"Ini perasaanku saja atau benar kau terlihat lebih bahagia setelah lepas dariku?"
Rianadi
Mentari menyapa pagi ini dengan hangat. Burung-burung pun saling membuat melodi pagi yang indah. Sisa-sisa embun pagi saling bergelincir pindah dari daun yang satu ke daun yang lainnya.
"Gimana? Sudah siap untuk hari pertama sekolah nona cantik?" Tanya El kepada Yukki yang sedang sibuk menata model rambutnya
"El, menurutmu aku lebih cocok dengan gaya rambut pendek atau panjang terurai?"
"Apapun itu, bagi gue lo kelihatan sempurna."
"Jangan gombal! Ini masih pagi, pasti Vania dulu kenyang makan gombalan dari El ya," ledek Yukki sambil melepas tawa.
"Yah begitulah, tapi itu kan masa lalu. Karena sekarang adanya lo, jadi gue gombalin lo aja deh!"
"Hahaha .... jadi aku cuma batu lompatan ya?" Ucap Yukki sambil mencubit perut El.
"Aww ... udah yuk berangkat, jangan sampai telat di hari pertama sekolah," ajak El sambil menarik Yukki keluar kamar.
Hari ini memang hari pertama Yukki sekolah. Terakhir Yukki sekolah mungkin 2000 tahun yang lalu. Dan itu pun sekolah hanya untuk keluarga kerajaan. Dan ya, Yukki tidak selesai menamatkan sekolahnya dulu karena ia sibuk dengan masalah percintaannya. Memang dari dulu sampai sekarang, Yukki tak akan lepas dari yang namanya cowok.
Dengan vespa antik milik El mereka berangkat. Yukki yang belum terbiasa naik kendaraan bermotor seperti ini sedikit kerepotan ketika mereka menemui jalan yang berlubang atau tikungan yang tajam.
"Pegangan aja kaya gini, peluk gue kalo gak mau jatuh!" Ucap El sambil menarik tangan Yukki untuk memeluk pinggangnya.
Tanpa tunggu lama Yukki memeluk tubuh El dengan erat. Terlalu erat sampai El kesusahan bernafas. Tapi El memaklumi semua ini, karena ia tahu ini adalah hal yang baru untuk Yukki.
"Pacar baru mas El? Cantik banget kaya artis Jepang yah!" Ucap pak Jhon ketika El sampai di gerbang sekolah.
"Yeee ... Pak Jhon kalau masalah artis Jepang tau aja! Jangan sering-sering nonton yak pak, ga baik loh."
"Hahaha ... kan Mas El yang ngasih tau saya. Selamat pagi mbak...?"
"Yukki."
"Owh, selamat pagi Mbak Yukki, murid baru ya? Sepertinya saya belum pernah lihat mbaknya disini."
"Iya dia murid baru pak, saudara saya. Jadi jangan macem-macem loh yak!" Jawab El sambil menancapkan gas vespanya menuju sekolah. Pak Jhon hanya tersenyum melihat El, akhirnya ia sedikit lebih bahagia dari hari sebelumnya.
Setelah memakirkan vespa miliknya, El langsung membawa Yukki ke ruang kesiswaan. El menggandeng tangan Yukki sejak mereka turun dari vespa sampai ketika mereka tiba di ruang kesiswaan. Banyak pasang mata yang tak lepas memandang El dan Yukki. Mereka bertanya-tanya siapa murid cantik yang digandeng El. Ada juga yang kesal karena melihat El sudah memiliki pengganti Vania.
"Gue tinggal lo disini ya! Nanti Bu Sekar bakal bawa lo ke ruang kelas lo."
"Makasih El,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Teen Fiction"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...