"Aku tak pernah memintamu untuk kembali lagi dengan membawa semua penyesalan yang kau buat. Aku ingin kau kembali dengan membawa semua rasa yang pernah kita rajut bersama."Adhitama Elvan Fahreza
««***»»
"Nis?! Bangun kek jangan tidur mulu ih! Minta dicium gue dulu atau gimana sih?"
"Etdah lu Ram! Sleeping beauty kali ah! Gimana nih Yuk? Dari tadi Nisa belum bangun," tanya Davina kepada Yukki yang sedang menunggui El yang masih belum siuman.
"Entahlah, mungkin arwahnya harus menyesuaikan dulu dalam tubuhnya."
"Bentar gue ada ide!" Ucap Rama sambil pergi meninggalkan Davina dan Yukki di perpustakaan.
Davina dan Yukki bingung dengan apa yang dikatakan Rama barusan. Ide konyol apa lagi yang akan Rama keluarkan kali ini? Baru saja mereka bertanya-tanya, Rama sudah kembali entah darimana.
"Nah ini dia idenya!"
"Ewhh Ramaaa!! Jijik banget sumpah!" Jerit Davina ketika ia melihat Rama memegang seekor katak di tangannya.
"Gedek kuping gue Dav denger teriakan lo!" Rama menutup satu telinganya.
««***»»
Rama mendekatkan bibir katak ke pipi Annisa, "Pangeran katak, tolong bangunkanlah ibu ustadzah kami tercinta!"
Katak itu lantas mencium pipi Annisa, lebih tepatnya Rama yang menempelkan bibir katak itu.
"Mphhh... pangera-- Kyaaaa katak!!" Jerit Annisa ketika ia menyadari bahwa yang menciumnya bukan pangeran bersorban, tapi katak yang menjijikan.
"Hahahaha mamam tuh pangeran!" Tawa Rama.
««***»»
"Nis kenapa lo bangunnya lama?"
"Emm tadi gue ketemu sama arwah yang nyulik gue, terus dia curhat kenapa dia ngelakuin ini semua.""Seriusan lo? Gimana curhatannya?"
Flashback On
"Hei Ratna! Bisa minta tolong carikan aku buku fisika tidak? Aku sudah mencari ke setiap sudut tapi gak ketemu. Kamu kan asisten penjaga perpustakaan ini, pasti tau dong?" Tanya Salsa sambil mencegah Ratna yang akan pulang.
"Tapi perpustakaan sudah tutup Sa, ini juga udah malem! Tugas yang dikasih ketua Osis kita juga belum kelar," jawab Ratna.
"Oh ayolah! Besok kelasku ada ulangan fisika, aku tak punya buku materinya. Kamu tahu kan aku tak suka mencatat saat pelajaran fisika?"
"Gimana ya? Yaudah deh aku mau, tapi aku bilang Galih dulu ya! Biar ada yang jagain gitu,"
"Tadi gue udah bilang ke pacar lo kok! Dia sekarang lagi sama Dimas," ucap Salsa yang sebenarnya sedang menyembunyikan sesuatu.
Dua siswi itu berjalan menyusuri lorong sekolah. Mereka terpaksa harus pulang larut karena tugas. Sebenarnya ini sudah hampir menjadi rutinitas mereka, karena sudah menjadi konsekuensi mereka menjadi pengurus osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Teen Fiction"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...