke lapangan basket cuma buat nemenin lo liat cogan yang lagi main basket." jawab El menanggapi ajakan Yukki

"Kenapa harus ke lapangan basket kalau disini aja ada cogan.batin Yukki

Tanpa menunggu persetujuan El, Yukki langsung menarik tangan El dan mengajaknya beranjak dari tempatnya. Ia tak ingin El semakin sedih dengan berlama-lama melihat Charlie dan Vania yang sedang bermesraan.

•••••

Yukki berlari sambil menggandeng tangan kiri El. Senyum terukir di wajahnya. El yang tak tahu akan diajak kemana hanya mengikuti arahan dari Yukki.

Setelah beberapa menit sampailah mereka di halaman belakang sekolah. Halaman belakang sekolah adalah tempat paling keramat di sekolah ini. Kenapa bisa paling keramat? Karena halaman belakang ini adalah jalur utama bagi para tukang bolos yang bosan mengikuti pelajaran.

Lihat saja sekarang. Sebelum Yukki dan El tiba, sudah ada dua orang siswa yang sedang bersiap-siap untuk memanjat pagar.

"Mau apa sih gue diajak kesini?" tanya El bingung sembari celingak-celinguk. Ia takut kalau saja guru BP memergoki mereka.

"Kita bolos yuk!" jawab Yukki dengan semangat.

El menaikkan alis kirinya. "Apa lo bilang tadi?" tanya El yang masih tak yakin dengan ucapan Yukki.

"Kita bolos yuk Adhitama Elvan Fahrezaaaaa!" Yukki menaikan intonasi suaranya.

"Pssstt jangan kayak toa juga kali suaranya! Gue gak budek!" cetus El sambil menutup mulut Yukki. Ia kembali celingak-celinguk, mengawasi keadaan sekitar. Untung saja sekarang masih jam istirahat, jadi kemungkinan guru bp datang sangat kecil.

BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang