"Seberapapun banyaknya peluru yang menembus dadaku, semua itu tak akan cukup untuk menghentikan rasa cintaku padamu."
Minnie Ashley
««***»»
Ini bukan kisah Cinderella dan Pangeran Tampan yang berakhir dengan bahagia.
Ini juga bukan kisah Si Cantik dan Si Buruk Rupa yang hidup bahagia untuk selamanya.
Ini adalah kisahku. Gadis Belanda yang jatuh hati pada tentara muda.
Hatiku berdegup lebih kencang ketika memandang matanya yang begitu tajam namun menenangkan hati. Mata yang selalu membawaku ke dalam kedamaian surga.
Aku selalu setia menunggunya pulang. Berharap pelukan akan menghampiri diriku yang sedang dirundung rindu. Badannya yang kekar sungguh membuat pelukan yang ia berikan menjadi candu bagi diriku.
«««***»»»
Aku berdiri di pinggir jalan. Hari ini matahari sangat dermawan memberikan kehangatannya untuk diriku. Untung saja Bi Surti setia berdiri sambil memegang payung untuk melindungiku dari sengatan Sang Surya.
"Tidak biasanya Tuan terlambat seperti ini Non," ucap Bi Surti sambil melihat ke sisi kanan dan kiri jalan.
Aku tersenyum kecil sambil berkata,"Tidak biasanya Bibi menanyakan hal itu. Jangan bilang kalau Tuan berhasil merebut hati Bi Surti."
"Hahahaha Nona Cantik ini biasa saja! Mana ada lah Non yang suka sama perawan tua seperti saya," jawab Bi Surti sambil terkekeh.
Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa aku bisa seakrab ini dengan Bi Surti. Padahal aku ini adalah bangsa Belanda yang menganggap rendah kaum pribumi.
Tapi tak semua Orang Belanda sejahat itu. Masih banyak dari kami yang saling menghargai antar satu sama lain. Contohnya adalah keluargaku. Keluarga Ashley.
Meski keluargaku cukup terpandang, namun kedua orang tuaku selalu mendidik diriku agar tak bersikap besar kepala. Itulah yang menjadikanku tumbuh menjadi Gadis Belanda yang banyak digemari pribumi.
««««***»»»»
Sudah satu jam lebih aku menunggunya. Tapi dia tak kunjung muncul. Aku dan Bi Surti memutuskan untuk duduk di bawah pohon besar yang rindang.
Bi Surti terus saja melihat ke ujung jalan. Memastikan apakah seseorang yang aku tunggu sudah terlihat.
Bi Surti meloncat kegirangan sambil berkata, "Itu Tuan, Non! Akhirnya Tuan datang juga!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BUKAN MANTAN BIASA [END] PROSES REVISI
Teen Fiction"Semakin kuat usahaku untuk melupakanmu,semakin sulit hatiku untuk melepasmu" Inilah kisah El yang diputuskan pacarnya di hari anniversary mereka.Sakit hati,benci,dan tak terima adalah ungkapan El untuk hatinya ini.Tapi apalah daya,rasa cinta El leb...