"Beri aku apel yang bisa menghilangkan ingatanku selamanya agar aku bisa melupakan bahwa kita dulu pernah bersama."
Rianadi
Jangan lupa vote ya guys °3°"Kalian adalah saudara!" Bentak ayah Vania kepada anaknya yang dari tadi menanyakan kenapa ia sangat membenci El.
"Apa? Kita saudara? Aku dan El? Bagaimana bisa? Ayah jangan mengada-ada, ini tidak mungkin!" Seru Vania sambil menangis mendengar apa yang dikatakan ayahnya.
..........«°°»..........
Dia Brhams Setianto. Umurnya yang sudah menginjak kepala lima ini tak lantas mengurangi ketampanannya. Uban dikepalanya menambah kewibawaan bagi dirinya. Ia menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Vania. Sebenarnya ia tak mau menjelaskan ini semua. Tapi melihat anaknya yang sudah terlalu mencintai El membuatnya harus mengatakan semua ini.
Brhams dan Ellena Wijayanto menikah dan dikaruniai seorang putri cantik yang diberi nama Vania. Hubungan keluarga mereka baik-baik saja sampai Ellena mengetahui Brhams telah berselingkuh dibelakangnya. Yang lebih mengejutkannya lagi, perselingkuhan ini sudah terjadi saat sebelum mereka menikah.
Ellena marah. Kemarahannya bertambah ketika ia tau selingkuhan suaminya itu hamil. Ellena langsung mengajukan perceraian ke pengadilan. Dirinya tak habis pikir kenapa suaminya bisa melakukan semua ini. Namun sayang, hak asuh Ellena berikan kepada suaminya. Ia ingin merajut kembali karir permodelannya di luar negri.
Aerlyn Belvania Citrakirana ditinggalkan saat menginjak usia 5 bulan. Setidaknya ia telah merasakan kasih sayang seorang ibu, namun tidak setelahnya. Ellena yang merajut karirnya di dunia permodelan bertemu Fahreza, ayah El. Mereka kemudian memutuskan untuk menikah dan dikaruniai anak laki-laki tampan yang mereka panggil El.
Ellena yang menghadapi kesulitan saat melahirkan El akhirnya menghembuskan nafas setelah susah payah ia mengeluarkan El. Belum sempat ia melihat wajah tampan anaknya dan El juga belum sama sekali merasakan kehangatan seorang ibu.
"Jadi kami bersaudara?"
"Iya kalian bersaudara. Dan El telah merebut kasih sayang seorang ibu yang harusnya engkau terima Vania! Sadarlah! Jauhi dia! Dia yang merebut ibumu!"
"Tidak! Tidak mungkin Ayah! Ayah pasti berbohong untuk semua ini, ayah hanya ingin menjauhkan Vania dari El kan! Ayah pasti berbohong!" Bentak Vania yang seakan tak terima dengan penjelasan ayahnya.
"Ayah mengatakan ini semua, karena ayah meyayangimu. Ayah tidak mau kamu berpacaran dengan laki-laki yang merebut kasih sayang seorang ibumu!"
Vania berjalan sempoyongan menuju kamarnya. Matanya sembab. Ia langsung melemparkan dirinya ke atas tempat tidurnya. Ia tak merasakan lagi nyamannya kasur kesayangannya itu. Ia merasa kasurnya sudah berubah menjadi jejeran kaktus yang dirakit menjadi satu membentuk sebuah kasur. Menusuk. Semua tubuh Vania terasa tertusuk. Terutama hatinya. Darah keluar dari seluruh tubuhnya.
Pandangannya mengahadap ke langit-langit. Tatapannya berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Kebencian terhadap seseorang. Yang merebut ibunya. Adhitama Elvan Fahreza. Laki-laki yang ia cintai sejak kecil. Ternyata monster perebut ibunya. Ia tak akan pernah mengira bahwa El akan merebut malaikat tak bersayap yang ia rindukan kehadirannya.
"Ibumu meninggalkanmu demi pria lain! Dan pria itu adalah Ayah El!" Kalimat kebohongan yang diungkapkan Ayah Vania terus berputar-putar di kepala Vania. Mereka terus menuntut Vania untuk mengingat bahwa El adalah perebut Ibunya. Perebut ibunya. Ellena Wijayanto.
Vania tak tahu apa yang ayahnya katakan bukanlah hal yang sebenarnya terjadi. Namun kebohongan ini berhasil menepis rasa cinta Vania kepada El. Ia membenci sosok yang selama ini ia cintai. Laki-laki yang selalu ada dalam setiap doanya. Sekarang ia benci dia. Ia benci mengapa ia pernah mencintainya. Kebencian telah menguasai seluruh tubuh Vania.
"El... aku tak akan memaafkan dirimu lagi." Ucap Vania sebelum akhirnya ia terlelap tidur. Ia berharap ini semua hanya mimpi belaka. Kebenaran yang pahit ini, tidaklah benar. Ia sangat berharap seperti itu.
Ayahnya mengintip dari balik pintu. Ia kemudian masuk. Memberikan selimut untuk putri kesayangannya itu. Ia kedinginan dan kesepian. Semburat senyuman tak tega nampak dari wajahnya. Sebenarnya ia tak tega harus menuturkan sebuah kebohongan pada putrinya. Namun rasa benci yang dimilikinya mengendalikan dirinya untuk mengatakan kebohongan kepada anaknya.
Sebelum ia beranjak dari kamar Vania, ia mengecup putri kesayangnnya itu.
"Maafkan ayah nak...."
Ayah Vania lalu pergi dari kamar putrinya. Ia terhenti ketika melihat foto Ellena yang dipigura rapih dan diletakan diatas meja belajar Vania.
"Ini semua karena kamu Ellena, andai saja kamu tidak meninggalkanku dan Vania, pasti semua ini tak akan terjadi."
Gimana? Kaged ga nih El sama Vania satu ibu :' Author aja kaged :v
Ini udah fiksi ya guys, yang true story itu cuma kisah cinta ElVania yang harus putus padahal udah pacaran lama :'
Kampret ngapa jadi curhat gini -_- Jadi nyesek kan inget mantan :' Hai Mantan °3° Kenapa kamu tambah cantik pas udah putus sama aku sih :''
See you on the next chapter guys ~ °3° ~
Salam Rianadi
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Novela Juvenil"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...