Mulut Alemong

827 37 23
                                    

"Satu hal yang mustahil bagi diriku adalah melupakan dirimu untuk selamanya."

Adhitama Elvan Fahreza

"Ma.. maafkan aku El."

"Cukup."

"El boleh marah sama Vania kalau itu bisa bikin El maafin Vania. Tapi tolong El.... jangan menjauh dari Vania."

"Gue ga bakal bisa jauh dari lu Van, andai lu tau gimana takutnya gue kalo kehilangan lu."

......

El dan Vania hanyut dalam nostalgia. Mereka serasa membuka kembali lembaran buku masa lalu. Masa dimana mereka masih menjalin kasih. Semua indah, sampai pada malam itu.

Nostalgia El dan Vania pecah oleh suara bel istirahat. Ini berarti masa hukuman mereka telah usai.

"Mau gue gendong ke kelas?" bujuk El ketika ia melihat wajah Vania yang pucat.

"Ga usah."

"Udah ga usah keras kepala! Lu keliatan pucet. Dan gue ga yakin kalau lu bisa selamet sampai kelas kalau lu jalan kaki."

"Dibilang ga..." belum selesai Vania menjawab El langsung menggendong Vania.

Melihat perlakuan El kepadanya, Vania mencoba melepaskan diri dari gendongan El sambil memukul dada El. "El turunin ga! Nanti kalau ada kakel yang liat gimana. Malu tau! Turunin El!"

"Udah diem! Lu ga mau kan pantat lu benjol karna gue lepasin lu! Bodo amat mau kakel liat atau guru-guru liat. Gue ga makan pake omongan mereka."

"Tapi kan kita udah....."

"Udah putus? Ga ada salahnya kan gendong mantan ke kelas? Lagian pasti lu juga suka kan? Mweheheh."

Mendengar apa yang dikatakan El, Vania mendengus kesal sambil mencubit perut El.

"Adududuh....Woy tuan putri! Bisa ga, sekali aja jangan nyubit gue? Cubitan lu bisa bikin kulit gue merah sampe berhari-hari!"

Vania hanya tertawa kecil mendengar protes dari El karena perlakuannya. "Ga bisa wlee!"

Banyak tatapan sinis dari kakak kelas yang iri terhadap dua sejoli ini. Ada juga yang baper tak tahan melihat perlakuan El ke Vania.

......

Akhirnya El sampai di kelas tercintanya. X IPS 1. Ia menurunkan Vania dari gendongannya.

"Fyuhh.. akhirnya sampe juga nih, lu berat amat sih Van? Baru aja putus 13 jam dari gue, udah main nambah berat badan aja."

"Eh kampret! Mana ada gue berat, lagian cewe kan bawa gunung. Ga kaya cowo!"

"Whahahaha kaya gunung lu ada isinya aja Van!"

Mendengar jawaban El yang mengejek, Vania langsung kesal dan mengejar El dengan penuh amarah.

"EEELLLL! Awas aja kalo punya gue.....udah gedean! Awas aja lu ya!"

"Whahahaha gue tunggu Van!"

BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang